3 hari telah berlalu.. Kasus yang di urus jisung, kali ini ia jadi pemimpin kasus ini, masih belum menemukan titik terang..
Mereka sudah mengecek ke apartement si gadis.. Dan tidak menemukan apapun.. Bahkan sudah di tes untuk melihat apakah ada sisa maupun bercak darah dengan suatu cairan.. Juga tidak di temukan..
Sejauh ini maka perkataan hyunjin tentang si gadis yang di beri obat tidur bisa menjadi benar adanya...
Walaupun begitu, tidak di temukannya ceceran atau sisaan obat tidur di makanan maupun sisa minuman si gadis yang ada di apartementnya..
Saksi mata mengatakan si gadis memang sudah pulang malam itu, dan ia juga masuk tanpa ada rasa panik atau apapun itu..
Kalau misalnya si pelaku masuk paksa ke apartementnya, maka akan ada bukti pembobolan.. Namun nihil.. Begitu juga saat di tanya ke tetangga kanan kiri.. Tidak ada suara ribut dari si gadis sejak malam hingga paginya..
Membuat tim jisung bingung akan hal ini..
Mereka menerka bahwa pembunuhan terjadi di sekitar jam 10 malam hingga jam 4 subuh.. Waktu yang cukup lama untuk motong memotong kalo di kira..
Perkiraan waktu tersebut di pilih karena pada saat itu, satpam apartement hanya berada di posnya yang ada di pintu masuk apartement dan tidak melihat adanya orang masuk maupun keluar.. Barulah di jam 4nya ia berkeliling.. Begitu pula para warga apartement di lantai yang sama dengan si gadis, mereka pulang tidak terlalu larut karena ada berita badai besar malam itu, jadi beberapa kantor sudah memaksa karyawan yang mau lembur untuk pulang kerumah, begitu pula anak-anak yang les, mereka di pulangkan lebih awal karena takut badai membuat mereka celaka..
Jadinya si gadis adalah orang terkahir yang sampai di lantai apartementnya, dan itu pukul 9.30an malam.. Pada saat itu juga sudah turun hujan.. Membuat siapa saja enggan untuk keluar.. Dan hujan itu reda sekitaran jam 4an, di mana saat itu pula si satpam akhirnya berkeliling..
Bisa jadi pada jam 4 itu, si pelaku sudah kabur membawa potongan tubuh si gadis..
Pada saat mereka semua mumet mikirin kasus yang kali ini titik terangnya gelap sekali.. Haechan yang duduk di dekat telepon di ruang kerja mereka terjungkang kaget karena bunyi telepon yang nyaring..
Saat di angkat, pihak pusat mengatakan ada kasus baru lagi.. Membuat haechan mendengus menginyakan sebelum bersiap turun ke lokasi..
"Sung! Maaf ya ga bisa bantu banyak.. Aku dapat kasus baru" Ujar haechan yang di sahuti sekenanya oleh jisung.. Ia lagi sibuk mengurus bukti-bukti dan menyatukan berbagai hasil investigasi yang ada..
Setelahnya, haechan pun pergi menuju lokasi kasus pembunuhan yang ia urus..
Sesampainya di lokasi, yaitu sebuah rumah di kawasan komplek perumahan, haechan di beritahu oleh polisi di sana bahwa korban adalah seorang ibu-ibu..
Meninggal di tikam berkali-kali, di dalam bagasi mobil..
Haechan yang mendengar itu hanya mengernyit sambil berpikir kalo pelaku bisa jadi adalah suami si ibu..
Namun fakta berikutnya membuat haechan mikir lagi, karena suami si ibu sudah meninggal 2 tahun yang lalu karena sakit, dan si ibu hanyalah wanita berusia 43 tahun pemilik rumah makan sup dan mie di dekat kantor haechan.. Dimana haechan sangat mengenal si ibu, karena rumah makan tersebut adalah langganan haechan..
Saat melihat mayatnya, haechan langsung terperanjat kecil..
Di sana, di bibir sang ibu, terdapat lipstik merah yang tercoreng apik..
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Lipstick [✔] Jaemjen
Short Story"Kau memang hebat.. Tapi ingat, di atas langit masih ada laut" "GOBLOK!"