Pagi yang cerah alarm berbunyi membuat Lea terbangun dari mimpinya, Alarm yang sangat keras dari kamar Lea itu hingga terdengar di lantai bawah.
"Lea, bangun. Matikan alarm kamu!."
Lea yang mendengar suara Ella itu bergegas mematikan alarmnya, walaupun matanya belum sepenuhnya terbuka lebar. Ia melanjutkan tidurnya sebentar.
"Lea, bangun, sudah jam 7 pagi, nanti kamu terlambat ke sekolah."
Lea membuka matanya lebar untuk melihat jam, dan yang benar saja sekarang sudah pukul 7 lebih. Dia bisa terlambat pergi ke sekolah. Lea bangun dari ranjangnya dengan tergesa-gesa. mondar mandir ke sana kemari karena bingung apa yang akan dia lakukan.
Ia mengambil handuk dari lemari dan pergi mandi. Sementara itu, Ella yang tidak mendengar sautan dari kamar Lea itu bergegas pergi ke kamar Lea untuk mengecek keadaan putrinya.
"Lea, bangun. Nanti kamu terlam-" Ucap Ella terhenti karena tidak melihat keberadaan putrinya di balik selimut.
"Bunda kenapa tidak bangunin Lea." Ucap Lea dari balik kamar mandi membuat Ella terkejut.
"Dari tadi alarm kamu bunyi belum bangun?."
"Belum bunda, Semalem tidur larut banyak tugas." Jawab Lea dengan mondar mandir.
"Cepat siap-siap, Sarapan dulu sebelum pergi sekolah."
Ella pun pergi meninggalkan Lea menuju ruang makan.
"Duh, jangan sampai ketemu ketos nyebelin kemarin." gumam Lea.
Beberapa menit kemudian, Lea turun dengan tergesa gesa menuju meja makan untuk mengambil kotak bekalnya.
"Sarapan di sekolah aja ya bunda? Nanti telat."
"Iya Lea, Hati-hati jangan buru buru"
Sesampainya di sekolah, Lea melihat gerbang sudah ditutup, meski anak pemilik gedung tempatnya menempuh pendidikan, dia tetap harus mengikuti peraturan yang ada di sana.
"Sialan! Gue bakal di hukum." ucap Lea kesal sambil memukul stirnya.
Garry Wilbart, Ketua osis sekolah itu sudah berdiri di depan lapangan untuk menghukum para murid-murid yang telat.
Gerbang sekolah di buka, Lea membuka kaca mobilnya. Terlihat dari raut wajah Lea yang kesal hingga melirik tajam ke arah Garry.
Lea turun dari mobilnya dan berusaha melarikan diri. Namun, Garry yang sadar itu segera memanggil Lea.
"Woi, Lea. Jangan kabur lo!."
Lea menghentikan langkah kakinya.
"Ckk. Sialan."
Lea berjalan menuju Garry.
"Kenapa lo telat lagi?."
"Terserah gue, Ini sekolah milik orang tua gue." Jawab Lea.
"Lari keliling lapangan 10x."
"Gamau." bantah Lea.
"15x."
"Gamau."
"Habis lari gue beliin lo es krim."
"Ga minat."
"Lo mau lari 15x atau gue tambahin hukuman lo bersihin toilet."
"Sialan."
Tanpa pikir panjang Lea berlari keliling lapangan 15x. Cuaca terik membuat Lea kepanasan, apalagi ia tadi belum sarapan.
Garry yang memperhatikan Lea dari kejauhan itu hanya tersenyum.
Lea merasa tubuhnya tidak kuat untuk melanjutkan hukuman dari Garry, Lea berhenti melihat sekeliling itu terasa kabur.

KAMU SEDANG MEMBACA
aku, kamu, june 2023
Ficção AdolescenteSaat semester akhir sekolah, di sekolah Lea membuat peraturan kursi duduk saat ujian di acak dengan kakak kelas atau adek kelas. Lea mencari tempat duduknya, alhasil ia duduk di paling belakang sendirian. Lea mengeluarkan coklat dari tasnya dan mem...