Chapter 9 : Well, Let's See...

1.3K 30 0
                                    

°°°

Drake mengusap wajah istrinya setelah puas menyalurkan hasratnya, dia melihat jam masih pukul empat pagi, dia memeluk Lillianna menutupi tubuh mereka dengan selimut. Tidak bosan untuknya memandangi wajah teduh didepannya.

"Kamu akan terbiasa dengan hal ini dan aku akan membuatmu terus berada dipelukan ku sayang," ucap Drake. Lalu mencium kening Lillianna,"Good night." lanjutnya.

°°°

Rena sedang sibuk memasak makanan kesukaan Drake, mendahului maid lain yang masih membersihkan beberapa ruangan di mansion. Rena ingat Drake pernah menghabiskan masakannya ini, jadi dia rela memasak lebih dulu demi mendapat perhatian dari Drake. Sudah jam delapan Rena masih tetap menunggu tuannya itu turun ke bawah.

"Apa tuan belum bangun ya?"

Ketika Rena sedang duduk ruang makan, James datang menghampiri nya. Rena yang terkejut segera bangkit dari duduknya.

"Tuan belum turun?" tanya James.

Kepala Rena menggeleng, "Belum."

James meninggalkan Rena menuju pintu depan, Rena yang mendapatkan ide untuk membangunkan tuannya pun segera naik tangga, berjalan ke arah kamar Drake. Dia mengetuk pintu secara perlahan, namun Drake tidak membuka pintu.

Ketika dia ingin berbalik, pintu dibuka oleh Lillianna. Rambut panjang yang berantakan bahkan ada tanda merah dileher dan di dada Lillianna, membuat api cemburunya semakin terbakar.

"Apa yang tuan lihat dari perempuan murahan seperti dia?" batin Rena melihat Lillianna dari atas sampai bawah.

"Mba, ada apa?"

"Saya cuma mau kasih tau, tuan dicari James," jawab Rena lalu berbalik menuju tangga.

Lillianna menutup pintu, dia merasa maid yang umurnya paling muda itu seperti tidak suka melihat kehadirannya disini, dan tiba tiba ada tangan yang melingkar di pinggangnya.

"Kenapa kamu pergi ninggalin aku?"

Perlahan Lillianna berbalik melihat Drake yang hanya mengenakan celana pendek hitam, tatapan Drake yang begitu teduh membuat Lillianna enggan berpaling darinya. Drake semakin mendekatkan wajahnya pada Lillianna, tapi niat Drake untuk mencium istrinya gagal kali ini, karena air mata Lillianna jatuh.

Lillianna berjalan masuk ke toilet, dia menangis mengingat semua perhatian yang diberikan oleh Drake dulu. Bagaimana pun Lillianna pernah jatuh cinta hingga menjalin hubungan bersama Drake, Lillianna takut jika terus bersama dengan Drake setiap saat, perasaannya akan kembali muncul.

"Aku hanya ingin lepas dari obsesi Drake, tapi mengapa harus sesusah ini," ucap Lillianna dibawah shower.

Sementara Drake terus mencari cara agar Lillianna jatuh cinta padanya lagi seperti dulu. Apapun itu akan Drake lakukan untuk mendapatkan semua yang dia mau, termasuk hati Lillianna. Handphone Drake berdering, dia segera mengangkatnya.

"Halo, saya turun sekarang."

Dengan raut wajah panik James menunggu Drake di dalam ruang kerjanya, dia berjalan mondar mandir.

"Katakan James ada hal penting apa?"

"Tuan berkas perjanjian aset dan semua tentang perusahaan Suryadharma hilang," ucap James.

Drake memeriksa cctv dirumahnya, tapi tidak ada orang asing yang masuk kedalam ruang kerjanya.

"Berkas itu ada diruang kerja Anda Tuan dan kami semua mana mungkin membiarkan orang lain masuk ke mansion, apalagi ke dalam ruang kerja Anda," jelas James yakin.

TRAPPED in his OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang