mengisahkan tentang kehidupan Rafael seorang remaja SMA setelah dirinya dipindahkan kesebuah asmara untuk sebuah alasan.
Tanpa diduga ia harus sekamar dengan seorang remaja dengan wajah tampan, namun sangat cuek dan dingin, Rafael memanggilnya denga...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Name of the main character;
•Bryan Abimana Putra
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•Rafael Joseph Steward
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•cerita ini murni hanya karangan belaka, tidak ada hubungan apapun dengan kenyataan yang terjadi dalam dunia nyata!, nama karakter, tempat, agama, semua hanya karangan penulis•
WARNING BL MATURE
Prologue;
seorang anak kecil yang terlihat menyedihkan, dalam diamnya dapat terlihat bahwa dirinya sedang bertengkar hebat dengan pikirannya sendiri, dalam ruangan sempit dengan bau menjijikan itu, air matanya terus menetes satu demi satu, membasahi lantai dengan warna kecoklatan yang kotor, kaki kecilnya yang telanjang menggigil akibat dinginnya lantai, tangan kecilnya dengan erat memeluk kedua lutut rapuhnya, dengan tatapan kosong itu entah apa yang ada dalam benaknya.
Jeritan mengerikan dengan penuh rasa tersiksa terus menggema dalam seisi rumah yang terlihat berantakan dan kotor, teriakan itu semakin mengeras disaat tajamnya pisau dapur menyayat bagian dada berisi dari seorang wanita, darah berceceran di mana-mana, teriakan semakin menggema keras, tubuh telanjang wanita itu telah penuh dengan warna darah yang menakutkan, pisau dapur yang telah berlumuran darah itu dengan ganasnya menikam sang wanita hingga beberapa isi perutnya menjuntai keluar, bahkan tanpa rasa ampun seorang pria yang sedari tadi menikam sang wanita kini menendangnya dengan kasar, dia tewas. Tewas dengan mengenaskan, apa yang terjadi?
Sepasang mata dengan penuh rasa takut menatap dari balik lubang pintu, menatap tubuh berantakan dari sang wanita yang tengah tergeletak tak bernyawa, tubuhnya bergetar hebat ketika menyaksikan sang ibu kandung mati mengenaskan oleh perbuatan sang ayah.
“mati...”
To be continued.
Gimana menurut kalian prolognya? Kalo aku sih ngerasa ngeri banget, apalagi ngebayangin kalo ada di posisi anak itu, support aku terus yaa,
See you next chapter
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
