Chapter 9

865 93 11
                                    

"Hurting someone can be as easy as throwing a stone in the sea

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hurting someone can be as easy as throwing a stone in the sea. But do you have any idea how deep that stone can go?"

Bad Of Roses

Bersama kejengkelannya Soo Hyun memaksakan diri untuk menutup mata. Berpikir hanya tidur yang mampu menolongnya dari semua omong kosong ini. Namun mandaskan beberapa gelas kopi satu hari ini, tanpa memasukkan asupan makanan yang bisa menalanginya, ternyata berpengaruh besar kepada tubuh Soo Hyun yang enggan untuk tidur seperti harapannya. Didukung oleh perutnya yang mulai terasa mengisap, sedikit mual yang disebabkan maag kronisnya yang protes akibat kopi berlebih tanpa asupan makanan.

Dan yang terjadi sesungguhnya adalah Soo Hyun sama sekali tidak bisa tidur. Pikiranya atas semua semakin dalam hingga beberapa jam. Sampai kemudian nomor sang ibu kembali mengganggu semua itu dari ponselnya. Nyaris diabaikan Soo Hyun saat ternyata ia melihat sudah ada pesan masuk sebelum sang ibu melakukan panggilan.

"Setelah semua ketidakpedulianmu, Ji Won tetap memaksa pulang. Katanya dia tidak ingin suaminya yang tidak peduli padanya itu menunggunya. Kau seharusnya malu pada dirimu sendiri"

Oh wait, dan itu pesan masuk dari 2 jam yang lalu. Ji Won sudah meninggalkan rumah orangtuanya selama itu, dan wanita itu belum juga sampai?

Dan dia, apa yang dirinya lakukan sekarang? Hanya duduk manis, merajuk seperti anak-anak, seolah ialah korban di sana?

"God damn it!!" pungkas Soo Hyun pada dirinya sendiri yang merajuk layaknya anak kecil sampai kemudian ia berusaha mengabaikan segala bentuk panggilan dan pesan masuk dari sang ibu.

Ya memang didominasi oleh makian, tapi kesimpulan dari semua itu adalah Ji Won sudah pulang dari dua jam lalu, namun tidak juga sampai hingga saat ini.

Tidak lagi sempat berpikir ini dan itu, Soo Hyun segera turun dari ranjang, meraih ponsel, berikut dengan kunci mobilnya. Kepanikannya mulai bertumpuk ketika menemukan kenyataan bahwa ponsel Ji Won juga sudah berada di luar jangkauan.

"Ayolah Ji Won, angkat" pria itu berseru sendiri pada ponselnya sambil menyusuri rumah untuk sampai secepatnya pada garasi di mana mobilnya terparkir.

"Sialan!!!" makinya lagi atas diri sendiri ketika tidak ada yang berubah saat ia mengulang-ulang panggilan ke nomor Ji Won. Segera mengemudikan mobil dengan membabi buta, sampai melupakan bahwa dirinya sendiri tidak aman dari cuaca buruk berupa hujan di luar sana. Ia keluar tanpa pertolongan coat, atau bahkan sekedar menukar sandal rumahnya dengan sepatu yang layak menolong hawa dingin dan air hujan di luar sana.

Pria itu sudah sulit mengendalikan diri, ia sudah ketakutan bahwa sesuatu yang buruk telah menimpa Ji Won di perjalanan pulangnya. Dan jika itu terjadi, maka Soo Hyun tidak akan bisa memaafkan dirinya sendiri. Benar kata sang ibu, ia mungkin kurang peduli dan kurang memberi perhatian kepada Ji Won?

BAD OF ROSESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang