Chapter 13

48 27 12
                                    


!Happy Reading!

⬇️
⬇️
⬇️
⬇️
⬇️

Tak berselang lama, Alana pun sampai di kampusnya. Saat Alana berjalan di koridor tiba-tiba tangannya ditarik oleh seseorang menuju rooftop kampus. Orang yang menarik Alana adalah Rezvan.

"Eh, Rezvan? mau kemana?" Tanya Alana kaget karena tiba-tiba tangannya ditarik begitu saja oleh seseorang.

Rezvan tak menanggapi perkataan Alana. Ia terus berjalan dengan tangannya menggenggam tangan Alana, tidak ada niatan untuk melepaskannya. Ketika sampai di rooftop Rezvan membuka pintunya, setelah Alana masuk ia kembali menutup pintu tersebut.

"Kita ngapain disini?" Tanya Alana bingung. Bukannya menjawab Rezvan malah memeluk Alana. Alana yang diperlakukan seperti itu sontak kaget.

"Darimana?" Tanya Rezvan.

"Hah? Maksudnya? Tentu aku dari kosan" jawab Alana bingung dengan pertanyaan Rezvan.

"Berbohong, huh?" Ucap Rezvan sambil tersenyum smirk.

"Aku gak bohong, kok" balas Alana sedikit gugup.

"Kosan lo didekat kampus, ngapain berangkat sampe naik gojek segala? Biasanya juga jalan kaki" selidik Rezvan.

Rezvan waktu sampai kampus tidak sengaja melihat Alana yang turun dari motor gojek. Tentu hal itu membuat Rezvan mengerutkan keningnya bingung, karena biasanya Alana selalu jalan kaki karena kosannya dekat banget sama kampus. Jadi hanya perlu jalan sedikit, ia sudah sampe kampus.

'Aduh, gimana nih? Apa jujur aja? Yaudah deh aku jujur aja daripada bohong lagi' batin Alana.

Alana bingung ingin menjawab pertanyaan Rezvan gimana. Akhirnya ia memutuskan untuk berkata jujur.

"Fine, Sebenarnya aku-" saat Alana ingin berkata jujur tiba-tiba pintu rooftop terbuka menampilkan teman-teman Rezvan.

"REZVAN YUHUUU I'AM COMING..." Teriak Farrel membuat Alana menghentikan bicaranya. Hal itu juga membuat Rezvan kesal dan menatap tajam Farrel, karena datang diwaktu yang tidak tepat.

'Pengganggu' batin Rezvan.

"Eh, ada neng Alana juga disini. Selamat pagi neng Alana" lanjut sapa Farrel heboh sedangkan mereka ber4 yang datang bersama Farrel hanya menggelengkan kepalanya. Mereka sudah lelah menghadapi kehebohan Farrel. Alana yang disapa oleh Farrel hanya memnalasnya dengan senyuman.

"Pagi-pagi udah berduaan aja waketu" goda Devan sambil menaik turunkan alisnya.

"Kayaknya kita ganggu deh" ujar Farrel ikut menggoda waketunya.

"Emang" jawab Rezvan dingin. Moodnya sudah hancur gara-gara mereka datang.

"Aduh, maaf waketu. Kita ga tau, ya? kalau kita dateng diwaktu yang gak tepat" ujar Devan sambil mengatupkan tangannya didepan dada meminta maaf kepada rezvan.

"Telat" singkat Rezvan.

"Masih mau ngobrol?" Tanya Bryan pada Rezvan.

"Nanti aja" jawab Rezvan singkat.

"Kalian ngomong apaan sih? Gue gak ngerti" tanya Devan bingung. Bukan hanya devan yang tidak paham tapi Farrel dan Alana pun tidak paham apa yang mereka bicarakan.

ALANA'S LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang