a.n
sebelumnya, aku cuma mau ngucapin selamat lebaran! mohon maaf lahir batin :) xoh ya, ga lama lagi aku bakal publish cerita baru judulnya "Operation Break Up" tunggu ya tanggal rilisnya *gaya* ok sekian dulu, plus bonus foto Ali Prilly edisi lebaran :D
---
"Li banguun.." Prilly menggucangkan tubuh Ali yang masih tertidur lelap.
"Engg.. apa sih kamu, ganggu aja" ujar Ali malas2an.
"Alii bangun gak?!" pekik Prilly dengan suara emasnya. (Re: cempreng)
"Astagaa iya iya bawel" dengan terpaksa, Ali pun terbangun dari tidurnya.
"Hehehe piss, yaudah aku mau mandi dulu" Prilly berlalu sambil mengalungkan handuknya, Ali hanya tersenyum melihat perbuatan gadis kecilnya itu.
Prilly telah memasuki kamar mandinya sambil menggantung handuk di penyangga.
"Uhuk" tiba2 Prilly terbatuk lagi, huft jangan sampai kambuh lagi. Doa prilly dalam hati.
"Uhukk!" makin lama batuknya malah makin menjadi-jadi.
"Obat gue dimana ya" Prilly keluar mencari-cari obatnya. Ah, ia hampir lupa kalau obatnya ada di kamarnya. Buru2 ia memasuki kamarnya dan membuka laci obat untuk mengambil obat. Untunglah Ali ketiduran lagi jadi tidak melihat Prilly yg mengambil obat, kalau Ali tau pasti Ali bakal curiga.
Setelah meminum obatnya, Prilly beralih ke kamar mandi dan mandi. Setelah mandi, ia segera ke dapur dan memasak sarapan.
Ali yg sudah selesai mandi berjalan gontai menuju dapur sambil menjemur handuk di luar.
"Tadi ngambil obat apa?" tanya Ali datar. Bagaimana ia bisa tau?
"Ehm.. bu-bukannya kamu lagi tidur?" balas Prilly gugup
"Aku liat" ternyata Ali tak sepenuhnya terpejam, ia melihat prilly yang susah payah mencari obat.
"Oh.. itu, cuma vitamin kok" prilly terpaksa tersenyum dan terlihat baik2 saja.
"Aku gak suka ya kalo kamu sembunyiin sesuatu dari aku" Ali menatap tajam Prilly.
"a..aku gak sembunyiin apa-apa" jawab Prilly setenang mungkin. Prilly meletakkan sepiring nasi goreng di hadapan Ali.
"Yakin?" Ali menyuap sesendok nasi goreng ke dalam mulutnya.
"Ya iya.. emangnya ngapain sih aku bohong sama kamu" ali mengangguk mencoba percaya kepada kekasihnya itu.
***
Ali memainkan pulpennya di dalam kelas. Pikirannya tidak bisa fokus ke materi yang diajar dosennya.
"Woy, Li!" jordan mencolek ali.
"Apaansih lo colek2?" dengus Ali sebal
"Abisnya ga merhatiin dosen. Awas aja, kalo ada test jangan nyontek gue" ancam Jordan. Dilihatnya Kevin yang sedang serius, sifat jail Ali pun keluar.
Tuk!
Ali melempar pulpennya ke arah Kevin, tapi sial. Pulpennya malah melenceng ke pak dosen.
"Aliando!" teriak si pak dosen.
"Ah, shit" desis Ali menepuk jidatnya.
"Eh, iya pak?" ucap Ali sok polos.
"Saya liat kamu yg lempar pulpen ke saya. Keluar, sekarang juga!" ucapnya tegas
"Tapi--"
belum juga bicara, si dosen sudah menatap Ali tajam seperti elang. Mau tak mau, Ali harus keluar dari kelasnya.
"Yaelaah, apes bet gue hari ini." gumam Ali sambil duduk dipinggir kolam ikan sambil melempar-lemparkan batu ke dalamnya.
"Aduh!" pekik Ali yang hampir saja jatuh ke dalam kolam. Siapa yang bisa2nya mendorong Ali ke dalam.
"Eh lo yg nabrak gue, ga usah nabrak bisa kal--"
"Ali" gumamnya
"Eh, lo Sha gue kira siapa" Marsha. Iya, Marsha yang menabraknya.
"Sorry, li. Gue ga sengaja nabrak lo" Marsha ikut duduk di samping Ali.
"Iya Sha, santai aja kali" Ali tersenyum.
"Senyuman Ali.. yaampun bisa keabisan oksigen gue" ucap Marsha dalam hati sambil senyum2 sendiri.
"Sha? kok senyum2 sendiri" Ali terkekeh melihat marsha yg senyum2
"E-eh? ngga kok, Li" marsha nyengir kuda.
"Oh iya, Li. Bisa bantuin gue ga?" ucap Marsha
"Boleh kok, bantu apa?"
"Ini loh, gue ada tugas belom selesai. Lo bantuin ngetiknya ya, gue yg cari materi" Marsha menyodorkan laptopnya.
"Oh iya boleh" ali pun memulai ngetiknya sedangkan marsha mencari bahan untuk diketik.
Sesekali terlihat mereka bercanda tawa. Sepasang mata melihat mereka nanar.
"Harusnya gue biarin mereka bersama. Liat, kan? mereka bahagia banget.." gumam Prilly. Ya, sepasang mata itu milik Prilly.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance
Fanfiction"Berilah aku satu kesempatan dan aku akan memanfaatkan kesempatan itu dengan baik." Kisah tentang seorang Playboy yang hobby mengganti-ganti pacar tiap minggunya. Aliando Syarief, cowok playboy terkenal di kampusnya. Tetapi hidupnya berubah setelah...