Chapter 6. Gerah 18+

2.5K 77 1
                                    

HAPPY ENJOY]>>

*
*
*

Bleess!

Naruto mencebloskan batang kejantanannya ke liang surgawi Hinata, bagaimana ketatnya dinding-dinding itu mengapiknya, Naruto rasanya ingin menghentakkannya langsung dengan sangat kasar!

Tapi ia menahan diri ketika Gadis yang Dia gauli hanya diam di pelukannya.

Dan rupanya -

Gadis itu menahan rasa sakit! Naruto barulah menyadari secercah darah di penyatuan mereka.

Hinata ternyata masih perawan!

Naruto semakin mengepalkan tangannya, sialan! Kenapa dirinya beruntung sekali? Dengan perasaan yang bercampur aduk karena senang dan lainnya.

Naruto menyambar bibir Hinata dan bergerak perlahan membantu Gadis itu beradaptasi.

Hal hasil, rintihan kesakitan Hinata sesaat berubah menjadi desahan manja, ketika Hinata terlihat lebih rileks, Naruto langsung menggaulinya dengan brutal!

"Hinata-chan, aarh aku tidak tahan lagihh!!"

Naruto mulai menambah kecepatan in-outnya di mana awalnya kesannya lembut kini menjadi hentakkan kesetanan.

"Kyyaa! Naruto-nii ah ahh pelanm-pelammhh, aku ahh ahh tidak bisa ah mengimbanginyaa!!"

"Gghhh Hinata-chan, di dalam benar-benar sangat ketat!"

"Nghh! Nghhh Nartoo-nii ah ahhhh di sanaaa ah ah AHH!"

"Disini hm?"

"Yaa ah yaah di sana, ah ah Narutoo-niii!"

"Kuso!! Hinata-chan kau semakin ketat!!" Naruto semakin tidak sabaran, hentakannya yang menggila menjadi kasar.

Seragam keduanya menjadi berantakan dan ikut heboh kesana-kemari, bahkan suara tubrukan tubuh mereka begitu terdengar keras serta di gabungkan dengan suara desahan keduanya.

"Naruto-nii, Naruto-nii, ah ah aku mauuu ah keluar ah ahh ah tolong lebihh ah dalam!"

"Sshh tunggu aku Hinata-chan."

Naruto berusaha lebih keras, ia memeluk kuat tubuh Gadis itu yang bergelantungan di tubuhnya, Hinata memeluknya dengan erat pula dan kedua payudaranya yang kenyal bergesekan dengan dada bidangnya.

"Ohh oh Naruto-nii ah ah aku tidak tahann ah ah lagi!"

"Ggrhh tunggu sebentar Hinata-chan!!"

"Kyaaa! Cepatt ahh cepatt Narto-niii!"

"Ughh Hina-taaa-chan!"

"Kyyaaa aku tidakh tahan lagi Naruto-nii ah ah aku KELUAR!!."

"Argh bersama Hinata, aku juga cum!."

"AAAHHH NARUTO-NII!!"

CUP!

Naruto melahap bibir itu untuk meredakan suara Hinata, dan mendapatkan pelepasan mereka bersama-sama.

Vagina Hinata becek sekali, di penuhi oleh cairan orgasmenya sendiri serta cairan sperma Naruto. Nafasnya tersengal-sengal usai Naruto berhenti menciumnya, vaginanya berkedup-kedup hebat setelah Naruto mengeluarkan penisnya.

"Hosh.. hosh.. Naruto-nii." Cicit Hinata, kegiatan ini ternyata begitu melelahkan.

Ya.. itu bagi Hinata!
Tapi bagi Naruto itu belum cukup.

Laki-laki itu membalikkan tubuh Hinata hingga membuat posisi doggy style, tanpa babibu Naruto segera melesatkan miliknya masuk dan menyambar bibir Hinata kembali dengan ciuman liar.

Hinata terbelalak, bagaimanapun ia tidak sanggup lagi melakukannya, tapi karena Naruto, mereka berakhir melakukannya sampai beberapa ronde hingga Hinata lupa mereka sudah keluar berapa kali.

Bahkan setelah klimaks berkali-kali, Naruto tidak melepaskannya, tidak peduli Hinata merengek terus-menerus, laki-laki itu terus melahapnya.

"Tidakk ahh tidakk lagi ah ah aku lelahhh Naruto-nii, aku tidak ah ah ah kuat lagi!"

"Ugh Hinata.. Hinataa.. argh Hinata-chan!"

Crooooooottt

"AAAHHHHH NARUTO-NII!!" Untuk kesekian kalinya Hinata menjerit kencang ketika orgasmenya tiba lagi begitupun Naruto.

Hinata menyandarkan kepalanya di dada bidang Naruto, Gadis Hyuga itu betul-betul tidak kuat lagi untuk melanjutkannya, bisa-bisa ia akan pingsan.

Di sisi lain Naruto melirik Hinata di pelukannya, jujur ia masih belum mau berhenti, Hinata terlalu sangat memuaskan sampai rasa-rasanya begitu membuat ketagihan.

Tapi jika melanjutkannya, bisa-bisa mereka berakhir disini sampai besok pagi, akhirnya dengan berat Hati Naruto mengeluarkan batang penisnya dari liang surgawi Hinata.

Ia membantu Gadis itu membenahi diri lalu mengantarnya pulang.

Cup!

"Sampai jumpa besok, Hinata-chan." Bisik Naruto usai mencium singkat bibir Hinata.

Laki-laki itu menatap mata Hinata dengan lembut, membuat Hinata seketika merona, apa ini? Seolah-olah Naruto begitu mencintainya.

Hinata mengangguk kecil lalu berbalik dan berlari masuk ke dalam kediamannya. Benar-benar, wajah tampan Naruto membuat jantungnya tidak aman.

Dan apa itu?
Sampai jumpa besok katanya?

Hinata tersenyum smirk - "Tidak Naruto-nii, aku harus menguji perasaanmu dulu." Gumamnya.

Yeah, Hinata baru saja menjalankan Taktik barunya.

.
.
.
.
.
.
.

Tbc..

LOVE TACTICS || NARUHINA 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang