-Bad Of Roses-
Lebih dari dua jam menghabiskan waktu menumpahkan isi hati kepada Yoona, Ji Won memutuskan pulang setelah menyadari bahwa saran yang Yoona katakan merupakan sesuatu yang pantas dilakukan. Juga merupakan senjata paling hebat jika tidak ingin dikalahkan oleh pilihan orang lain atas hidupnya.
Wanita itu menyetir mobilnya sendiri setelah menerima balasan pesan dari seseorang yang ia kirim sejak 30 menit yang lalu.
Ji Won menyusuri setiap meter jalan yang harus ia tempuh. Mengumpulkan cukup banyak keyakinan hingga ia sampai di satu titik dimana masih menyisahkan puluhan meter untuk sampai di pagar rumah keluarga Kim.
Mobil itu berhenti di jalan pada jalur belakang tembok beton pagar rumah, terlihat sengaja menghindari mata termasuk CCTV belakang rumah yang masih mampu memantau hingga beberapa meter.
Sesampainya di sana, Ji Won juga tidak langsung keluar dari mobil setelah belasan menit berlalu. Cahaya dari lampu mobilnya masih tetap menyala hingga ia melihat cahaya baru datang dari arah berlawanan mobilnya.
Sebuah Ferrari merah berhenti beberapa meter di depannya, yang kemudian seseorang keluar dari sana. Lalu seketika melukiskan senyuman manis di bibir Ji Won.
Seyuman itu semakin mekar saat seseorang bertubuh kekar itu menapaki aspal dan mendekat ke arah mobilnya. Seorang pria tampan yang dipeluk coat hitam itu menunduk sambil mengetuk kaca mobil yang dikendarai Ji Won
Diberinya tanda untuk mengitari mobil, dan sosok itu memasuki pintu mobil Ji Won bagian depan dari sisi penumpang. Pemilik wajah familiar itu tidak terlihat menunjukkan keramahan yang pantas membalas menunggu, sekaligus senyuman Ji Won.
"Oppa..."
Belum selesai pria itu menemukan posisi nyaman untuk duduk, Ji Won sudah lebih dulu melebarkan kedua tangan, yang kemudian membuat ia menghela napas pelan, lalu memeluk singkat Ji Won.
"Bagaimana harimu?" Pria yang dipanggil Ji Won dengan sebutan Oppa itu bertanya dengan nada lembut, yang mengartikan ketidakramahan di wajahnya bukan karena ingin, namun pria itu memang selalu terlihat demikian.
"Pekerjaan menumpuk, dan kau tahu, adikmu itu sama sekali tidak membantu", ujar Ji Won dengan nada bercanda namun berhasil menajamkan tatapan pria itu padanya, pertanda ada bagian dari kalimat Ji Won yang tidak disukainya.
Sadar ia melakukan kesalahan, Ji Won sempat terdiam. Bingung memulai dari mana karena enggan untuk membahas penolakan di mata pria itu dengan yang ia ucapkan. Itu akan berakhir pertengkaran lagi.
Apa yang salah dari kalimat biasa Ji Won? Pekerjaan menumpuk? Atau adikmu?
"Oppa.."
Setelah hening beberapa saat, Ji Won kembali berseru untuk menyampaikan sesuatu yang menjadi tujuannya mengajak pria itu bertemu.