Chapter 15 : Raya's Birthday

606 27 0
                                    

°°°

"Jangan harap setelah kamu memberikan semua ini, aku akan memaafkan mu," ucap Lillianna sembari memakan ice cream.

Di lampu merah Drake terus memperhatikan Lillianna yang sedang memakan ice cream ketiga kalinya. Dia tersenyum miring mengusap ice cream yang ada disudut bibir Lillianna, lalu memasukkannya ke dalam mulut.

°°°

Happy Reading
_________________.

Drake benar benar bahagia, dia terus memandangi foto hasil USG walaupun hanya ada titik kecil berwarna hitam putih, dia tetap bisa merasakan menjadi orang tua sebentar lagi. Dia menyuruh James untuk membelikan bingkai foto sesuai dengan ukuran USG itu, lalu memajangnya ke dinding kamar.

"Ini foto kacang apa biji ketumbar?" ucap James pelan.

"Ngomong apa kamu?!" ketus Drake.

James menggaruk tengkuknya yang tak gatal, pandangan kembali beralih pada foto itu dan menyipitkan matanya.

"Tapi tuan, saya benar benar tidak melihat kepala, tangan dan kakinya."

Mendengar perkataan dari James, Drake ikut menyipitkan matanya, lalu mulai berpikir dua kali.

"Memang benar apa yang dikatakan oleh James, gambar itu sama sekali bukan bayi," batin Drake.

Mereka masih memperhatikan foto USG di dinding, tanpa tahu Lillianna pusing mendengarkan obrolan bodoh mereka berdua. Dia turun ke bawah untuk mengambil keripik kesukaannya.

"Nyonya apa yang Anda lakukan di dapur? saya akan membuatkan makanan yang Anda inginkan," ucap maid bersiap mengambil bahan makanan.

"Saya hanya ingin mengambil keripik, tapi tidak ada dimanapun," kata Lillianna.

Maid kembali menutup kulkas, dia berpikir sejenak.

"Keripik itu sudah habis dimakan oleh James dan Nicolas nyonya," panik maid. "Tapi saya akan segera membelikan untuk nyonya," lanjutnya.

Lillianna ingin kembali ke kamarnya memprotes pada James, namun ternyata dia melihat dua orang laki laki berjalan ingin masuk ke perpustakaan.

Drake mendengar suara langkah kaki, dia memalingkan wajahnya.

"Sayang kamu kemana saja, jika butuh sesuatu bilang pada aku atau maid," ujar Drake mendekati Lillianna.

Dia berjalan melewati Drake berdiri tepat didepan James.

"Berani beraninya kamu menghabiskan keripik ku!" teriak Lillianna.

Drake melotot, istrinya menendang bagian privasi James. Sedangkan James luruh ke lantai memegang area privasinya, berteriak kesakitan. Lillianna meninggalkan mereka berdua, dia merasa puas tendangannya tidak meleset.

Semua bodyguard yang mendengar suara teriakan James pun berlari mendekat. Karena merasa menjadi bahan tontonan, James menahan rasa sakitnya lalu berdiri.

"Kenapa kalian disini, cepat kerja!" pekik James pada bodyguard.

Drake ikut pergi meninggalkan James, dia berjalan masuk ke ruang kerja untuk melihat Lillianna dari handphone.

"Gelap, apa kameranya rusak?" batin Drake melihat layar handphone nya.

Tidak lama ada sinar yang menerangi kameranya. Drake panik karena Lillianna menemukan tempat dimana dia menaruh kamera.

"I got you!" ucap Lillianna mengambil jam dinding di kamar.

Lillianna membanting jam itu dan menginjak nya hingga puas. Dia menarik kamera kecil, lalu melemparnya ke jendela.

TRAPPED in his OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang