17. "Peluk Aca Mah"

479 62 21
                                    

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐠𝐮𝐲𝐬...

••••••••••••••••••••••••••

Jeongwoo menghela nafasnya setelah menceritakan suasana yang sempat membuat kepanikan mereka timbul secara cepat,

Channy yang mendengar penjelasan Jeongwoo tercekak, ia tak pernah terbayang akan ada di moment menyeramkan itu, tak pernah terbayang dan tak terbayang kan oleh Channy jika ia telah melewati masa malaikat maut hampir merenggut habis nyawanya, mati.

Ia bersyukur, ternyata Tuhan masih memberinya sebuah keajaiban yang bahkan belum tentu orang-orang mendapatkan nya,

"Untung nya lo baik-baik aja Chan, gua dan kita semua seneng lo bertahan" Jeongwoo tersenyum kecil menatap Channy, sembari menggenggam tangan Channy,

Deg.. Deg.. Deg..

Sial, ada apa ini?

Channy terkesiap, jantung nya berdebar kencang, matanya tak lepas dari senyuman kecil Jeongwoo, tangan nya masih setia di genggam oleh Jeongwoo,

Kini kupu-kupu terasa sedang terbang di atas perut nya, tubuh nya menghangat walau hanya dengan sentuhan fisik berupa genggaman tangan, entah kenapa itu berhasil membuat aliran darah nya menjadi hangat, pipi nya kini merona layak nya kepiting rebus.

Sesaat mereka saling menatap, kenyataan menghampiri benak Channy, "Aa, nggak, nggak boleh....sampai kapan pun lo gak boleh suka sama Jeongwoo Chan,, gak bisa.. Semua perhatian yang selama ini Jeongwoo kasih cuman perhatian kecil seorang teman"

Menyadari kenyataan itu (?),, Channy lantas melepaskan genggaman tangan Jeongwoo dengan perlahan, ia tak ingin semakin terbawa pada perasaan nyaman nya,

Menyadari Channy sengaja melepaskan genggaman nya, Jeongwoo juga ikut melepaskan nya, bukan karena apa, tetapi karena ia juga tak enak mengenggam tanpa izin,

Canggung tercipta antara mereka, untuk mencair kan suasana Jeongwoo melihat ke arah kanan kiri nya, untuk mencari alasan agar tak canggung kembali, "ee Chan, lo butuh sesuatu ga? Mau gua ambilin? Apa? Mau apa?" Exited Jeongwoo

"Lo mau min-—" 

"Gua gak mau Jeongwoo, gua gak papa, keluar dari ruangan gua dulu, bisa? "

belum selesai Jeongwoo menawarkan, Channy lebih dulu menyela, Jeongwoo mengernyit kan kening nya, bingung.

"Maksud lo? "

Channy tampak bingung sendiri, ia gelagapan, ahh sepertinya ia berbicara itu tanpa sadar pada Jeongwoo, —-"Aa... Ehm... Itu...ee....Apa... " Channy kewalahan.....

"Huft..." Channy menghela nafas nya,, kini ia menjadi bingung sendiri..

"Chan? " Jeongwoo masih menunggu jawaban Channy,, -–"Gak Jeo, gak jadi, gak papa" Lesu Channy...

"Aa, oke" Jawaban Jeongwoo singkat dengan wajah bingung nya.

"Menurut lo, kalau ada cewek 1 suka sama cowok, sementara. Cowok itu suka sama cewek 2 , Menurut lo cewek 1 harus gimana? "  tanya Channy tiba-tiba

Jeongwoo mengernyit kan kening nya, -–" Lo suka sama cowok? "  tanya Jeongwoo dengan tanda tanya di otak nya,

"Eoh? Ee enggak kok,, gua cuman nanya pendapat lo aja, menurut lo posisi cewek 1 harus gimana? "

Jeongwoo tampak berfikir,, di fikir-fikir posisi yang di tanyakan Channy ini adalah posisi dia di masalah percintaan nya dengan Raya juga Junghwan, apa mungkin sekarang sudah tidak (?)

Jeongwoo menghela nafas, -– "Chan, lo tau ga Someone once said  'Kalau kamu mencintai seseorang, dan dia mencintai yang lain, maka lepaskan lah, karena cinta yang tulus itu ada di saat kamu udah ikhlas ngelepas seseorang itu bahagia dengan pilihannya ' " Jeongwoo menjeda kalimat nya,

BULLYING SLAYER-(On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang