Melody dan Reva kini sudah berada di dalam kelas. Meskipun hanya berlatih sebentar, tapi melody bisa menyelesaikan ujian dengan baik dan lancar. Setelah ujian berakhir, Dosen langsung berganti untuk memberikan materi pada mahasiswa.Saat ini melody begitu fokus mendengar kan penjelasan sang dosen. Kali ini sang dosen menjelaskan materi tentang ciptaan dari salah satu komposer melegenda. Dan kebetulan lagu tersebut lagu favorite melody.
" Kali ini saya akan menjelaskan tentang lagu ciptaan salah satu komposer yang sangat terkenal."
" Bapak yakin kalian juga sering mendengar nama beliau, dan sekarang bapak akan menceritakan kisah di balik karya moonlight Sonata karangan Beethoven."
Moonlight Sonata adalah musik cinta yang Beethoven ciptakan untuk sang kekasih, Giulietta Giucciardi. Beethoven tidak bisa menikahi sang kekasih karena dia tidak mempunyai kedudukan dan umumnya yang masih 16 tahun.
Moonlight sonata adalah lagu yang membawa suasana sedih, patah hati tak ada romansa di dalamnya. Namun kritikus musik klasik lain juga mengatakan jika lagu moonlight sonata ini sangat hidup, menghipnotis dan penuh fantasi. Apalagi lagu ini di persembahkan untuk kekasih Beethoven.
( by. Google)
Melody hanyut dalam kisah yang di ceritakan sang dosen, dia tidak menyangka jika makan lagu ini begitu mendalam. Setelah satu jam menjelaskan, Dosen tersebut pamit undur diri karena selanjutnya jam istirahat.
" Mel, ke kantin yuk. Gue laper nih," Ujar Reva.
" Boleh deh, kebetulan tadi pagi gue juga gak sempat sarapan."
Mereka berdua langsung pergi menuju kantin. Sepanjang perjalanan menuju kantin melody tiada henti nya tertawa mendengar cerita random Reva. Mereka berdua memang sangat dekat, tidak jarang Reva selalu terbuka pada melody. Bahkan, orang tua Reva juga dekat dengan melody.
" Oh ya, re. Lo tau gak sama cowok yang jago piano di kampus ini?" Reva langsung menatap melody sambil mengerutkan alisnya saat mendengar pertanyaan melody.
" Kesambet apaan lo? Tumben banget nanyain cowok."
" Ck..Tinggal jawab tau atau gak apa susahnya sih," Ucap melody.
" Setau gue sih yang jago main piano di kampus ini ya cuman satu."
" Siapa?" Tanya melody dengan penasaran.
" Namanya kak Dikara, dia mahasiswa semester akhir." Jelas Reva dan di balas anggukan oleh melody.
" Kok gue baru tahu sih ada kating namanya kak Dikara," Ucap melody.
" Itu mah emang dasar lo nya aja yang kurang update," Ejek Reva sambil terkekeh. Melody langsung memutar bola matanya jengah.
Melody memang tidak terlalu mengikuti tentang gosip-gosip di kampus, lagian buat apa juga ngikutin hal kayak gitu.
" Asal lo tau aja, kak Dikara di kampus ini dapat julukan si genius musik. Sejak awal kuliah di sini dia sering mengikuti kompetisi mewakili universitas, bahkan tidak hanya kompetensi di dalam negeri tapi di laut negeri juga," Reva begitu semangat menjelaskan tentang talenta yang di milik Dikara, Reva sangat iri pada ke geniusan yang dimiliki Dikara.
" Dan yang lebih keren nya lagi, dia gak pernah pulang dengan kekalahan," Lanjutnya.
Melody langsung percaya dengan semua cerita dari Reva, karena dia sendiri pun sudah melihat bagaimana permainan pianonya.
" Gila sih! Wajar aja kalo dia di juluki genius musik. Orang dianya aja sekeren itu," Ucap Melody.
" Dia emang keren, tapi sayang orang nya datar," Kata Reva.
" Sejak awal datang ke Universitas ini, kak Dikara begitu tertutup dan dingin. Bahkan sampai sekarang pun hanya satu orang yang bisa dekat dengan kak Dikara, namanya kak Argan."
Sambil berjalan menuju kantin, menceritakan semua tentang Dikara. Tentang perjuangan Argan hingga bisa dekat dengan Dikara.
Meskipun Dikara memiliki sifat yang datar banyak cewek yang berusaha mendekati Dikara untuk menjadi pacar nya. Namun sayangnya tidak ada satupun cewek yang bisa menaklukkan si genius musik ini.
Mereka berdua sampai di kantin dan langsung mencari tempat duduk yang kosong, saat mendapatkan tempat duduk Reva langsung menawarkan diri untuk membeli makanan untuk mereka berdua.
" Lo mau pesan apa, Mel? Biar sekalian gue pesenin."
" Gue nasi goreng sama minumnya lemon tea aja deh."
" Oke gue pesenin dulu," Ujar Reva menunjukkan salah satu outlet penjual nasi goreng.
15 menit kemudian, Reva datang sambil membawa nampan yang berisikan pesanan makanan mereka berdua. Karena sang pemilik tengah kewalahan melayani pembeli Reva pun membawa makanan nya sendiri.
" Kok gak di anterin makanannya?" Tanya melody sambil membantu Reva menaruh makanan mereka di atas meja.
" Kasian si ibunya lagi banyak pembeli," Kata Reva dan di balasa anggukan oleh melody.
Mereka berdua langsung menikmati makan yang sudah ada di meja.
" Oh ya, Re. Kok lo bisa tahu tentang kak Dikara?" Tanya melody sambil memakan nasi goreng.
" Reva gitu loh," Ujarnya menyombongkan diri. Melihat itu melody langsung memutar bola matanya.
" Lo nya aja yang kurang update, mel. Rata-rata semua anak kampus tahu tentang kak Dikara," Ujar Reva.
Melody memang tidak terlalu aktif di kegiatan kampus, dia hanya datang untuk belajar. Setelah belajar dia akan kembali bekerja, seperti itulah kegiatan nya setiap hari.
Makanya tidak heran jika melody tidak tahu tentang gosip-gosip yang ada di kampus.
" Sebenarnya, tadi pagi gue liat kak Dikata." Ucap melody tiba-tiba.
Mendengar kata-kata yang baru saja melody ucapkan, membuat Reva terbatuk-batuk. Dengan sigap melody langsung menyodorkan air minum.
" Hati-hati dong rev," Ucap melody memberikan air minum pada Reva.
" Lo gak lagi becanda kan, mel?" Tanya Reva menatap melody dengan serius.
" Ck... Gue juga gak tau itu kak Dikara apa bukan. Tapi pas gue tanya ke lo ciri-cironya mirip," Kata melody.
" Emang lo liat kak Dikara di mana?"
" Di aula musik. Karena itulah gue tadi pagi latihan di taman karena di ruang musik ada cowok yang lagi main piano," Jelas melody.
" Lo tau? Saat mendengar permainan pianonya gue langsung ke hipnotis sama permainan nya yang indah."
" Kayaknya emang bener kak Dikara deh, soalnya yang sering main piano pagi-pagi di aula musiknya cuman kak Dikara."
Sambil makan melody menceritakan semua kejadian nya di lagi hari, Reva pun begitu semangat mendengar cerita dari sang sahabat.
*****
" Pertemuan adalah takdir yang tidak bisa kita lewati begitu saja." ( Melody arunika levania)
" Jika kau mengalami takdir buruk biar kan itu berlalu, kenanglah takdir baik yang menghampiri mu." ( Dikara Altair arkatama)
Hai readers🥰
Bagaimana hari ini?
Semoga kalian suka cerita nya🤗
Jangan lupa vote, komen, follow. 👍Readers🥰
Gimana cerita hari ini?
Adakah takdir baik yang menghampiri kalian? ☺✨
Atau justru takdir buruk🥹
Jangan lupa selalu ucapkan terimakasih untuk diri kalian sendiri 🫂💚
KAMU SEDANG MEMBACA
DIKARA MELODY
Random" sakit pa!, " Dikara kecil meraung memohon agar ARKATAMA menghentikan semuanya. Namun sayangnya, Arkatama mengabaikan raungan sang anak. Dia melirik sekilas ke arah Dikara kemudian matanya mengarah ke alat yg sangat dia benci. Jika Arkatama membe...