"Gak usah malu, namanya juga sedang berobat." Ucap bu tini yang menyadari Maira yang kelihatan malu aurat nya dilihat pria lain. Sedangkan pak Martinus tampak hanya melempar senyum ramah saja kepadanya lalu keluar kamar nya lagi.
Baluran minyak urut itu terasa sangat berbeda dengan yang pertama. Kali ini terasa cukup hangat, tapi juga sesekali ada efek dingin. Baru kali ini maira merasakan ramuan minyak urut yang benar benar nikmat seperti ini.
Begitu juga saat bagian depan bu tini memijat dan mengurut nya. Awal nya maira cukup kaget, apalagi tangan bu Tini yang memegang paha nya benar benar hingga pangkal, bahkan menarik celana dalam milik nya agar tidak kotor terkena minyak tersebut. Lalu memijat bagian perut maira. Kemudian naik ke dada. Proses ini sedikit banyak membuat rasa geli tapi juga nikmat bagi maira hanya saja dia malu menunjukkan respon badan nya hingga akhirnya sangkit nikmat nya pijitan akhir yang berada di kepala nya, maira pun tertidur. Tidak terasa hingga pagi.
...
[SENIN - SELASA]
Pagi nya, Bu Tini sudah mempersiapkan sarapan untuk mereka. Makan bersama. Meskipun tadi malam maira sempat terlihat hanya menggunakan kemben saja oleh pak Martinus, sekarang dia tetap berusaha menutup aurat nya. Memang jarak usia mereka cukup terpaut jauh, tapi bukan berarti Maira merasa nyaman saja menampilkan rambut atau anggota badannya yang lain. Selama ini Hanya suami dan keluarga nya saja yang bisa melihat itu.
Selesai sarapan, kembali dia diberikan seduhan ramuan yang sudah dipersiapkan. Sepertinya memang pengobatan yang akan dilakukannya selama seminggu ini Hanya berupa kedisiplinan meminum ramuan yang disiapkan, asupan makanan dan juga pijatan yang diberikan bu Tina. Setelah itu kembali mereka ke sungai untuk mandi pagi ini. Seperti kemarin, maira pun sekarang membuka penutup badan nya dan mengganti menggunakan kemben saja, lalu mandi di sungai. Setelah mandi dan mereka pulang, terasa badan maira sedikit panas. Ah mungkin karena cuaca yang terasa cukup cerah belakangan ini.
"Siap siap ya nak, kita pijat lagi" ucap bu Tini
Maira yang hanya bisa menurut itu mempersiapkan diri nya didalam kamar nya. Bu tini pun masuk, dan mulai memijat. Tapi kali ini terasa lain. Entah kenapa badan nya terasa ingin sekali semakin disentuh oleh bu Tini. Selain rasa nya gerah, jantung nya juga berdegup sedikit lebih cepat. Keringat nya mulai keluaran dan nafas nya tidak teratur. Hanya saja bu tini tetap dengan fokus memijat maira hingga selesai.
Malam nya seperti itu lagi. Sepanjang hari tadi maira merasakan tubuh nya merasa cukup panas dan enteng sekali. Bahkan dia menginginkan di pijiat lagi entah kenapa. Entah nikmat bagaimana yang bisa dia jelaskan didalam pikiran nya tapi dia menginginkannya, yang kemudian begitu setelah makan malam, bu tini kembali memijat. Kali ini pijatan nya cukup menyeluruh. Tidak luput bagian dada dan selangkangan maira pun terkena pijatan nya yang membuat nya menggigit bbibir nya. Bahkan bu tini tidak tampak keberatan menyentuh area puting maira sesekali, hingga membuat maira menggeliat.
"Jangan ditahan"
"Eee...sshh geelii bu" ucap maira tapi tangan nya gak mencoba menepis Jari bu tini, juga bu tini yang tidak berhenti terus memainkan Jari nya di bagian puting maira yang tidak terlalu besar itu. Ini kali pertama maira merasakan sensasi yang luar biasa hebat yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Bahkan dibalik kemben itu, paha nya dia rapet kan karena ada sensasi gatal disana. Vagina nyaterasa basah, dan beberapa menit kemudian badan nya bergetar.
------
BOOK 51 JUGA SUDAH TAYANG YA TEMAN TEMAN. TERIMAKASIH ATAS ATTENSI NYA UNTUK CERITA INI~
tiap chapter akan di update berkala setiap minggu dan untuk full chapter sudah tersedia di karyakarsa
KAMU SEDANG MEMBACA
BOOK 50 - PENGOBATAN YANG DI INGINKAN
Fantasymerupakan cerita spesial edisi buku ke 50. Kalian yang minta, kita yang kabulkan ! menceritakan kisah Maira dan Denis yang terus berusaha dan mendapatkan cobaan tekanan setelah menikah. Bukan soal uang atau kebahagiaan sendiri, tapi karena tuntut...