9. Fakta

46 5 0
                                        

Jangan lupa follow sebelum membaca.
Happy reading.
.
.

"Maaf kak, gue tadi meluk lo." ucap Lea yang baru saja di turun dari gendongan Azka.

"Gapapa, lo kan udah gue bilangin. hati-hati sama mereka." ucap Azka.

"Gue gatau ada mereka, biasanya mereka gak di situ."

"Biasanya tempat mereka balap liar ya di situ. Udah, yang penting lo gapapa."

Azka menutup pintu mobilnya, dia melajukan mobilnya di ikuti ke tiga temannya di belakang mobil Azka. di jalan, Lea tidak mengeluarkan pembicaraan apapun, yang dia pikirkan hanyalah kemarahan Vero nanti.

Lea sangat takut Vero memarahinya dan pada akhirnya mengadukan ke orang tua Lea.

"Kalau gue jadi cowok lo, lo gak bakal gue izinin keluar pakek baju kayak gitu." ucap Azka.

Lea melirik ke Azka, stop Azka! lo bikin orang berharap.

"Kenapa? gue salah ngomong? kok lo ngelirik gitu." ucap Azka.

"Nggak!"

"Udah lah, nanti lo marah lagi ke gue." Azka tersenyum smirk, "Tapi lo lucu kalau marah, Le."

Lea diam tidak membalas omongan Azka. Lea mengecek ponselnya, ternyata banyak sekali spam chat dari teman-temannya.

Alviera Nala.

119 pesan belum terbaca

lea?

lo dimana?

lo nggak kenapa-kenapa kan di jalan?

sorry, gue baru ngabarin

gue gak bisa jemput kalian

tadi waktu mau jemput lo, gue di hadang sama anak damons.

le?

tapi lo gapapa kan, le?

gapapa

sorry.

udah, gapapa le.

kita bisa pergi lain waktu

yang penting lo gapapa, le.

Setelah membalas pesan dari Nala, Lea mematikan ponselnya menatap ke jalan pelan-pelan Lea memejamkan matanya.

Azka yang melihat Lea mau tertidur pun memberikan bantal khusus di mobil untuk Lea.

Azka meraih ponselnya dan menelpon seseorang.

"Hallo."

"........."

"Adek lo sama gue."

"........"

"Gue gak apa-apain dia."

"........"

aku, kamu, june 2023Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang