Keluarga Kim telah selesai melaksanakan makan malam dan sekarang mereka sedang berada diruang kumpul keluarga sembari menonton tv emm... Tidak -tidak, tidak semua orang menonton tv.
Lihatlah kedua bungsu Kim yang sedang mencari perhatian si bungsu ketiga, siapa lagi kalau bukan Chiquita dan Rora yang sedang mencari perhatian Rami. Mereka terus berlomba-lomba untuk merebut perhatian Rami, sedangkan yang direbutkan hanya berdiam diri dan berusaha focus pada drama tv yang sedang mereka tonton.
"Unnie lihat, cookies coklat ini aku yang membuatnya bersama Pharita unnie. Aku yakin kau akan menyukainya." ujar Rora yang menyodorkan cookies coklat pada Rami.
"Jangan unnie, lebih baik kau makan ini saja biskuit sagu buatan ku. Aku jamin ini lebih enak dari cookies coklat milik Rora unnie." sanggah Chiquita yang juga ikut menyodorkan biskuit sagu kepada Rami.
Dahi Rora mengerut bingung "Bukannya biskuit sagu yang kau buat saat itu gosong?" tanya Rora dengan wajah polosnya.
"Pppttt... Hahaha."
Rami tidak bisa menahan tawanya mendengar ucapa Rora yang terlewat jujur apa lagi dengan ekspresi wajahnya yang sangat polos-polos menyebalkan.
Wajah Chiquita menjadi masam karna pertanyaan dari Rora apa lagi Rami juga malah menertawakannya.
"Aahhh jahat!" ketus Chiquita yang menghempaskan punggungnya pada sandaran sofa dan memakan sendiri biskuit sagu miliknya.
Rami menghapus sisa air matanya yang keluar karna tertawa "Aduh perut ku rasanya keram sshh..."
Rami mengambil satu cookies coklat milik Rora dan satu biskuit sagu milik Chiquita
"Nah... Kalau seperti ini adil bukan?" tanya Rami lalu memakanya satu-satu biskuit itu.
Rora dan Chiquita merekahkan senyumannya, yahh walau pun diluar ekspetasi mereka tapi mereka mengerti bahwa Rami hanya bersikap adil kepada mereka.
Rami menepuk-nepuk kedua tangannya lalu dia mengambil segelas air dan meminumnya setengah, setelahnya dia menaruh lagi gelas itu lalu berjalan ke sisi Pharita dan Asa yang tengah duduk di bawah sambil menyenderkan punggungnya pada sofa.
Rami membaringkan tubuh tingginya di tengah-tengah kedua kakaknya dengan boneka kukang yang dia ambil dari pangkuan Ruka sebagai bantalannya.
"Aku belum bermanja-manja dengan kalian unnie, karna mereka berdua tidak mau lepas dari ku." ujar Rami dengan suara pelan.
Asa dan Pharita nampak tertawa kecil dengan penuturan dari adiknya. Tangan Pharita mengusap-ngusap rambut pirang adiknya dengan lembut, sedangkan Asa dia hanya memperhatikan jari-jari lentiknya tengah di mainkan oleh adiknya.
Rami menarik jari telunjuk Asa ke mulutnya lalu menggigitnya membuat Asa dengan spontan berteriak kesakitan. Dia menarik tangannya lalu meniup-niup jari telunjuk yang terasa sakit.
"Sakit Rami." desis Asa, sedangkan Rami hanya menampilkan giginya yang tersusun rapi.
"Ada apa Asa?" tanya Irene karna dia terkejut dengan teriakan anaknya itu.
Asa menggeleng "Bukan apa-apa eomma, hanya saja tadi Rami menggigit jari ku." jawab Asa sambil menunjuk jari telunjuknya yang digigit oleh Rami.
Irene menggeleng pelan "Ada-ada saja anak itu." lirihnya.
Pharita masih terus mengusap-ngusap rambut Rami hingga tak lama kemudian dia ikut merebahkan tubuhnya disamping Rami dan menghadap adiknya, tangannya memeluk pinggang Rami dari samping.
"Rami-ah malam ini apa kau mau tidur dengan ku?" tanya Pharita tepat di telinga adiknya.
Rami menoleh lalu mengangguk "Aku mau unnie, malam ini aku tidur dengan mu."
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY (shin haram)
Fanfic"Kita akan bersama selamanya tapi aku tidak berjanji" -RAMI