Saat Fikri hendak kembali ke tempat duduknya untuk kembali melanjutkan tidurnya, Sabella datang dengan ekspresi lesu dan mata merah seperti habis meratap semalam suntuk. Penasaran, Fikri pun menyapa gadis itu dan bertanya, "Lo nangis? Kenapa?"
Spontan gadis itu pun memeluk Fikri sambil berseru, "Fikri!!!"
"Lah? Ngapa lu? Bel?!", tanya Fikri terkejut. Beberapa murid yang berada di kelas pun terkejut melihat adegan yang mirip drama romantis itu. yah, walaupun ekspresi Fikri sangat tidak mendukung karena kurang dramatis. Bukannya membalas pelukan Sabella dan menenangkannya, Fikri malah berusaha melepas pelukan Sabella sambil berekspresi panik. Sabella yang masih tersedu, berbicara dengan sangat terbata-bata, "hiks.. Alwi.. Fik!!! Hiks.. d, dia masa.. hiks pindah sekolah!!!!"
"Emang kapan dia pamitannya?", tanya Fikri kebingungan.
"Tadi!! HUAAAA!!!", Balas Sabella sambil mempererat pelukannya.
"Tadi? Kok gua gak tau??", tanya Fikri terkejut. Sabella pun segera melepas pelukannya, lalu menghapus air matanya dengan raut tangguh. Kemudian dengan penuh emosi, gadis itu berseru, "lu tidur beg*! Padahal Alwi dah ngechat kita, dia bilang mau pamitan pas jam istirahat disekolah! Beg* lu Fik!!"
"Anj*r! Gue kagak denger notip!", tukas Fikri seolah tidak terima.
Di Sana Devano nampak hanya sebagai penonton, lagipula kabar Alwi Zean anak kelas A yang tiba-tiba pindah itu bukan urusannya. Itu urusan mereka berdua Fikri Elrazak dan Sabella Mazarin, sahabat masa kecil Alwi. Dulu mereka sangat dekat dan selalu bermain bersama, wajar saja Sabella sesedih itu ditinggal pindah Alwi. Tapi si Fikri, bisa-bisanya dia lupa hari pindah sahabat masa kecilnya. Tanpa aba-aba Sabella langsung meninju perut Fikri sambil berseru, "DASAR PIKUN!!!"
Fikri hanya menunjukkan raut kesakitan sambil memegangi perutnya yang baru saja ditinju. Sabella pun menarik Fikri untuk duduk di bangkunya, dan Sabella pun duduk disebelahnya. "Kenapa si Bel?!!"
"Dia sahabat kita! Bisa-bisanya Lo.." kata Sabella yang langsung diseka oleh Fikri dengan berkata, "woy! Tunggu.. tunggu.. yang gua lupain si Alwi, ngapa elo yang sewot??"
"Soalnya..", Jawab Sabella yang kembali disela oleh Fikri.
"Soalnya lu suka ama dia kan? Jujur ajee!!", kata Fikri dengan santainya.
"Ihhh! Dasar! Bukannya elo yang suka?!!", bantah Sabella terang-terangan.
"Idihhh.. amit-amiiit... Gue anti homo bj*r!!", tukas Fikri sambil mengusap-usap pundaknya sendiri.
"Huh.. Alhamdulillah.." kata Sabella sambil menghela napas syukur.
"Heh? Kok malah Hamdallah?" Tanya Fikri heran.
Dengan penuh pertimbangan dan kepercayaan diri, Devano mulai angkat bicara, "soalnya cowok yang dia suka normal Fik.. single pula.."
"HAH?!", seru Fikri dan Sabella bersamaan.
"Lah? Bener kan, Bel??" Tanya Devano memastikan.
...
Diperjalanan pulang sekolah, Fikri memacu Scoopy putihnya dengan santai sambil membonceng Sabella. Ceritanya Sabella memaksa Fikri untuk diantar pulang karena lemas pasca menangisi kepergian Alwi. Alhasil, Fikri harus menuruti permintaan sahabat masa kecilnya itu.
"Dasar cewek manja, samanya dia kek Lea!," gumam Fikri yang masih santai menyetir.
Sabella yang sekilas mendengar sesuatu, mendekatkan kepalanya ke helm Fikri sambil bertanya, "ngedumel apa Lo, Fik?"
"Kagak ada!," jawab Fikri singkat.
Suasana pun hening seketika. Sabella nampak mencari-cari topik, lalu bertanya kembali, "Tapi, Lo kagak homo beneran kan, Fik?"
"Aish! Pertanyaan macam apa tuh?!," sahut Fikri kesal. "Ya kagak lah!," sambungnya yakin.
"Abis, waktu hari ultah Lo yang ke 17 kemaren, gua liat instastorynya si Alwi. Dia nge-tag elo, terus ada foto lo sama caption 'HBD pacar gue!!'.. terus ada lope-lopenya nj*r! Kan gue jadi su'udzon," ujar Sabella terus terang.
Mendengarnya Fikri terkejut dan bertanya, "hah?! Kapan Lo liat yang begituan?!"
"Ih! Udah gue bilang, pas hari ultah Lo yang ke 17, masa Lo gak liat? Padahal udah di-tag juga!," jawab Sabella.
"Masa sih? Lo salah liat kali, Bel!," tukas Fikri.
"Kagak Fik! Gue malah langsung DM dia pas liat instastorynya!"
"Terus, dia jawab apa?"
"Dia cuma ngasih gue emot nyengir!"
"Astaghfirullah.."
"Astaghfirullah? Fik lu (jangan-jangan)?"
"Woy! Kagak! Udah gue bilang kagak, ya kagak!"
Sabella terdiam, sedangkan Fikri berusaha mengingat-ingat kembali hari ultahnya yang ke 17 itu.
...

KAMU SEDANG MEMBACA
KAKAK ♡
Fiksi RemajaKakak P*k*n Adek b*c*t Temen l*kn*t ♡ Everybody.. Cerita ini asli karangan, bukan bermaksud memprovokasi ataupun menyinggung pihak manapun. Semoga yang baca suka ya.. ~Fikri