haloww all, maaf baru update
author sibuk tadiigimanaa? cerita nya seru ga?? mau lanjut?
tapi jangan lupa vote yaaa?? masa baca doang vote engga? 💫Happy Reading ^v^
follow ig author : @h.eeclyn_
🦋 -------------------------------- 🦋
Pagi hari yang indah, mungkin. Dipta Raga Eja Zaidan hari ini ada kelas. siananya Tama yang dapet kelas siang.
Saat dimeja makan, Raga menanyakan Dipta tentang yang ia mengunci kan Jean di gudang bawah.
"apa yang lo lakuin kemaren Dip? lo beneran ngunciin Jean?" ucap Raga
"ya iya lah, lo ga dengar gua bilang maaf kemarin ke ayah? ya berarti emang gua" jelas Dipta
"ya lo tolol, belum juga sehari dia balik dari rumah sakit udah lo kunciin begitu" ujar Raga sambil mentoyor kepala Dipta
"lo ga usah toyor gua dong" ujar Dipta kesal
"ya elu bego, mau nya hari itu juga! ga mikir resiko apa?" celetuk Raga yang kesal itu
"heh! lo pikir kalo gua ngunciin nya besok lusa minggu depan bulan depan sekali pun, emang ga dapet resiko?!" jelas Dipta kesal
Raga menggeleng kepala nya, ia sudah tidak tau haru bicara apa lagi sama Dipta. Dipta selalu membantah atau terus menjawab nya dengan pintar, siapa yang tidak kesal pada nya?
"udah ah, buang buang waktu gua kalo ngobrol sama lu, mending ngobrol sama dinding gua" ucap Raga
"lu ngobrol sama dinding emang bisa? mana bisa jawab dia" tanya Dipta
"ya itu, mending sama dinding biar ga di jawab!" celetuk Raga yang sedang memakai sepatu.
5 menit selesai, Raga dan Dipta memasuki mobil yang dikendarai oleh Zaidan. Di dalam mobil sudah ada Eja dari tadi.Mobil Zaidan pun menuju kampus Eja terlebih dahulu, karena mereka beda kampus. Raga Zaidan dan Dipta satu kampus.
Tama dan Mahen? Tama pun berbeda, sedangkan Mahen 1 kampus dengan Tama, tapi ia sebentar lagi graduate dan akan melanjutkan perusahaan Albara.
Semua sekarang sudah berada dikampus, mereka melakukan aktivitas seperti biasa, tidak ada kendala apapun.
Eja hari ini ada latihan basket, ia lupa mengasih tau ke Zaidan kalo ia akan latihan hari ini. Eja menelpon Zaidan agar tidak usah menjemput, dan akan pulang sendiri seperti biasanya kalau ia latihan.
teks tebal : Zaidan
teks biasa : Eja--------------------------------
Via Call
Zaidan 📞
--------------------------------Bang, lo ga usah jemput gua ya
hari ini gua baru inget ada latihanMendadak banget si Ja
Ya maap bang, gua juga baru
inget heheuntung nya aja ini belum
jam pulang, coba kalo udah
gua bolak balik jadi nyaYaudah iya bang maap, kan gua udah
kasih tau lo dari sekarang, lo ga akan
bolak balik bjir, kan se arahYa iya sih, yauda lah gua
mau lanjutYa bang
--------------------------------
Via call di tutup
--------------------------------Hari mulai sore, sekarang sudah jam 16.00 sudah waktunya Eja latihan basket di tempat biasanya.
Eja sudah di tempat latihan basket, ia latihan dengan sungguh sungguh dan serius. Eja suka sekali bermain bola basket, terkadang ia mengeluh ke abang abangnya agar bermain basket bersama Eja.
Tapi ada daya mereka yang tidak bisa, sebenarnya mereka mau tetapi tidak ada satupun yang bisa bermain basket, hanya Eja.
Raga Dipta dan Zaidan tidak langsung pulang, mereka ingin makan diluar. Katanya Tama akan pulang malam, jadilah mereka makan diluar.
Jean? apakah dia sendiri? tentu tidak, karena kejadian kemarin Albara tidak berani meninggalkan Jean sendiri di rumah itu tanpa ada dia.
Jean dibawa Albara ke kantronya, sungguh jean sangat bosan di sana. Jean tidak bisa mendengar apapun, dan Jean tidak diperbolehkan apa apa sama Albara.
Karena itulah Jean selalu cemberut, dan Albara sudah mengasih tau ke anak nya kalau Jean akan ikut ke kantor nya. Jadi mereka bebas ingin ngapain.
Albara memang mengasih kebebasan, tetapi kalau di antara mereka ada yang berlebihan mungkin Albara akan mencoret dari Kartu Keluarga.
*********
jangan lupa vote + komen + follow
gimana kabar kalian? baik atau buruk?? semoga selalu baik hari hari kalian
Thanks For Reading guys, di tunggu update selanjutnya ^_^
********
KAMU SEDANG MEMBACA
Peluk Untuk Jean
Fiksi Remaja[ DIHARAPKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] Jean mempunyai 6 abang tiri, yaitu Mahendra, Tama, Raga, Adipta, Zaidan, Eja. tetapi abang Jean tidak pernah ingin menganggap Jean ada. Jean anak dari ayah Albara dengan bunda yang berbeda, bunda Jean sudah meni...