02

550 18 8
                                    

Rakha melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, kekhawatiran nya terhadap Mala terus saja menyerang pikirannya,

Sesampainya di tempat Mala tertabrak Rakha memarkirkan mobilnya asal, ia melihat kerumunan orang yang sangat ramai, segera Rakha berlari dan menerobos kerumunan itu.

Matanya menatap seorang wanita yang terbaring lemah dengan bercak darah di bagian kepalanya, dan juga dua gadis yang sedang menangis.

Ia segera menggendong tubuh wanita yang merupakan seorang istrinya. Setelah itu ia menatap ke arah 2 gadis yang merupakan sahabat istrinya.

"Lo berdua bawa mobil kan?" Devi mengangguk "Lo ikutin mobil gw dari belakang, jangan pulang dulu!" Lanjutnya lalu berlari kearah mobilnya, ia merebahkan tubuh Mala di kursi belakang, setelah itu ia segera berlari ke kursi pengemudi.

Rakha memasukkan kuncinya dan menginjak pedal mobilnya, setelah itu mobil Alphard itu menjauh dari kawasan Resto.

Rakha kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi kali ini ia benar benar khawatir pada istrinya.

21 menit, akhirnya mobil Rakha sudah sampai rumah sakit dekat lokasi kejadian, ia segera menggendong Mala dan berlari menuju bagian dalam rumah sakit.

Saat Rakha sedang berjalan ia melihat 2 suster dan satu dokter yang sedang mendorong ranjang pasien, segera Rakha menghampiri mereka.

"Dok tolongin istri saya dok!" Paniknya dokter itu mengangguk, sebenarnya Ranjang pasien itu untuk UGD jadi jika memang Rakha ingin menggunakannya untuk Mala juga tak apa,

Kedua suster itu tampak membawa Mala UGD Rakha terus saja bergumam agar istrinya cepat sadar.

***

Devi dan elecktra benar benar mengikuti ucapan Rakha, mereka juga sudah menelfon afan dan eby agar segera pergi kerumah sakit.

Saat sudah sampai di depan parkiran rumah sakit, elecktra melihat mobil afan, akhirnya mereka berdua menghampiri afan dan eby

"Kalian udah Dateng dari tadi?" Tanya elecktra pada mereka.

"Enggak kok baru aja Dateng" ujar Eby di angguki oleh elecktra

"Yaudah masuk yuk" ajak Devi pada mereka, dan ketiganya sama sama mengangguk dan masuk menuju kepada Rakha, mereka sudah menduga jika Mala akan di masukkan ke UGD.

Saat mereka sampai di depan UGD mereka melihat Rakha yang ingin masuk tetapi di hadang oleh dokter, tapi Rakha tetaplah Rakha yang keras kepala.

Afan dan eby yang melihat itu segera menghampiri dan menahan lengan Rakha.

"Udah Rak biarin dokter aja yang ngurus." Ujar Eby.

"Tapi dia istri gw by. Gw mau liat dia!" Sentak Rakha memberontak.

"Rak kalo Lo terus terusan kaya gini, Mala gak akan segera di tanganin" jelas afan, mendengar penjelasan afan membuat Rakha berhenti memberontak.

Rakha menghempaskan tangan Eby dan afan. Lalu beralih menatap dua gadis yang merupakan sahabat istrinya, tentu saja elecktra dan juga Devi merinding dengan tatapan yang Rakha lempar untuk mereka. kedua gadis itu menunduk karena takut jika harus melihat wajah Rakha.

"Kenapa Mala bisa ketabrak?" Pertanyaan yang Rakha lontarkan membuat Devi maupun elecktra merasa terintrogasi

"Mala nyebrang, tapi tiba tiba ada mobil yang kayaknya sengaja nabrak Mala" jelas Devi dengan suara lirih tapi masih bisa di dengar.

suami manjakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang