5. Malam

51 5 0
                                    

Jangan lupa follow sebelum membaca.
Happy reading.
.
.

"Maaf ngerepotin lo." ucap Lea.

"Gapapa. but, lo harus hati-hati sama geng itu. ketuanya ngincer lo." kata Azka serius.

"Iya, kak."

"Jangan panggil 'kak', nama gue Althario Razka Devantara. lo bisa panggil 'Azka'."

"Tapi kan lo lebih tua."

"Terserah lo, tapi gue risih di panggil 'kak'."

panggil sayang aja gimana?

"Yaudah maaf."

"Hmm."

"Masih sakit?" tanya Lea.

"Apanya?" Azka bertanya balik.

"Kepala lo."

"Oh, gapapa."

Setelah sampai di gerbang rumah Lea, Azka mematikan mobilnya, pak satpam membuka gerbang untuk mobil Azka masuk.

"Tangan lo merah." ucap Azka.

Lea menatap tangannya, dan menutupi luka itu dengan jaketnya agar tidak ketahuan orang rumah. bisa gawat urusannya kalau mereka tau.

Lea mengangguk. "Gamau mampir dulu?"

"Gak, gue pulang." kata Azka.

"Oh iya, makasi ya. hati-hati."

Azka tidak membalas ucapan Lea, ia lebih dulu menutup kaca mobilnya dan pergi meninggalkan rumah itu. Lea menatap mobil Azka sudah menjauh, Lea berbalik badan.

"Pacarnya, ya?" tanya Pak Satpam.

"Bukan, cowok aneh tadi." ucap Lea.

"Gausah gitu, non. nanti lama-lama suka." goda Pak Satpam.

Lea tersenyum tipis, ia berjalan masuk kerumah.

"Tuan putri sudah pulang." ucap Vero sambil menepuk lengan Lea.

"Apa si lo, sakit lengan gue." jawab Lea sewot.

"Kenapa?"

"Kepo."

Lea masuk ke kamarnya, menutup pintu kamarnya dengan sedikit keras. Lea melepaskan jaketnya pelan, bekas cengkraman Nathan tadi membuat Lea merintih kesakitan.

Lea berjalan ke kamar mandi karena hari sudah semakin sore, Setelah selesai mandi ia duduk di meja rias miliknya.
Lea mengambil Bluetooth music, Lea meraba ranjangnya mencari ponselnya. tapi, Lea tidak menemukan ponselnya.

Lea mencari ke tas, mobil, hingga ke lantai bawah. Lea ingat tadi memakai powerbank milik Azka.

"Jangan-jangan ketinggalan di mobil Azka. Aduhh, Gawat." ucap Lea sambil menepuk-nepuk jidatnya sendiri.

"KAK VEROOO."

Vero yang mendengar teriakan dari kamar Lea itu berlari ke kamar Lea.

"Apasi teriak-teriak."

"Pinjem hp lo, kak."

Tidak banyak bicara, Vero memberikan ponselnya lalu pergi kembali ke ruang tamu.

Lea menelpon ponselnya.

Azka yang baru saja ingin keluar dari mobilnya tiba-tiba ada ponsel yang berbunyi. Azka berburu menjawab telepon dari ponsel yang tidak di kenalnya.

"Halo?" ucap Lea.

"Halo."

"Kak Azka? ponsel gue di rumah lo."

aku, kamu, june 2023Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang