chapter 7. who's Alvian

329 27 2
                                    

“aku ingin mencintaimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“aku ingin mencintaimu.
Lebih banyak dari debar.
Lebih besar dari sabar.
Lebih lama dari selamanya.”

Semakin sakit rasanya saat otaknya terus memutar ingatan ingatan yang bahkan tak ia ketahui apa itu.
Rafael hanya dapat terus memegangi kepalanya, mencoba menahan rasa sakit yang hampir membuatnya hilang akal dibuatnya.

Saat pintu kamar itu terbuka, memperlihatkan Bryan yang terkejut mendapati Rafael tergeletak kesakitan memegangi kepalanya. Dengan panik Bryan segera menghampiri Rafael.

"Raf?! Lo kenapa??! Rafael! Jawab gue!" Bryan terlihat sangat panik, ia takut. sangat takut jika saja sesuatu yang buruk terjadi pada pemuda dihadapannya ini.

"Lo kenapa?! Jawab gue Rafael!!"

Tiba-tiba saja rasa sakit itu menghilang begitu saja, dan hanya rasa pusing yang dapat Rafael rasakan.

"Raf? Lo gapapa kan?" Tanya Bryan.

"hahhhkepala gue tiba-tiba aja sakit tadi, mungkin kecapean aja" ujar Rafael sambil memegangi kepalanya yang terasa sedikit pusing.

"Lo nginep disini aja" tawar Bryan

"Gue kayak nya pulang aja, Lo jagain mama Lo yang lagi sakit" tolak Rafael, bukan apa-apa, hanya saja ia tidak ingin merepotkan remaja dihadapannya ini.

"Lo serius? Kalo gitu gue anterin."

"Sebelumnya gue boleh ketemu mama Lo ga? Pengen nyapa aja"

Bryan hanya menganggukkan kepalanya sebagai tanda 'iya', setelah itu Bryan membantu Rafael untuk bangun.

Kedua berjalan menuju kamar mama Bryan, dan Tiffany adalah nama dari mama Bryan, setelah tiba didepan pintu coklat muda, Bryan membuka pintu itu perlahan kemudian mempersiapkan Rafael untuk masuk.

Rafael memberi salam sebelum dirinya duduk pada kursi yang ada di dekat ranjang Tiffany.

Namun Tiffany terlihat keheranan, kemudian menatap Bryan, sebelum dirinya membuka suara.

"Halo~ Tante… saya temennya bryan"

"Alvian? Kamu Alvian? Kamu masih hidup?!" Ujar Tiffany sambil mencoba meraih tangan Rafael yang terheran-heran.

Melihat itu Bryan segera menghampiri keduanya.

"Ma dia Rafael temen Bryan bukan Alvian, Alvian udah ga ada ma…" wajahnya menatap sang ibu sendu, Rafael bingung dengan siapa Alvian yang mereka maksud.

PRETTY ROOMMATE' Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang