04

452 20 8
                                    

"Kalian" ucap Rakha saat melihat semua inti aozora datang kerumahnya entah untuk membahas apa.

"Iya ini kita" jawab Nino yang juga merupakan anggota aozora.

"Ngapain kalian ke sini?" Tanya Rakha pada mereka ber 6

"Kita mau bicarain soal Andrian" jawab Danis.

Rakha mempersilahkan mereka masuk dan duduk di ruang tamu, Rakha menghampiri Mala ke kamarnya untuk mengajaknya ke ruang tamu.

Setelah itu mereka berdua kembali keruang tamu dengan membawa camilan dan juga minuman.

"Makan.." tawar Mala tersenyum pada mereka,

"Makasih buk bos." Ucap Nino lalu mencemot camilan yang ada di depannya.

"No! Lo gak tau malu bego!" Ujar Aden berbisik di telinga Nino

"Apasih lu!" Nyolot Nino.

"Udah gak papa, jangan malu makan aja" ujar Mala tetap tersenyum dengan menggandeng tangan suaminya yang ada di sampingnya.

"Tuh denger," Aden memutar bola matanya jengah dengan sikap Nino yang tak tau malu.

"Makasih ya buk bos, udah baik cantik lagi, coba aja belum nikah sama pak bos, udah gw nikahin" celetuk Nino, Rakha yang mendengar itu menatap tajam pada Nino, Nino yang di tatap seperti itu merinding tapi berusaha untuk menyembunyikan ketakutannya dengan cengengesan.

"Udah cepet! Ada apa sama Andrian?" Tanya Rakha to the point

"Jadi di hari yang sama Waktu istri lu di tabrak, bast cam kita tuh di serang sama anggota zero," jelas afan pada Rakha.

"Lo tau dari mana kalo bast cam di serang sama zero?" Tanya Rakha seakan akan di otaknya hanya ada istrinya.

"Lo bego apa gimana si?! Ya gw tau dari mereka lah" ujar afan tak habis pikir, apa karna Mala baru saja sembuh? Jadi otak sahabatnya ini menjadi plin-plan.

Rakha mengangguk-angguk "terus hubungannya sama Andrian apa?" Lagi dan lagi pertanyaan yang sangat bodoh muncul,

"Astagfirullah haladzim" afan menepuk jidatnya, mana Rakha yang biasanya langsung nangkep jika di beri tahu setengah? Mengapa sekarang ia menjadi seperti orang bodoh?.

"Maksud afan tuh gini pak bos, geng zero itu kan nyerang markas aozora, nah mungkin mereka di suruh sama Andrian biar kita gak tau kalo sebenarnya Mala itu di tabrak sama Andrian dan kita gak bisa nyelametin atau apalah!" jelas Nino, sekarang sepertinya Nino yang lemot dan tak cepat tanggap sudah berubah

"Nah! Itu maksud gw!" Seru afan menunjuk ke arah Nino

"Tumben Lo pinter?" Tanya Aden tak percaya.

"Dari dulu kali, tapi gw pura pura bodoh aja"

"Terus? Kalian punya rencana gak?" Tanya Rakha pada mereka semua.

"Gw ada!" Seru si penyusun rencana eby

"Gimana?"

Eby menjelaskan semua rencananya pada mereka.

"Nah boleh tuh," ujar afan menyetujui rencana dari Eby

"Oke kapan kapan aja ya, jangan besok soalnya Mala masih belum pulih kasian kalau di tinggal" jelas Rakha.

"Kalo mau bucin bilang aja kale!" Cibir afan pada Rakha.

Mala sedari tadi hanya diam dan menyimak apa yang teman teman suaminya katakan ia tak mengerti apa apa jadi... Ya... Hanya diam saja.

3 jam sudah mereka berkumpul di rumah Rakha dan akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke markas. Karna memang itu sudah menjadi rumah mereka kecuali afan dan eby

suami manjakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang