Chapter 1

100 83 36
                                    


!Happy Reading!

⬇️
⬇️
⬇️
⬇️
⬇️


18 tahun kemudian...

"Ayah, Abang! Makanan sudah siap, Ayo sarapan" teriak seorang gadis dari arah dapur yang memanggil ayah dan abangnya untuk menyuruhnya sarapan. Ia adalah Alana Angelina Bagaskara atau biasa di panggil Ana or Lana or Angel. Ana (hanya keluarganya yang boleh memanggilnya dengan sebutan itu).

"Iya sabar, mbul. Ayah mana?" balas abangnya sambil berjalan ke arah adiknya dengan pakaian yang sangat rapi, siap berangkat kerja. Abangnya bernama Julian Bagaskara. Mbul (Gembul) itu adalah panggilan khusus dari abangnya untuk Alana.

"Itu, ayah" balas alana sambil menunjuk ayahnya yang baru saja datang. Sang Ayah Bernama Reza Bagaskara.

"Ayo sarapan" ucap ayah menyuruh mereka memulai sarapannya. Tidak ada yang berbicara dimeja makan karena sudah menjadi kebiasaan kalau sedang makan tidak boleh ada yang berbicara.

Setelah selesai alana pun membereskan semuanya. Abangpun pamit untuk berangkat kerja begitupun ayah.

"Ayah, aku berangkat kerja" pamit abang sambil mencium tangan ayah.

"Ya, hati-hati dijalan. Jangan ngebut bawa motornya" balas ayah tegas dan memperingati abang.

"Iya yah, assalamualaikum. Dah mbul" ucap abang mengiyakan ucapan ayah sambil mencubit pipi adiknya.

"Abanggg... ih kebiasaan deh" teriak alana dengan muka cemberut kepada abangnya yang kabur dari hadapan ayahnya dan alana sambil tertawa. Menjahili adiknya adalah hobinya.

"Waalaikumsalam" balas sang ayah sambil terkekeh karena sudah biasa melihat pemandangan seperti itu.

Skip ruang tamu
(Di rumahnya hanya ada satu ruangan yaitu ruang tamu, gak ada ruang keluarga. Karena rumahnya tidak begitu besar).

"Ayah gak pergi ke sawah?" Tanya alana sambil mendudukan diri di sofa ruang tamu dan menyalakan tv.

"Nanti. Sebentar lagi ayah berangkat" balas sang ayah yang juga ikut duduk disana dan dibalas anggukan oleh alana.

"Gimana, kamu udah mutusin mau kuliah dimana?" Tanya sang ayah sambil menatap putrinya.

"Sudah, nanti malam aku kasih tau. Setelah abang pulang kerja" balas alana sambil menganggukan kepala.

"Yaudah, ayah harap kamu memutuskan itu dengan matang dan benar-benar dari hati kamu" ucap ayah dengan lembut memberi sedikit saran kepada sang putri.

"Ayah mau siap-siap pergi ke sawah. Kamu nanti mau keluar atau di rumah aja?" Lanjut sang ayah bertanya kepada sang putri karena hari ini adalah hari weekend.

"Aku dirumah aja yah, lagi malas keluar"balas alana lembut.

"Biasanya juga kamu gitu, malas keluar kalau itu gak penting, kan?" balas sang ayah karena sudah hapal semua kebiasaan anak-anaknya.

"Hehe... itu ayah tau" balas alana sambil cengengesan.

"Ayah pikir kamu ada niatan keluar gitu, jalan-jalan sama temen kamu. Karena siapa tau nanti pas kuliah kalian gak satu kampus" ucap sang ayah.

ALANA'S LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang