01

882 28 9
                                    


"RAKHA BANGUN!!" Teriak seorang wanita tepat di depan telinga suaminya. Yang membuat pria itu terkejut dan sontak menggulingkan tubuhnya hingga jatuh ke lantai dengan cukup keras.

"Arg, sakit Mala" ringisnya memegangi bagian tubuhnya yang bersilahturahmi ke lantai secara tiba tiba.

Sedang kan Mala sudah tertawa sejak Rakha jatuh kebawah, ia tak kuat menahan tawanya ini sangatlah menggelikan.

"Hahahaha" tawanya seraya memegangi perutnya yang terasa sakit karena tertawa.

"Tega banget si" ucap Rakha sembari duduk di sebelah istrinya yang masih tertawa.

"Hahaha, maaf haha" ujarnya tak kunjung menghentikan tawanya.

Mala dan Rakha adalah pasangan suami istri muda yang terjebak dalam pernikahan karma perjodohan, awalnya mereka sama sama tidak memiliki perasaan tapi sesudah Mala lulus sekolah mereka sudah bisa menerima satu sama lain.

Jika sikap, sikap Rakha dulu sangatlah dingin jawab seadanya. Seringkali Mala merasa bahwa dirinya tidak dianggap oleh suaminya.

Tapi saat ini sudah berbeda, bahkan saat Mala lulus perasaan yang tiba tiba muncul itu menyerang keduanya. Bahkan saat ini mereka saling menyayangi, saling memiliki dan saling membutuhkan satu sama lain, saat ini keduanya merasa tidak bisa hidup jika tidak ada pasangan mereka, sudah merasa sehidup semati.

Hari ini pernikahan mereka sudah berjalan selama kurang lebih satu tahun, Mala tak melanjutkan kuliahnya ia memilih menjadi ibu rumah tangga saja. jika Rakha, ia sudah kerja di perusahaan milik ayahnya. Ia adalah anak CEO PT daniswara.

"Udah Mala, ih ketawa Mulu"kesalnya karena istrinya tak kunjung menghentikan tawanya.

Mala menetralkan tawanya. Ia menghirup udara lalu menghembuskan nya dan kembali melakukan itu, sampai akhirnya dia sudah tidak tertawa lagi.

"Kamu mandi gih, aku mau masak" ujarnya pada Rakha namun anehnya Rakha menggeleng.

"Lho? Kenapa?" Tanya Mala mengernyitkan keningnya bingung.

"Mau mandi bareng" Mala membelalakkan matanya lalu menggeleng, jika mandi bersama bukan mandi namanya. Begitulah isi pikiran Mala saat ini.

"Gak! Gak ada!"

"Kok gitu" ucap Rakha memanyunkan bibirnya

"Jelek tau kha kalo bibirnya di majuin" ejek Mala pada suaminya.

"Gimana?, coba kamu peraktekin" Mala mengikuti ucapan suaminya.

Cup

Kecupan singkat mendarat di bibir Mala. Mala mendengus kesal dengan kelakuan Rakha yang tiba tiba menciumnya. Sedangkan Rakha ia terkekeh melihat ekspresi istrinya.

"Ngapain ketawa!" Serkas Mala yang semakin membuat Rakha terkekeh menggemaskan sekali.

"Jangan marah terus sayang.." lembutnya mengelus surai hitam Mala.

"Udah lah mandi aja sana" ucap Mala mengibas ngibaskan tangannya.

"Bareng. Bareng bareng"

"Gak mau! Udah sana entar kamu telat lho"

"Biarin aja, gak akan ada yang mecat aku kok."

"Sombong, sombong, mentang mentang tu perusahaan punya bapaknye" cibirnya.

"Ish kamu lama" Rakha segera menggendong Mala ala bridal style ke dalam kamar mandi.

"Aaa" pekik Mala saat tubuh mungilnya diangkat oleh suaminya.

Saat ini keduanya sudah masuk ke dalam kamar mandi, entah untuk mandi atau hal lain.

Sekitar 20 menit akhirnya pasangan suami istri itu keluar dari kamar mandi dengan Rambut yang basah.

suami manjakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang