ရှစ် : shit

879 89 15
                                    

"Jauh lebih baik hmm?"

Rami mengangguk, Ahyeon segera mengusap bibir adiknya dengan ibu jarinya lalu menuntun adiknya menuju wastafel dan membantu Rami membasuh wajahnya.

Siapa bilang jika mereka akan langsung tidur, nyatanya mereka malah berada dikamar mandi karena saat masuk kamar tiba-tiba saja Rami berlari ke kamar mandi. Ahyeon yang sedikit kaget segera menyusul adiknya dan ternyata Rami tengah memuntahan makan malamnya tadi.

Rami memeluk tubuh Ahyeon dan menghirup aroma tubuh kakaknya yang membantu mengatasi rasa mualnya.

"Ayo kita tidur dan aku akan mengoleskan mu minyak angin agar kau tidak mual lagi."

"Iya." lirih Rami.

Mereka berdua keluar dari kamar mandi, Rami menuju ranjang dan menidurkan tubuh disana. Sedangkan Ahyeon dia tengah mengambil minyak angin di laci meja belajarnya, setelah mendapatkanya dia segera menghampiri adiknya yang tengah memejamkan matanya.

Ahyeon sedikit menyingkapkan baju adiknya dan mulai mengoleskan minyak angin itu pada perut Rami dan juga dada atas adiknya. Setelahnya Ahyeon kembali menurunkan baju adiknya dan menyimpan minyak angin itu di atas nakas.

Ahyeon mengusap pipi adiknya dengan lembut, sedikit kasihan dengan Rami karna ulah kedua kakaknya lah yang membuatnya seperti ini.

"Jangan tidur dulu aku akan mengambil air hangat untuk mu."

"Hmm."

Ahyeon menggelengkan kepalanya lalu berjalan keluar kamar untuk mengambil air hangat di dapur.

Rami membuka matanya lalu memijat pangkal hidungnya, kepalanya masih terasa sedikit pusing dan perutnya juga masih bergejolak.

"Andai aku berani dengan mereka akan aku lawan mereka saat itu juga, tapi sayang mereka lebih ganas dari pada Singa yang bahkan sepertinya Singa pun insecure dengan mereka."

Tak lama Ahyeon sudah kembali dari dapur dengan segelas air ditangannya, Ahyeon memberikan gelas itu pada adiknya dan memintanya untuk diminum.

"Aku lupa mengambil obat mu, dimana kau menyimpannya biar aku yang ambilkan?"

"Ada di tas kecil milik Ruka unnie yang dia pakai saat pulang tadi."

Ahyeon mengangguk "Aku ambil dulu sebentar."

Rami mengangguk.

Ahyeon kembali keluar dan berjalan menuju kamar Ruka yang ada disamping kamarnya. Dengan perlahan Ahyeon membuka pintunya dan dia melihat jika kakak sulungnya sudah tertidur lelap.

Ahyeon memutar arah pandangnya untuk mencari tas kecil Ruka karna obat Rami ada disana.

"Dimana dia menyimpan tas itu?"

Ahyeon menggeser pintu lemari tas Ruka dengan perlahan dan yahh dia menemukan tas kecil yang dia cari. Ahyeon membuka tas itu dan mengambil tabung kecil yang berisikan butiran obat yang berukuran kecil itu.

Setelah mendapatkan apa yang cari Ahyeon kembali menaruh tas itu dan kembali menutup pintu lemari tas kakaknya. Ahyeon tidak langsung pergi dia malah berjalan menuju Ruka yang tengah tertidur lelap, memperhatikan wajah kakak pertamanya yang nampak damai saat tertidur.

Ahyeon terkekeh kecil melihat wajah Ruka yang mirip seperti bayi saat tidur, tangannya bergerak mengusap pipi kakaknya dengan lembut dan meninggalkan kecupan singkat pada kening kakaknya.

"Nice dream unnie."

Ahyeon menjauh dari ranjang Ruka dan keluar dari kamar kakaknya dan kembali masuk ke dalam kamarnya. Dahi Ahyeon mengerut bingung karna dia tidak melihat Rami dikamarnya.

STAY (shin haram)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang