Chapter 4. Tergoda

1.6K 75 1
                                    

HAPPY ENJOY]>>

*
*
*

Sejak saat itu, Hinata semakin agresif sekaligus menggebu-gebu.

Seperti saat ini -

Bruk!

"Berhenti menggodaku, Hinata."

Gadis Hyuga itu terbelalak dan ciut ketika namanya di sebut tanpa embel-embel apapun lagi oleh Naruto, melalui nada serak itu, Hinata menebak bahwa sepertinya Naruto-niinya benar-benar marah!

Di sisi lain - Naruto mengepalkan tangannya.

Saat ini ia dan Hinata terkunci di ruang penyimpanan peralatan olahraga, dan bagaimana itu bisa terjadi?

Tentu saja lagi-lagi ulahnya Hinata!

Beberapa saat yang lalu, dirinya punya jadwal piket untuk membersihkan ruang olahraga, entah dari mana - Gadis Hyuga itu muncul dan menawarkan bantuan.

Bahkan sebelum melakukan apapun Hinata sudah membuat kesalahan fatal karena menarik meja yang menghalangi pintu untuk tidak tertutup malah tertutup.

Jadilah mereka terjebak di dalam ruangan itu karena pintu tidak bisa di buka dari dalam.

Buruknya sekolah hampir sepi karena ini sudah saatnya pulang sekolah, kemudian letak ruangan ini ada di sudut sekolah! Entah siapa yang akan lewat jalan ini untuk membantu mereka.

"B-bagaimana ini Naruto-nii?"

Awalnya mereka berdua berniat mencari jalan keluar, tapi ketika mereka sibuk berpikir, Hinata tiba-tiba memekik dan berlari memeluk Naruto.

"Kyaaa Naruto-nii!! T-tikus! ADA TIKUSS!!" Gadis itu menjerit ketakutan ketika melihat satu ekor tikus kecil berkeliaran di sekitar mereka.

"Tunggu sebentar Hinata-chan, aku akan mengusirnya." Seru Naruto mencoba melepaskan pelukan Hinata, tapi bukannya lepas Gadis itu malah melompat dan bergelantungan di tubuhnya.

Tentu saja Naruto lagi-lagi bisa merasakan tekstur payudara Hinata, bahkan hanya dengan itu, kejantananya bereaksi.

"Hinata-chan.." Bisiknya serak.

"TIDAK NARUTO-NII, AKU TAKUT, AKU TAKUT!!" Teriak Hinata semakin memeluknya dengan kuat.

Naruto? Dia tidak punya pilihan lain dan akhirnya membiarkan Hinata bergelantungan bak koala baby ditubuhnya.

"Tidak apa-apa, ada aku disini. Tikusnya tidak akan mendekatimu." Bisik Naruto menenangkan Hinata.

Gadis itu hanya mengangguk kecil, tubuhnya yang bergetar ketakutan perlahan-lahan menjadi tenang, ketika ia sudah lebih tenang, Hinata merasakan sesuatu yang keras menekan perutnya.

Tunggu! Bukankah itu - milik Naruto-nii nya!?

Seketika Hinata memanfaatkan kesempatan itu untuk merobohkan pertahanan Naruto lebih jauh, Hinata dengan nakal mengendus-endus leher jenjang Naruto bahkan sampai menjilatnya.

Bruk!!

"Berhenti menggodaku, Hinata."

Naruto segera menurunkan Hinata yang bergelantungan di tubuhnya duduk di atas meja yang ada di dekat situ.

Wajah Naruto menggelap, laki-laki itu berusaha mengendalikan dirinya, jangan sampai ia melakukan sesuatu yang gila pada Gadis ini.

Clek!

"Kalian sedang apa?"

Naruhina menoleh bersamaan ke arah pintu yang terbuka di mana seorang Gadis berambut merah muncul usai membuka pintu tersebut.

Naruto bernafas lega dan segera menghampiri Gadis itu.

"Syukurlah kau datang Karin." Seru Naruto terlihat sangat senang, Hinata mengerutkan alisnya, apa Naruto sebenci itu padanya!?

Dan apa-apaan senyum Naruto-niinya itu pada si merah itu! Hinata mengepalkan tangannya kuat-kuat -

'Tidak ada yang boleh merebut Naruto-nii dariku.' batin Hinata berkobar-kobar.

"Piket mu belum selesai? Mau aku bantu?" Tawar Karin, tapi Naruto menggelengkan kepalanya dan mengajak Karin pulang bersama.

Sedangkan Hinata? Naruto meninggalnya di sana usai Neji datang menjemput Gadis itu.

Naruto melangkah pergi dengan terburu-buru, membuat Karin yang mengikutinya mengerutkan alis bingung.

"Hei, kau baik-baik saja? Wajahmu sangat merah!" Seru Karin.

Naruto seketika berhenti, Dia mengusap wajahnya kasar, kejadian beberapa waktu tadi - HAMPIR SAJA IA MENYERANG HINATA!

Nafsu sialan! Kenapa juga ia begitu murahan ketika berhadapan dengan Gadis Hyuga itu? Padahal Hinata hanya menggodanya sedikit, tapi tubuhnya bereaksi terlalu berlebihan.

"Haa.. Bagaimana caraku menatap matanya besok?" Gumamnya.

Sementara itu Karin melongok diam ketika menemukan pemandangan baru di depannya, Naruto yang tadinya frustasi kebingungan dengan apa yang begitu menarik perhatian Karin -

Saat mengikuti arah pandang Karin, rupanya yang terjadi di depan sana terdapat Sasusaku berciuman.

Seketika saja Naruto nampak kesal, bagaimana tidak? Itu sangat-sangat membuatnya IRI!

Jika saja dirinya tidak memikirkan bahwa Gadis Hyuga itu adalah adiknya Neji, pasti saat ini ia juga sedang menikmati bibir seksi itu.

"Mereka berdua benar-benar membuatku iri." Ucap Naruto mengarah pada Sasusaku yang masih berciuman itu.

"Ayo kita pergi Karin."

.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc..

LOVE TACTICS || NARUHINA 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang