3

89 16 0
                                    

6 hari sudah terlewati sejak kasus kedua.. Dsn 9 hari juga sudah terlewati sejak kasus pertama.. dan baru kali ini mereka di buat ga bisa apa-apa karena bukti yang minim..

Cctv yang di temukan haechan memang menunjukan adanya pergerakan di pukul 6 pagi.. Dan itu adalah si kakak joging yang menjadi saksi.. Sisanya? Tak ada..

Adapun kurir yang saat itu berhenti tepat di rumah depan rumah si ibu.. Tapi kurir tersebut sudah di wawancarai.. Begitu pula si tetangga depan.. Dan semua alibinya cocok..

Haechan mengerang kesal..

Bukti yang di temukan minim.. Dan sudah memakan 2 korban.. Ga tau lagi nanti, apakah bakalan ad-

KRINGGG KRIIINGG!!

suara telpon membuat renjun yang ada di sebelahnya langsung mengangkat cepat..

Setelah di angkat, renjun menatap mereka dengan tatapan sanksi.. Sedikit marah.. Kesal.. Capek.. Entahlah..

"Ada kasus lagi, di sebuah hotel.. Aku pergi dulu" Ujar renjun dan langsung pergi begitu saja.. Membuat mereka menghela nafas lelah..

Adalagi kasus.. Berharap bukan kasus yang sama..

Jam 10 pagi, renjun telah sampai di lokasi tkp, di sebuah hotel tua setinggi 10 lantai.. Saat sampai, renjun langsung saja di arahkan menuju rooftop, lebih tepatnya di sebuah tandon air besar..

Di sana, di temukan mayat seorang wanita berusia 30an.. Wanita tersebut mengambang, bengkak, pucat dan menyeramkan..

Standar mayat kalo tenggelam..

Renjun hanya mengernyit, memikirkan air yang berada di dalam tandon, di gunakan untuk minum :)

Fagh! Renjun mual sedikit..

Saat mayatnya berhasil di evakuasi.. Renjun melihat bahwa, lagi-lagi, di temukannya lipstik yang tercoreng apik di bibir wanita tersebut..

"Shift!" Renjun memaki walau typo..

"Halo sung! Aku menemukan kasus yang sama!" Ujar renjun ketika telponnya tersambung ke jisung

"Ap-"

"APA?!" Belum sempat jisung menyahut, hpnya sudah di ambil alih oleh jaemin..

Pria itu terlihat cukup kesal.. Marah.. Dan sedih..

Apalagi sudah 3 korbannya..

"Segera ambil alih njun! Dan aku minta laporannya secepatnya!" Ujar jaemin yang membuat renjun menelan ludahnya kasar..

Terakhir kali ia mendengar jaemin marah adalah ketika kasus kematian batita, dimana si pelaku di bebaskan karena hakim yang di suap..

2 bulan setelah itu, pelaku maupun hakim sudah tinggal nama..

"Baik! Aku akan segera mengirimkan beberapa foto.. Mayatnya sudah di bawa tim forensik untuk di otopsi.. Aku akan menanyai hyunjin kapan selesainta" Ujar renjun yang langsung berkeliling melakukan investigasi..

Ketika telpon mati, saat itu juga renjun menemukan sebuah tutup..

Tutup lipstik..

Dengan hati-hati, ia mengambilnya menggunakan lateks dan memasukannya kedalam plastik supaya tidak menghilangkan sidik jarinya..

"Ada saksi mata?" Tanya renjun ketika ia di dekati oleh beberapa polisi..

"Ada cctv yang merekam wanita ini.. Begitu pula beberapa saksi mata yang bekerja di sini dan pengunjung.." Jelas polisi..

"Baiklah segera atur pertemuan, aku akan mengecek cctv dulu"

















































"Renjun!" Haechan yang melihat renjun baru masuk ke kantor langsung saja heboh..

Renjun menarik kursinya dan duduk di sana.. Ia tampak lelah.. Semua orang lelah..

"Ada bukti?" Tanya jaemin cepat..

"Saksi mata mengatakan si wanita terlihat terakhir kali 9 hari yang lalu.. Terakhir kali terlihat si wanita berada di dekat lift.. Di beberapa lantai berbeda.."

"Petugas mengatakan bahwa si wanita ini memang menghilang dari kamarnya.. Tapi karena si wanita sudah membayar hotel untuk menginap hanya semalam, jadi hilangnya tidak terlalu di cari.. Apalagi kunci kamar ia tinggalkan gitu saja di kamarnya.. Dan karena ia sudah berhenti kerja dan tiada orang tua, jadinya memang ga ada yang mencari dia.."

"Setelah ku cek cctv, 9 hari lalu ia memang terlihat masuk ke lift dari lantai 3, tempat dia menginap.. Kemudian ia naik ke lantai 4, trus turun ke lantai 2, kemudian naik lagi ke lantai 6 dan turun lagi ke lantai 2. Saat itu ia terdiam agak lama, sebelum ia kembali lagi naik ke lantai 10. Saat sampai, ia sempat mengintip keadaan sekitar.. Kemudian ia dengan cepat menekan angka 5 dan turun ke lantai tersebut.."

"Saat di lantai 5 itu, ia terlihat menunduk, kemudian jongkok beberapa lama.. sebelum ia turun lagi ke lantai 1.. Saat di lantai 1 itulah ia langsung keluar.."

"Tak ada yang aneh, seharusnya.. Tapi sikapnya memainkan lift ketika jam 2 subuh, membuat ini sangat aneh.."

"Saat aku mau cek cctv lantai 1, ternyara tak ada yang keluar.. Memang liftnya terbuka.. Tapi tak ada yang keluar.."

"5 menit setelau itu, ada seorang pria dengan pakaian kasual masuk lift, kemudian memencet angka 3.. Setelah itu seperti biasa.. Pria itu keluar, dan masuk ke dalam kamarnya.."

"Sayangnya aku tak bisa menanyai pria tersebut karena ia bukanlah pengunjung inap, melainkan seorang yang datang berkunjung ke kamar temannya.. Jadi aku tak dapat menemukan profilnya.." Akhir renjun dengan sandaran lelah di kursinya..

"Ck.. Apa hyunjin sudah selesai?" Tanya jaemin yang membuat renjun melirik jam tangannya..

"Sore nanti katanya.. Aku akan kesana, kau mau ikut?" Tanya renjun memastikan..

"Ya.. Aku mau lihat mayatnya.."







































-

Sebenarnya, beberapa pembunuhan di sini terinspirasi dari crime storynya kak nadia omara :D

TAPI EMANG AGAK SUSAH SIH YA KALO NGIKUTIN CARA PEMBUNUHAN ORANG😭😭😭 Emang enak kalo buatnya versi kek aurora atau meet, karna di buat dengan imajinasi..

Tapi gapapa.. Dari dulu emng kepengen buat ginian sih hehehe..

Red Lipstick [✔] JaemjenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang