Chapter 3. Serangan 18+

2.2K 83 10
                                    

HAPPY ENJOY]>>

*
*
*
Naruto mengeringkan rambutnya dengan handuk, ia baru saja selesai mandi, lalu dalam diam Naruto terus memikirkan Hinata.

Bagaimana tidak memikirkan Gadis Hyuga itu! Jika setiap saat Hinata selalu memiliki segala macam cara untuk menarik perhatiannya!

Terutama ketika Gadis itu memeluknya.

"Fuck! Apa yang ku pikirkan, dasar gila." Umpatnya pada diri sendiri.

Ayolah, Hinata adalah Gadis yang cantik dan manis, Dia punya pesona yang sangat indah hingga siapapun akan bertekuk lutut untuknya - terutama dirinya.

Tapi Naruto tidak bisa melakukan itu.

Why?

Itu karena Neji! Ia tahu seberapa laki-laki itu menyayangi adik perempuannya, dan jika sampai dirinya dan Hinata ehem! Menjalin hubungan jelas kemungkinan dirinya tidak akan tahan akan hal itu.

Hinata punya tubuh yang ideal, belum lagi kedua dadanya yang cukup padat itu, bohong jika Naruto tidak tertarik dengan itu, karena setiap hari, setiap Hinata memeluknya, Naruto bisa merasakan teksturnya yang empuk.

Dyut!

Oh sialan! Hanya memikirkannya kejantananya mengeras.

Naruto memejamkan matanya, pikirannya harus tenang, yeah maunya sih seperti itu, tapi Naruto malah membayangkan bibir seksi Hinata!

"Kuso! Aku tidak tahan!!" Geramnya.

Akhirnya Naruto memutuskan untuk mengocok kejantanannya sendiri sambil membayangkan wajah Hinata, sungguh! Ini hal tergila yang pernah dilakukannya seumur hidupnya.

Akhirnya Naruto memutuskan untuk mengocok kejantanannya sendiri sambil membayangkan wajah Hinata, sungguh! Ini hal tergila yang pernah dilakukannya seumur hidupnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ggrrh.. argh! Hinata-chan!!"

Naruto semakin mempercepat kocokannya, hingga denyutan demi denyutan membuatnya semakin tegang! Akhirnya Naruto mendapatkan pelepasannya.

Croott!

Naruto bernafas lega namun di sisi lain Naruto frustasi karena sepertinya ia sudah mirip bajingan gila!

Ting-tong..

Saat sibuk mengumpati dirinya sendiri, tiba-tiba bel apartementnya berbunyi, segera ia membenahi diri lalu pergi membuka pintu.

Bagaimana terkejutnya Naruto saat tamu itu adalah - Hinata!

"Neji, apa ini?" Tanyanya pada kakak si Gadis itu.

Sialan! Baru beberapa waktu lalu ia berfantasi liar mengenai Gadis Hyuga itu, kini sekarang Gadis itu ada di hadapannya.

"Naruto, aku titip adikku dulu disini." Ujar Neji lalu pergi.

Neji bertengkar dengan Tenten (kekasihnya), jika tidak di atasi sekarang, itu dapat mengancam hubungan mereka! Namun di sisi lain Neji mengkhawatirkan Hinata jika meninggalkannya sendiri di rumah, terutama ini malam hari.

Akhirnya laki-laki itu memilih menitipkan adiknya pada sahabatnya.

Dan beginilah yang terjadi -

Naruto memucat di tempat, bagaimana bisa dalam sesaat Hinata ada di depannya!? Ini mimpi kan? Tolong katakan ini mimpi saja.

"Naruto-nii?"

Brengsek! Ini nyata, wajah Naruto memerah hebat, bagaimanapun Hinata sekarang terlihat sangat imut dan manis.

Fakta bahwa mereka berduaan saja dirumahnya menimbulkan pikiran-pikiran kotor di kepalanya.

"Hinata-chan, masuklah." Ujarnya menutup wajahnya yang merona itu sambil membuka pintu rumah lebar-lebar.

Hinata masuk ke dalam sambil melihat-lihat apartement Naruto, hatinya berbunga-bunga karena ia bisa melihat rumah Naruto-niinya.

Seketika Hinata menjalankan taktics barunya!

"Naruto-nii, aku tidak nyaman dengan baju ini. Boleh pinjamkan baju?" Pintanya dengan wajah menggemaskan, Naruto jadi sulit untuk menolaknya.

Ia memberi Gadis Hyuga itu kaos putih polosnya lalu membiarkan Hinata pergi mengganti pakaiannya, dalam diam Naruto duduk sambil menunduk dengan wajah pucat.

'Apa Neji sudah tidak waras menitipkan adiknya padaku!? Bagaimana jika sampai aku.. k-khilaf?' batin Naruto.

Saat sibuk pada pikirannya sendiri, Naruto tidak menyadari keberadaan Hinata di depannya.

"Naruto-nii, kau baik-baik saja?" Tanyanya membungkuk di depan Naruto, otomatis payudaranya yang punya ukuran cukup menantang menarik perhatian Naruto.

Glug!

'Kuso! Ujian apa ini!!?' batinnya.

Buru-buru Naruto berdiri dan memalingkan pandangannya dengan cool, meski wajahnya tidak bisa terhindar dari rona merah.

"H-hinata-chan, sebaiknya kau segera pergi tidur." Serunya.

Hinata menahan lengan laki-laki itu, ini memang rencana yang terlalu gila, tapi Hinata tidak mau melihat Naruto bersama gadis lain, mau tidak mau Hinata -

"A-aku takut tidur sendirian di tempat asing Naruto-nii, jadi boleh aku tidur denganmu?"

DUAAR!.

Mata Naruto terbelalak, tidur bersama! Di ranjang yang sama?! Dan dengan kondisinya saat ini?! Kami-sama, tolonglah dirinya.

Karena Hinata terus merengek, Endingnya mereka berakhir betul-betul tidur di ranjang yang sama.

Naruto mati-matian menahan dirinya agar tidak menyerang Gadis itu detik itu juga, tapi semalaman penuh Naruto harus tersiksa menahan birahinya.

Bagaimana tidak? Jika sepanjang malam Hinata memeluknya dengan sangat erat, tentu dada kenyal perempuan itu serta nafas hangatnya yang menerpang dada bidangnya sangat memancing.

"Aku harap besok aku tidak mati." Gumam Naruto.

Sementara Hinata dalam diam tersenyum-senyum senang.

'Aku sangat-sangat mencintai Naruto-nii!' batin Hinata.

.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc..

LOVE TACTICS || NARUHINA 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang