10

71 15 2
                                    

"Mm bukankah masakan sampah didaur ulang terasa enak" Untuk pertama kalinya tak ada raut marah ataupun kesal diwajah Nicco

"Benar" Camilo menyetujui ucapan Nicco

Jujur pertama kali melihat Davi ia tak terlalu berekpetasi tinggi meski camilo sendiri tahu Davi yang sadar dengan sihir ilusi

Tapi saat kelas dimulai camilo mulai yakin anak ini bisa menjadi penyihir terhebat sepanjang masa

Apalagi tulisannya juga bagus bahkan berhasil membuat mantra teleportasi dalam sehari

"Fufufu bahkan kamu juga terpesona Profesor Camilo"

Keterdiaman Camilo menjadi bukti bahwa perkataan itu benar

Beberapa profesor terkejut Camilo Wisley salah satu Profesor paling disiplin dan taat

Bahkan setiap tahunnya siswa yang lulus dari kelasnya tak lebih dari 10 anak karena beberapa berhenti datang ke kelasnya

Meski setelah lulus dari kelas Profesor Camilo rata rata adalah anak gila yang sayangnya jenius

"Jujur saja bagiku Davi seperti muridku yang lain tak berlindung dibalik kata bakat mereka justru belajar dengan rajin" Menghabiskan ayam bakar lalu berjalan kembali menuju ruangan ya

Lucy yang mendengar kalimat camilo memutar mata malas bahkan cemberut dibalik kipasnya

'Karena muridmu gila semua'

dengan senyum licik dibalik kipas lucy meninggalkan ruangan

Manik pink topaz Nicco menatap tajam keduannya terlihat seperti kucing dan anjing saling berantem

'Yah setidaknya Davi berada di kelasku' Batin Nicco sedikit senang

Meski dirinya lahir dari keluarga bangsawan Nicco sangat membenci bangsawan lainnya

Mereka terlalu sombong bahkan merundung anak yang lebih pintar dari mereka

Layaknya sekumpulan anjing yang menggonggong dengan Keras didepan kucing

Profesor camilo mendengus seandainya saja ia dibebaskan dalam mengajar kelas akan ia pastikan murid seperti Davi akan ia beri arahan yang baik
*
*
*
Davi menggigil merasa ada yang membicarakan dirinya dibelakang

'Pasti para professor biadap itu' batin Davi jengkel

Sungguh kehidupan tenangnya seolah terancam punah karena ia bersekolah disini

Dulu Davi kira ayahnya tegas dan disiplin ternyata juga orang yang tega

Bayangkan saat tahu cita cita anaknya pengusaha bukan didukung justru disuruh sekolah di Academy yang hanya ada dua jurusan penyihir dan Ksatria

Tapi untunglah meski dikelilingi tembok tinggi Davi tetap mendapatkan uang

"Carver, Briel" Keduanya menoleh lalu menatap Davi

Mengeluarkan  sejumlah kantong dan membayar masing masing dari keduannya satu koin emas

Carver yang melihat satu koin emas mengernyit "memangnya buat apa kamu memberikan kami koin emas Davi"

"Mm itu upah untuk kalian berdua karena telah membantuku" Ucap Davi dengan senyuman

Carver dan Briel saling menatap dan mengangguk bersamaan

"Uangnya kamu simpan sendiri gak papa kami tidak membutuhkannya" Carver mencoba membujuk Davi

Tapi memang dasarnya Davi anak keras kepala terus saja bersikukuh

"Tapi Carver, Briel aku ingin memberi koin ini untuk kalian" Ucap Davi membujuk dengan cemberut kecil diakhir

One kill

the genius of  Flyxervien familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang