Jaemin segera berlari ke arah jeno.. Leher jeno berdarah, tersayat sadis membuat darah tak berhenti keluar..
Saat melihat itu, jaemin sangat panik.. Dia segera menutup luka jeno dan menyuruh jisung memanggil ambulance..
Sedangkan renjun terduduk lemas, mengetahui saudara jauhnya sudah mati mengenaskan.. Dan mark langsung saja menggeledah.. Takut-takutnya si pelaku masih ada di dalam..
Saat panik itu.. Mereka mendengar dengan nyaring suara pintu tertutup kuat..
Atensi jaemin serta mark teralihkan.. Dan yang mereka lihat sangat mengerikan..
Haechan.. Dengan sangat sadis..
Menyayat leher renjun hingga hampir putus..
Senyum manis terpatri di wajahnya.. Membuat mark tak percaya dan jaemin menatapnya nyalang..
DUAGH DUAGH DUAGH!!
"BUKA PINTUNYA!" teriakan jisung dari pintu membuat kedua orang itu sadar..
Dengan cepat mark mengeluarkan pistol dan menembak haechan..
Membuat pria yang dulunya buaya tersebut jatuh tersungkur..
Melihat hal itu, jeno yang terlihat sekarat sebelumnya, langsung saja mendorong jaemin dan berlari menuju haechan..
Melihat itu.. Baik jaemin maupun mark hanya tersenyum..
Tersenyum misterius hingga pintu akhirnya terbuka..
"Aku mendapatkannya"
Pintu terbuka dan menampakan jisung yang terkulai lemas dalam pelukan hyunjin..
Jisung di bius, membuat si maknae dalam divisi pembunuh berantai itu tak berdaya dalam pelukan rekan forensik mereka..
"A-apa.. Jisung!" Jeno panik..
Ia yang masih memeluk haechan yang terluka di dadanya tak bisa berbuat banyak..
"Fuck! Jelek banget matinya.." Ujar haechan sambil meringis sakit..
"Diam! Jangan banyak bicara!" Ujar jeno yang sangat amat panik..
Ia ketakutan melihat saudara tiri beda ayahnya ini sekarat..
Ia terus saja menekan luka di dada haechan supaya darah tak terus keluar.. Namun sayang, haechan makin lama makin lemah..
Selanjutnya, ia hanya tersenyum manis ke jeno sebelum berkata..
"Setidaknya aku mati di tangan pria yang ku cintai.."
Mark yang mendengar itu membulatkan matanya kaget..
Dan jaemin hanya ketawa..
"Urus cowokmu itu" Ujar jaemin sambil menepuk bahu mark..
Mark yang mendengar itu dengan cepat mendekati haechan dan membawanya pergi..
Jeno yang awalnya lemas, langsung saja bergerak untuk menggapai haechan.. Namun kalah cepat kala tangan kekar merengkuh tubuhnya..
"kau memang hebat, tapi Ingat, di atas langit masih ada laut.."
"Goblok! Aku akan bawa si manis ini pergi" Ujar hyunjin sebelum berlalu..
"LEPAS!" Teriak jeno ketika pintu tertutup rapat..
Tapi bukannya di lepas, jaemin malah menggendong jeno ala karung goni dan membawa pria penuh darah itu kedalam kamar chenle...
Jeno memberontak.. Ia berkali-kali memukul punggung jaemin, namun si doi ga merasakan sakit berlebih..
Saat sampai di kamar, jeno di banting ke atas tempat tidur..
Membuat jeno langsung bangun untuk meninju muka jaemin..
Namun kalah cepat, tangan jaemin sudah menahan kepalan tangan jeno.. Meremasnya kuat hingga si pria manis itu meringis sakit..
"Tangan nakal ini, sudah banyak membunuh orang hm" Ujar jaemin sambil menarik kepalan tangan jeno dan menciumnya..
Melihat hal itu, jeno langsung saja bergerak cepat untuk menendang jaemin dengan kaki kirinya.. Namun sayang, jaemin juga bisa menahannya..
Bahkan menangkap kaki jeno.. Membuat pria itu oleng dan terjatuh dengan kaki kiri yang mengangkang lebar..
"Aku tak tau kau sudah tak sabar" Ujar jaemin santai sambil menarik resleting celana jeno..
"BAJINGAN! LEPASKAN AKU-"
"siapa yang sebenarnya bajingan di sini? Kami yang sibuk mengurus perbuatanmu? Atau kalian yang sibuk membunuh orang?" Tanya jaemin dengan smirk di wajah..
Pria itu bahkan sudah menarik celana jeno dengan cepat.. Meninggalkan celana dalam hitam yang membuat jaemin menatapnya intens..
"Sial! Tau dari mana kau?!" Tanya jeno ketika aksi pembunuhan berantainya ketahuan jaemin..
"Tentu saja aku tau sayang.. Kau pikir siapa yang kau hadapi ini hm?" Tanya jaemin sombong sambil mendekatkan wajahnya ke muka jeno..
Kaki jeno tak bisa bergerak karena di duduki oleh jaemin.. Begitu juga tangannya yang di tahan jaemin di atas kepalanya..
"Kau hanya kepala divisi bodoh yang mengurus kasus saja tidak becus!" Ujar jeno dengan penuh emosi.. Dia bahkan meludahi muka jaemin dengan berani..
"Ha... Hahahaha.. HAHAHAHAHAHAHA... KAU YANG MEMINTA SAYANG!" jaemin tertawa seram.. Jeno yang awalnya bingung menjadi sangat kaget ketika tubuhnya di balik..
Dan detik berikutnya, teriakan pilu terdengar di kamar tersebut..
Jaemin menarik celana dalam jeno dengan satu tangannya.. Dan tangan yang lain menahan bahu jeno agar tak bergerak..
Setelah itu, jaemin mengambil sebuah vas bunga, berukuran panjang nan langsing.. Dan tanpa belas kasihan, langsung di masukan ke dalam anal jeno..
"FUCK JAEMIN! SAKIT!" teriak jeno saat jaemin dengan kasar mendorong vas tersebut masuk makin dalam ke anal kering jeno..
"Sakit? Ku pikir kau akan menyukai ini" Ujar jaemin enteng, ia menarik vas tersebut dan memasukannya lagi..
Kali ini dengan cepat dan penuh tenaga..
"FUCK FUCK FUCK! SAKIT SIALAN!" teriakan jeno tak di hiraukan jaemin.. Pria itu malah makin semangat melecehkan anal jeno yang sudah berdarah..
"Aku selalu memperhatikanmu.. Aku selalu memujamu.. Selalu mencintaimu.."
"Tapi kau cukup nakal hm? Apa-apaan itu bermesraan dengan renjun? Aku sungguh tak suka"
"Kau milikku.. Aku tak peduli kau membunuh banyak orang.. Anak buahku bisa mengurusnya.. Tapi karena kau ingin bermain, aku akan ikut dalam permainan itu asal kau senang.."
"Tapi permainan selesai sayang.. Aku tak suka kau terlalu berlebih"
"Terutama berlebih di depan chenle dan renjun"
-
Paham?
Enggak?
Yaudah sih gapapa :D
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Lipstick [✔] Jaemjen
Short Story"Kau memang hebat.. Tapi ingat, di atas langit masih ada laut" "GOBLOK!"