POV BABY ON
"Hmm tadi gue kenapa sih?"
"Gak seharusnya gue bilang Revan kayak gitu, terlebih lagi tadi di depan Claire"
"Aduhhh,,, lagian Kenapa Claire gak jujur aja kalo makanan yang dia ambil mau di kasi ke Revan? Kenapa dia cuma bilang seseorang?"
"Kenapa gue berharap Lo ngejar gue ya Rev,,, ihh mikirin apaansih gue" ucap Baby sepanjang jalan menuju danau, setelah tiba di tepi danau ia langsung duduk sambil melempar batu² kecil ke arah danau
POV BABY OFF
Tiba-tiba ada tangan yang menutup matanya dari belakang
"Revan?" tebak Baby, dan orang tersebut langsung melepaskan tangannya dari mata Baby
"Ciee lagi mikirin Revan ya?" ledek Febi yang kini duduk di sebelah Baby
"Ishh ternyata Lo Feb" ucap Baby lalu kembali menekuk wajahnya
"Utututu sahabat gue kenapa sih?" tanya Febi
"Gak papa kok, lagi gak mood aja" ucap Baby
"Hmm biar gue tebak... Pasti gara-gara Revan lagi sama Claire kan?" ucap Febi namun Baby hanya mengangkat bahunya
"Udah deh Beb, harusnya Lo jujur aja sama perasaan Lo sendiri" ucap Febi lalu menatap ke arah danau
"Ha kenapa sama perasaan gue?" tanya Baby tak paham
"Sebenarnya Lo suka kan sama Revan? Tapi Lo gak mau terima kebenaran itu karena Lo Denial sama perasaan Lo sendiri" ucap Febi yang kini sudah memandang mata Baby
"Haha Febi Febi, Lo tu kebanyakan baca novel tau gak sih. Jelas-jelas gue tu sukanya sama Rey bukan Revan. Gue tegasin sekali lagi kalo gue suka sama REY" ucap Baby dengan sedikit penekanan pada kata akhirnya
"Kita liat aja Beb, seberapa lama Lo mampu bertahan sama tembok Denial Lo itu" ucap Febi sambil tersenyum lalu pergi meninggalkan Baby yang kini duduk sendiri
"Apasih Febi ini? Gak mungkin kan kalo gue beneran suka sama Revan? Sedangkan gue udah suka sama Rey sejak awal masuk sekolah"
"Gak mungkin posisi Rey di hati gue dengan mudahnya di gantikan oleh Revan yang bahkan baru beberapa bulan gue kenal" ucap Baby pada dirinya sendiri
"Ahhh gak tau deh, mending balik ke tenda" ucap Baby lalu ia berdiri kemudian berjalan kembali menuju tendanya
Saat berjalan menuju tenda ia berpapasan dengan Revan
"Baby kamu gak papa? Trus kamu dari mana? Aku cariin kamu dari tadi tapi gak ketemu, aku khawatir karena tadi kamu pergi tiba-tiba" ucap Revan terlihat wajahnya seperti orang yang sedang khawatir
"Aku gak papa kok Rev, tadi habis dari danau" ucap Baby
"Syukur deh kalo gitu, lain kali jangan bikin khawatir dong Beb" ucap Revan yang kini memegang kedua tangan Baby namun dengan cepat Baby melepaskannya dan membuat Revan terkejut
"Ah maaf²" ucap Revan, ia terkejut karena tak biasanya Baby melepaskan tangannya
"Rev aku minta maaf soal tadi ya, gak seharusnya aku ngomong gitu ke kamu dan Claire" ucap Baby menunduk dan matanya berkaca-kaca
"Hey gak papa, mungkin kamu lagi banyak pikiran jadi apa yang kamu rasain itu meluap seketika" ucap Revan menenangkan Baby, namun Baby sudah menangis sambil tetap menunduk
Revan pun berinisiatif untuk memeluk Baby agar ia merasa lebih tenang, namun Revan mengurungkan niatnya karena tadi saat ia memegang tangan Baby saja sudah di tolak apalagi kalo ia memeluk Baby, begitu pikirnya
"Woiiii!! Lo apain Baby ha?!!" ucap Rey yang tiba-tiba datang dan langsung memegang kerah baju Revan
"Apaan sih Lo?!! Gue gak apa²in Baby!!" ucap Revan tak terima
"Gak mungkin Baby nangis kalo gak ada sebabnya!!" ucap Rey emosi
"Yaa Lo tanya lah sama Baby, kenapa dia nangis?!!" ucap Revan yang kini juga sudah tersulut emosi
"Alahhh banyak omong Lo!!!!" ucap Rey lalu ia memukul perut Revan lalu Revan pun membalas dan akhirnya perkelahian pun tak dapat di hindari
BUGHHHH
BUGHH
BUGHHH
"Rey udah Rey, Revan gak salah apa²!!" ucap Baby yang ingin memisahkan namun tanpa sengaja ia terkena pukulan Revan
BUGHHH
"Baby?!!!" teriak Revan kaget ia ingin langsung menghampiri Baby yang tak sengaja terkena pukulan dari nya
"Awshhh sakit hiks hiks" ucap Baby yang kini sudah menangis sambil memegang pipinya
"Sialan Lo!!! Kenapa Lo pukul cewek gue?!!!" ucap Rey sambil memukuli Revan lalu ia pergi membantu Baby
"Cewek Lo? Sejak kapan?" tanya Revan
"Lo gak perlu tau!! Intinya Baby sekarang udah jadi pacar gue, ingat itu!!!" ucap Rey sambil tersenyum smirk
"Owh gue gak tau soal itu" ucap Revan lalu berdiri
"Kenapa Lo harus tau? Lo itu cuma pengganggu di hubungan kami!! Udah deh mending Lo pergi sana, gak usah ganggu gue sama Baby lagi!!!" ucap Rey pada Revan,, lalu Revan pun pergi dari tempat itu sementara Febi yang melihat itu pun langsung mengejar Revan
"Rev... Revan" teriak Febi dari belakang namun Revan tidak berhenti dan terus berjalan
"Rev dengerin gue ngomong soal masalah tadi" ucap Febi yang masih berusaha untuk berbicara dengan Revan
"Rey bohong soal dia punya hubungan sama Baby Rev" ucap Febi yang kini berhasil membuat Revan berhenti dan berbalik ke arahnya
"Baby sama Rey gak pernah ada hubungan apa-apa, Lo gak boleh salah paham sama Baby" ucap Febi berusaha menjelaskan
"Udah cukup Feb, gue gak mau denger apa pun tentang masalah hari ini. Toh tadi Baby juga gak ngebantah hal itu, jadi Lo gak perlu repot-repot buat jelasin hal yang padahal orang yang bersangkutan aja gak ngebantah" ucap Revan tegas
"Tapi Rev... Baby gak mungkin punya hubungan sama Rey" ucap Febi
"Kenapa gak mungkin? Gue tau kok kalo Baby udah lama suka sama Rey kan? Bahkan sejak awal masuk sekolah, hal itu udah cukup buat ngejelasin semuanya" ucap Revan lalu ia pergi tanpa pamit dari hadapan Febi
"Gak mungkin Rev... Gue yakin orang yang Baby suka itu sebenarnya Lo, tapi dia Denial sama perasaannya sendiri" ucap Febi yang kini memandang Revan yang telah jauh berjalan di depan
Wahhh wahhh sudah mulai berkonflik, panas sekali gyss:v
Jangan lupa vote cmiww 🤗🔥
KAMU SEDANG MEMBACA
AHDH (Arti Hadirmu Dalam Hidupku)
Romance"Baby Lo udah ngerjain pr kemarin belum?" tanya seseorang "Owh udah kok, Lo mau liat? Nih liat aja" ucap gadis yang memiliki nama Baby "Beb kelas kita bakalan kedatangan murid baru tau..... Cocok sama Lo kayaknya" ucap Febi "Owh gak tertarik tuh"...