NADA YANG MENGHIPNOTIS

4 0 0
                                    

MELODY ARUNIKA LEVANIA, cewek dengan tinggi 155 memiliki senyum yang begitu manis, cewek tangguh yang hidup sebatang kara. Melody begitu menyukai biola, dia selalu suka alunan nada yang keluar dari biola. Baginya alunan biola membuat dia dekat dengan sang ibu.

Nama MELODY ARUNIKA adalah pemberian dari sang ayah, Leonard. Saat Vania sang ibu mengandung Melody setiap pagi dia selalu mendengarkan alunan biola yang sang istri mainkan. Karena itulah dia memberi nama sang anak Melody Arunika yang artinya melody di pagi hari.

Setelah kedua orang tuanya meninggal, Melody harus menghadapi kerasnya dunia seorang diri. Jika kalian bertanya dimana keluarga nya? Melody sendiri pun bingung kemana perginya orang-orang yang dia anggap saudara.

Karena tidak ada saudara yang membantu dia, melody harus rela bekerja dari SMP untuk menghidupi dirinya sendiri. Untungnya untuk biaya sekolah Melody tidak perlu memikirkan nya, karena kedua orang tuanya sudah menyiapkan tabung pendidikan untuk nya. Dia baru mengetahui tentang tabung itu setelah kepergian orang tuanya.

Kepergian kedua orang tua Melody tidak banyak meninggalkan harta untuk nya, hanya ada satu rumah dan tabungan pendidikan. Oleh karena itu, agar dia bisa menabung Melody memutuskan untuk menyewakan rumah tersebut.

  Dan untuk tempat tinggal dirinya, Melody lebih memilih menyewa kos-kosan yang jarainya lebih dekat dengan sekolah nya agar menghemat biaya transportasi.

Untuk kebutuhan sehari-hari Melody bekerja part time. Karena hanya pekerjaan inilah yang bisa dia kerjakan untuk saat ini. Sebenarnya melody adalah sosok yang rajin dan cekatan dalam melakukan pekerjaan, namun sayangnya dia sering di pecat karena orang yang tidak menyukai dirinya. Orang-orang yang tidak menyukai Melody begitu tega memfitnah nya hingga membuat dia di pecat.

Meskipun dia sibuk bekerja part time, tapi tidak menghalangi semangat dan cita-cita nya belajar tentang musik. Sepertinya jiwa musik sang ibu turun pada Melody, karena dia juga menyukai alat musik yang sering ibunya mainkan, biola.

Tapi akhir-akhir ini Melody sedikit kesulitan mengatur waktu untuk kuliah nya. Dia seringkali melewatkan berlatih biola.

Seperti pagi ini, Melody sengaja datang pagi-pagi ke kampus karena ingin berlatih biola untuk ujian hari ini.

Karena masih pagi suasana kampus masih begitu sepi. Sambil menenteng tas biola dia  memasuki gerbang kampus, di samping gerbang ada pak satpam yang sedang berjaga di pos. Melody langsung menyapa pak satpam sambil tersenyum.

" Pagi, pak iman." Sapa melody, dia memang cukup dekat dengan satpam kampus ini.

" Pagi, neng melody. Tumben, datang nya pagi banget?"

" Iya nih pak, hari ini saya ada ujian jadi mau numpang latihan di aula kampus."

" Sibuk kerja ya neng? Sampe gak sempat latihan." Melody hanya tersenyum sambil menganggukkan kepala.

Iman selalu salut dengan semangat Melody, dia termasuk mahasiswi yang baik dan rajin. Meski sibuk bekerja, iman tak pernah melihat wajah lelah di gadis itu. Dia selalu menebarkan senyum cerah tanpa rasa lelah sedikit pun.

Setelah mengobrol sebentar dengan satpam tersebut, Melody kembali melangkah kan kakinya menuju area kampus. Melody berjalan sedikit cepat si koridor kampus, karena waktu nya yang tak banyak dia harus segera sampai aula musik untuk berlatih.

Sesampainya di depan pintu aula, Melody langsung membuka pintu nya secara perlahan. Saat pintu terbuka melody tidak langsung masuk, justru diam mematung di ambang pintu.

Melody terkejut saat melihat sosok cowok yang tengah memainkan piano. Untuk pertama kalinya si mendengar nada yang begitu indah, nada yang berasal dari piano yang di mainkan oleh cowok tersebut. Melody bisa melihat sendiri bagaimana lihainya jemari tersebut menari di atas tuts.

" Gila! Nada nya indah bangett."

  Setelah menyelesaikan lagu favorite nya, Dikara langsung menengok ke belakang. Dia merasa ada yang memperhatikan nya selama bermain piano. Namun saat melihat ke arah pintu tidak ada siapapun.

" Apa perasaan gue aja kali ya." Gumam Dikara, Dia kembali memainkan lagu selanjutnya.

Sedangkan di Koridor kampus Melody berjalan begitu tergesa-gesa, sesekali dia juga melihat ke belakang takut jika dirinya ketahuan oleh cowok yang dia lihat di aula. Setelah mendengarkan lagu yang di bawakan oleh cowok tadi, Melody langsung pergi karena cowok tersebut menyadari ke hadiranya.

" Untung tadi gue langsung kabur pas cowok tadi nengok ke belakang," Gumam melody " Bisa ketahuan gue kalo gak langsung kabur." Lanjutnya.

" Gue kok baru liat cowok tadi sih?"

Ntah mungkin karena kesibukan nya dia sampai tidak tahu jika ada cowok yang begitu mahir memainkan piano. Apalagi Dikara yang jarang seliweran di area kampus, membuat melody tak pernah melihat nya.

" Duh! Gue harus latihan di mana nih? Mana bentar lagi kampus bakal rame lagi." Gumannya sambil melihat jam di pergelangan tangannya.

" Latihan di taman belakang aja kali ya." Dia pun langsung melangkah kakinya berjalan ke taman belakang kampus.

Dia sengaja memilih taman belakang, karena tempat itu jarang di lewati mahasiswa. Melody memilih tempat di bawah pohon rindang. Dengan di temani semelir angin melody mulai memainkan biolanya, melody dengan lihai menggesekkan stik pada senar biola hingga menghasilkan nada yang indah.

Nada yang di mainkan melody begitu menyatu dengan tempat dan suasana di taman ini. Saat melody begitu serius berlatih biola, Tiba-tiba saja dia di kejutkan karena seseorang menepuk bahu nya dari belakang.

Saat menoleh ke belakang dia langsung memutar bola matanya, saat mengetahui siapa yang sudah mengganggu dirinya latihan.

" Ck! Ganggu aja lo," Melody berdecak kesal. Sedangkan Reva sang sahabat hanya terkekeh melihat ekspresi kesal melody.

" Lagian lo kenapa main biola di sini?" Tanya Reva sambil mendudukkan pantatnys di bangku yang ada di taman, kemudian di ikuti oleh melody.

" Biasa tadi malam jam tambahan kerja karena ada yang gak masuk. Lumayan kan buat nambahin tabungan," Ucap melody.

" Jadi lo gak sempet latihan buat ujian hari ini?" Melody mengangguk pelan.

" Tadinya gue mau latihan di aula musik, tapi pas nyampe di sana ada orang. Jadilah gue ke taman ini buat latihan," Jelas melody. Reva hanya membalas nya dengan anggukan sambil membulat kan bibir nya.

" Menurut gue lo tuh terlalu bekerja keras mel, sekali-kali istirahat kasian badan lo. Sakit baru tau rasa lo." Ujar Reva menasehati melody, menurutnya melody memang terlalu memforsir tenaganya. Dia tahu jika melody memang pekerja keras, tapi dia juga khawatir jika nanti melody jatuh sakit. Karena itu akan membuatnya sedih, apalagi melody hanya tinggal sendirian.

" Lo nyumpahin gue sakit, va?"

"Ck.. Bukan nyumpahin be*o, gue cuman khawatir sama kesehatan lo," Ujarnya sambil menoyor kepala melody.

" Utu, utu... Sahabat gue emang paling perhatian," Ucap melody langsung memeluk Reva dari samping.

" Baru sadar lo." Sarkas Reva.

Dari kejauhan, seseorang tengah memperhatika mereka berdua sambil tersenyum.

" Gue harus dapetin cewek itu," Gumamnya sambil tersenyum melihat ke arah taman.


Halo readers🥰😊

Gimana? Masih penasaran kan sama cerita nya?

Tunggin kelanjutan nya 👍
Jangan lupa tinggal kan jejak.💚☺

Gimana hari ini? Adakah hal bahagia yang datang pada kalian?
Semoga kalian semua selalu di keliling hal"  baik yang membahagiakan.☺🤗💚











DIKARA MELODYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang