Chapter IX

13.4K 966 14
                                    

Saat ini Prilly sedang berada di ruangan rawat Ali. Prilly terus mengajak Ali berbicara walaupun tidak ada respon dari Ali, Ali masih saja menutup matanya rapat2.

"Kapan lo bangun Li? Tidur mulu, dasar kebo" ucap Prilly lirih tersenyum miris.

"Yaudah deh, gue balik ya buang2 waktu aja gue disini. ga deng, becanda cepet bangun ya Li.." Prilly pun bangun dan ingin beranjak keluar, saat sudah mau membuka pintu, Prilly menoleh ke Ali. Mata Prilly seketika berbinar saat melihat jemari Ali bergerak sedikit, ia menghampiri Ali dan buru2 menggenggam jari2 Ali.

"Ali, lo sadar Li?" ucap Prilly tidak percaya. Ali mulai mengerjapkan matanya sedikit demi sedikit, dan lama2 matanya terbuka sempurna.

Ali terdiam sejenak dan melihat ke sekelilingnya.

"Ali? Siapa ali?" tanya Ali layaknya tidak mengenal dirinya sendiri, prilly hampir lupa kalau Ali telah hilang ingatan..

"Iya, nama lo Ali. Aliando Syarief, gue Prilly temen lo.. Masa lo lupa sih?" Prilly mengelus lembut tangan Ali.

"Gue ga kenal lo, lo siapa?" tanya Ali lagi yang sukses membuat Prilly menitikkan air matanya.

"Kok lo nangis?" Ali melepas genggaman Prilly dan menghapus air mata Prilly.

"Lo.. kenapa?" Ali bertanya lagi

"Lo ga kenal gue, Li? Gue Prilly.. prilly li masa lo lupa sih?" Prilly memaksa Ali untuk mengingatnya namun tidak berhasil, Ali tetap tidak mengenalnya.

"Gue ga kenal lo" tiba2 Ali merasakan pusing yang sangat sakit, reflek Ali memegang dahinya.

"Argh! gue kenapa, sakit banget" pekik Ali, Prilly pun berlari keluar untuk memanggil dokter. Dokter segera memeriksa Ali

"Gimana dok? Ali pasti udah inget kan sama saya?" Prilly bertanya-tanya, namun dokter menggeleng pelan.

"Belum, nak Prilly. Lebih baik kamu jangan memaksa Ali untuk mengingat, karena itu malah membuat kondisi Ali semakin parah.." Dokter berlalu sebelum menepuk pelan bahu Prilly.

"Gue harus apa?!" pekik Prilly frustasi sambil memijat pelipisnya.

***

"Prill, kenapa lo? tuh muka udah kayak baju kusut yg ga pernah di setrika, kenape sih lo? Gitu ya ga cerita2 sekarang" cerocos Michelle sambil memanyunkan bibirnya.

"Apasih kak, gue gapapa kok" balas Prilly sambil sedikit mendorong Michelle.

"Gapapanya lo tuh ada apa2nya pasti, cerita ah ga mau tau" paksa Michelle sambil menarik2 lengan Prilly

"Duh, susah deh punya sepupu yang kelewatan peka kaya lo. Iya iyaa gue ceritain deh" Prilly terkekeh kemudian memulai ceritanya.

"Jadi gitu kak.." ujar Prilly setelah menceritakan semuanya tentang Ali kepada Michelle. Michelle hanya mengangguk kaku

"Loh, kenapa kak?" Tanya Prilly yang mulai melihat raut wajah Michelle yg gugup.

"Ngg.. ngga kok, gapapa" balas Michelle gelagapan

Prilly menautkan alisnya "yaudah deh, udah malem gue mau tidur. Bhayy!" Prilly pun melenggang pergi ke kamarnya.

"Kalo sampe Prilly tau, pasti dia bakalan benci banget sama gue.. Maaf Prill, gue bukan kakak sepupu yg baik buat lo" batin Michelle sedih.

Prilly yang masih terjaga di kamar pun langsung memberi kabar tentang Ali kepada teman2nya.

Group chat: b e s t - f r i e n d
Member: Marsha Aruan, Ghinsal, Kevin J, Jordan

ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang