chapter 2. trauma coming back

578 35 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tanpa memperdulikan keberadaan remaja yang sedari tadi hanya membaca buku tebal yang terlihat tidak menarik sama sekali, Rafael berjalan menuju kamar mandi yang juga berada dalam kamar itu.

Langkahnya pelan dan tenang, matanya menoleh dan menatap wujud dari remaja itu, setelah itu kembali berjalan pergi.

Didalam kamar mandi, ia tidak sengaja melihat nama yang tertulis pada sebuah handuk putih, 'Bryan Abimana Putra' dan dari sinilah ia mengetahui bahwa nama dari teman sekamarnya adalah Bryan

"Bryan? Menarik.."

Setelah cukup lama didalam kamar mandi, Rafael merasa kegiatannya mulai terganggu oleh ketukan pintu yang agak kasar, terdengar seakan orang dibalik pintu itu seperti berniat menghancurkannya.

"Lama banget coli ya Lo?" Ujar Bryan dengan nada marah

Mendengar kata-kata kotor itu, Rafael yang sedang berendam dalam bathub membelalakkan matanya, apa apaan itu.

Sial dia lupa membawa handuk, sedangkan Bryan yang mengetuk pintu terdengar semakin marah, pasalnya Rafael mandi sejak 1 jam yang lalu, dan sekarang jam menunjukkan pukul 8 malam.

"Keluar!!"

Rafael yang terburu-buru dan tidak membawa handuk akhirnya dengan terpaksa memakai handuk milik Bryan yang tergantung disana, ia tidak peduli apabila pemiliknya akan semakin marah, tidak masalah, akan lebih baik daripada ia keluar telanjang.

Awalnya Rafael tidak berani keluar, ia hanya mengeluarkan kepalanya, dan mengintip.

"Keluar."

Akhirnya Rafael memberanikan diri dan keluar, kini mata keduanya saling menatap dengan perasaan aneh yang menyeruak, pandangan Bryan beralih turun menatap handuk yang dipakai oleh Rafael, Rafael yang salah mengartikan tatapan itu malah berpikir hal lainnya.

"Ngapain Lo liatin anu gue?" Ujar Rafael yang langsung mundur.

"Mulut Lo dijaga! Ngapain Lo pake handuk gue?!" Ujarnya tak suka

"Ohh sorry tadi gue lupa bawa handuk" jawab Rafael

"Minggir gua mau mandi" ujar Bryan setelah mendorong Rafael untuk menjauh dari jalannya.

Setelah Bryan pergi, Rafael tidak terlalu memperdulikannya dan bersiap untuk mengganti bajunya, setelah selesai, Rafael tersadar bahwa sedari tadi ia masih membawa handuk Bryan, pasti laki-laki itu akan memarahinya lagi, Rafael segera berjalan menuju kamar mandi, dan mengetuknya pelan.

PRETTY ROOMMATE' Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang