Karena sudah waktunya untuk jam pulang kuliah, melody dan Reva langsung membereskan buku. Jika setelah ini Reva langsung pulang berbeda dengan Melody, setelah pulang dari kampus Melody harus ke tempat kerja barunya.Mereka berdua berjalan bersama menuju tempat parkir sambil bercerita.
" Lo tau gak si? Pas makan satu meja sama kak Dikara perasaan gue gak karuan banget," Ucap melody.
" Kata gue juga apa? Kak Dikara tuh orang nya datar banget jadinya nakutin kita yang ngeliat nya," Kata Reva.
" Emang bener-bener tampangnya datar banget tuh orang," Ucap melody.
Sejak kedatangan Argan dan Dikra di meja melody, Dikara tidak berbicara pada mereka meskipun untuk berbasa-basi dia hanya fokus dengan handphone. Suasana mendadak canggung dan mereka berdua juga bingung untuk memulai obrolan bersama Dikara.
Aura datar yang Dikara miliki membuat mereka berdua segan atau lebih tepatnya takut. Tapi, untung nya saat Argan datang suasana meja mereka tidak secanggung tadi. Argan juga bisa mencair kan suasana menjadi lebih nyaman.
Sayangnya hanya mereka bertiga yang begitu asik becanda, sedangkan Dikara tidak begitu tertarik dengan obrolan mereka bertiga.
" Oh ya, loe jadi kerja di tempat baru?" Tanya Reva saat memasuki area tempat parkir.
" Iya, untung di tempat kerja kak Lira ada lowongan. Jadi gue gak perlu pusing cari kerja kemana," Kata melody.
" Semoga di tempat kerja ini lo gak di pecat lagi. Gue sampe heran lo itu hobby banget pindah-pindah tempat kerja,"ucap Reva sambil menggelengkan kepala nya pelan.
Sesampainya di tempat parkir kampus mereka langsung menuju kendaraan masing-masing, melody juga tak lupa berpamitan pada sang Sahabat. Begitu juga Reva dia tak lupa pamit dan menyemangati melody.
Melody membelah jalan raya yang cukup sepi dengan motor matic nya. Motor ini adalah kendaraan melody yang sudah menemani dirinya dari masa SMA. Cuaca hari ini pun begitu cerah, seolah menyemangati melody untuk kerja pertamanya.
20 menit kemudian, sepeda motor Melody kini memasuki area parkir khusus karyawan yang berada di belakang cafe. Setelah memarkirkan sepada motor nya bersama motor karyawan lainnya, melody langsung memasuk ke cafe.
Saat memasuki cafe, Melody berpapasan dengan Lira. Kebetulan hari ini jadwal shift Lira sama dengan Melody.
" Hai kak Lira," Sapa Melody saat melihat Lira. Mereka berdua memang sudah kenal lama sebelum kerja di cafe ini.
Lira lah yang memberi tahu Melody jika di cafe ini ada lowongan pekerjaan.
" Hai, mel. Gimana siap buat hari ini?"
" Siapa dong," Jawab nya sambil tersenyum.
" Semoga kamu langgeng ya di cafe ini," Kata Lira. Dia sangat berharap pekerjaan sekarang adalah yang terakhir buat Melody, lira tahu apa yang selama ini di alami Melody di tempat kerja.
Terkadang dia juga heran dengan orang-orang yang begitu iri pada orang lain, padahal Melody anak yang baik dan jarang ikut campur masalah karyawan lainnya.
Melody tersenyum sambil menganggukkan kepala nya saat mendengar kata-kata Lira. Lira adalah orang kedua yang tahu tentang kehidupan Melody setelah Reva. Baginya, Lita sudah seperti kakak sendiri.
" Kalau gitu Melody duluan ya kak," Pamit Melody. Dia dan Lira beda bagian kerja, melody seorang waiters dan Lira adalah seorang chef di cafe ini.
Melody menyemangati dirinya sendiri, berharap pekerjaan hari ini berjalan lancar.
" Semangat melody!"
Senyuman manis terbit di bibir melody, saat seorang pelanggan melambaikan tangannya pada melody.
Jam kerja sudah berlalu, kini giliran melody untuk istirahat. Tapi meskipun begitu, melody masih semangat melayani para pelanggan. Tidak ada raut lelah di wajahnya.
Mungkin karena ini hari pertama dia bekerja, dia terlalu semangat samapai lupa jika sudah gilirannya untuk istirahat. Jika bukan salah satu temannya yang mengingatkan, dia tidak akan berhenti bekerja.
" Mel, istirahat dulu gih. Udah waktu loe istirahat," Kata salah satu teman melody.
Melody yang tengah membawa nampan berisi makanan pun langsung melihat ke arah jam dinding.
" Ya ampun gue sampe lupa waktu, kalo sekarang jam nya gue istirahat." Jawab melody.
" Lo sih semangat bangett kerja nya," Ucap teman melody sambil tertawa.
" Thanks ya udah ngingetin, gue anterin pesanan ini dulu baru istirahat," Ujar melody dan di balas anggukan oleh temanya.
Setelah mengantarkan pesanan tadi, melody langsung pergi kebelakang untuk istirahat. Dia menuju loker untuk mengambil bekal yang dia bawa. Selama bekerja melody memang selalu membawa bekal, selain menghemat uang dia juga tidak perlu pusing mencari tempat makan.
Bekal ini sudah dia siapakan sebelum berangkat ke kampus, biasanya dia juga akan membawa bekal untuk di kampus tapi karena tadi pagi dia kesiangan melody tak sempat membuat makan banyak.
Hari ini pun bekal buat di tempat kerja dia hanya bisa membuat sandwich. Setidaknya makanan ini bisa mengganjal perut melody. Setelah satu jam beristirahat melody kembali melanjutkan pekerjaan nya.
Jika ditanya apakah kenyang makan hanya dengan satu sandwich, tentu saja kenyang. Bagi melody kenyang atau tidak nya yang penting kita bersyukur masih bisa makan.
Dulu saat orang tua melody meninggal dan melody saat itu belum memiliki pekerjaan. Dia sering berpuasa dan tidak makan karena tidak ada uang untuk membeli makanan.
Saat pertama kali menjalankan kehidupan tanpa orang tua, melody merasa kesulitan. Biasa setiap pagi ada yang membuatkan dia sarapan dan selalu memperhatikan nya. Tapi setelah orang tua nya tiada tidak ada lagi yang memperhatikan nya.
Dia di paksa kuat oleh keadaan, tapi setelah beberapa hari melody bisa melalui semua itu dan sampai sekarang dia terbiasa dengan kesendirian tanpa sebuah perhatian.
Mungkin dulu rasa iri itu ada, saat melihat anak-anak yang di perhatikan orang tua nya. Melody iri saat hari kelulusan teman-temanya di hadiri orang tua sedangkan dirinya, tidak. Jangankan orang tua, satu keluarga pun melody tidak memiliki nya. Dan itulah yang membuat dia terbiasa dengan kesendirian, tapi saat memasuki SMA kelas tiga melody bertemu Reva dan menjadi sahabat sampai sekarang.
Melody memang kuat menghadapi dunia ini. Tapi, ada kala nya di butuh seseorang untuk mendengar kan semua ceritanya dan keluh kesahnya. Butuh seseorang yang memeluk nya saat dia sedih, Dan Reva lah yang menawarkan semua itu.
" Kau boleh terlihat kuat di seluruh dunia, tapi kau juga butuh seseorang untuk mendengarkan semua cerita mu. Setidaknya satu orang di dunia ini." ( Melody arunika levania)
Halo readers👋
Bagaimana kabar kalian hari ini?
Jika kalian mengalami kesedihan, ciptakan kebahagiaan dengan hal yang kalian sukai.Terimakasih sudah setia membaca cerita ini 🤗🥰🙏
Jangan lupa tinggalkan jejak ya 👍
Jangan lupa berterimakasih pada diri sendiri, karena hari ini sudah kuat dan hebat menjalani hari😊💪Saranghaeyo 🫰🫶💚

KAMU SEDANG MEMBACA
DIKARA MELODY
Random" sakit pa!, " Dikara kecil meraung memohon agar ARKATAMA menghentikan semuanya. Namun sayangnya, Arkatama mengabaikan raungan sang anak. Dia melirik sekilas ke arah Dikara kemudian matanya mengarah ke alat yg sangat dia benci. Jika Arkatama membe...