05. Jisung (01) 🔞

16.3K 151 1
                                    

"Eumphhh..." Desahan Renjun tertahan karena bekapan pria di belakangnya.

"I miss you..." Ia membisikkan kata-kata klasik itu setelah cairan kental menyembur di dalam Renjun.

Mark mengecup kepala Renjun dan merapikan pakaiannya. Setelah itu ia bergegas pergi meninggalkan Renjun yang kewalahan.

"Huh," Renjun menghela napas panjang. Ia tak habis pikir pada Mark yang hanya datang saat ia ingin atau saat mainan barunya tak cukup membuatnya puas.

Renjun menangkup toilet itu dengan bokong yang masih terekspos. Ia lelah karena beberapa hari ini mengerjakan tugas kuliahnya. Tahun ketiga memang menghabiskan banyak waktu dan tenaga.

Perlahan ia turun dari toilet duduk itu dan mengambil pakaiannya yang tersebar di lantai.

"Astaga..." Pekik Renjun yang baru sadar ada seseorang berdiri di depan bilik toiletnya. Ia menutup bagian intim miliknya dengan pakaiannya.

"Sejak kapan kamu disitu?!" Renjun berharap pemuda itu tak melihat bagian miliknya tadi.

Harapan Renjun langsung luluh saat pemuda itu masuk dan mengunci pintu bilik toilet. Pastilah ia sudah melihat bagian Renjun yang terekspos tadi.

Renjun merutuki dirinya yang tak sadar.

"Apa maumu?!" Aku bahkan belum memasang celana dalam.

"Kak, boleh coba punya kakak nggak?" Tanyanya dengan polos. Renjun mengenal pemuda ini. Ia mahasiswa baru tahun ini.

"Kau kira ini makanan?" Maki Renjun.

"Dikit aja kak."

Renjun melirik bagian celana pria itu yang terlihat menyembul. Pikiran kotor Renjun langsung bermain.

"Bentar aja ya." Renjun berbalik, menunggingkan bokongnya.

"Ini langsung masuk aja ya kak?"

What?!

"Kalau mau main-ma..." Renjun berbalik dan mendapati adik tingkatnya itu sudah meloroti celananya. Batang miliknya terlihat besar dan panjang.

Lubangnya langsung mengkedut.

Aish, sejak kapan aku jadi binal begini?

"Ya, langsung masukkan saja." Renjun kembali membalikkan badannya, menungging.

Pemuda itu memasukinya dengan sangat perlahan. Hal itu membuat Renjun kesal.

"Kau ini ya!"

"Maaf Kak, Jisung belum pernah." Wajah pemuda itu terlihat takut dengan amarah Renjun.

"Aish." Renjun jongkok dan mengulum batang adik tingkatnya itu. Mulutnya tak bisa melahap sampai habis batang itu saking panjangnya.

"Eumph..." Jisung melenguh pelan.

Ini pertama kalinya ia merasakan hal ini. Tadi saat ia masuk toilet pria , ia terkejut bukan main saat melihat kak Renjun yang terlihat kesakitan dan melipat kakinya di atas toilet.

Awalnya ia ingin membantu tapi saat melihat lubangnya dengan cairan yang menetes, batangnya mengeras. Ia juga ingin kak Renjun.

"Mau dilanjutin apa enggak nih?" Renjun berdiri di depan Jisung. Ia terlihat sangat mungil dibanding Jisung yang baru masuk tahun pertama.

Jisung mengangguk cepat. "Mau banget kak."

Renjun menghela napas. Ia membuka handphonenya dan menunjukkan potongan video saat batang masuk ke dalam lubang. "Kau hanya perlu melakukannya seperti ini. Masuk sampai dalam dan pakai tempo. Paham?!"

Jisung mengangguk.

Renjun kembali membelakangi Jisung dan menunggingkan pantatnya yang sintal. Renjun tak habis pikir dengan hidupnya sekarang. Sejak kapan dirinya se-binal ini.

Batang Jisung masuk setengah ke dalam lubang Renjun. "Kak, nggak bisa masuk."

"Lakukan saja seperti yang di video," bentak Renjun.

Pelan tapi pasti, Jisung mengikuti video di handphone Renjun tadi. Renjun yang awalnya hendak protes malah keenakan dengan barang panjang dalam lubangnya.

Tempo Jisung semakin lama semakin cepat, menumbuk spot Renjun yang terasa nikmat.

"Kak, ngeluarin kencingnya di dalam aja ya."

"Terserah." Entah bagaimana Renjun merasa berdosa sudah menodai anak sepolos ini.

"Kak, masih mau."

"Aish! Nggak. Aku udah capek, mau pulang." Renjun melepaskan dirinya dari Jisung.

Wajah Jisung tampak kecewa karena penolakan itu. Ia pastinya masih belum puas dengan pengalaman pertamanya itu.

Renjun jadi iba. "Kapan-kapan lagi. Oke?"

Jisung mengangguk pelan.

Mereka keluar dari toilet saat kampus sudah gelap. Hanya segelintir orang yang terlihat. Renjun mencoba berjalan normal agar tak ada kecurigaan. Masalahnya, Jisung malah mengekorinya.

"Kamu kok ngikutin aku sih?"

"Takut kakaknya kenapa-kenapa. Kakak kayanya kesakitan."

Renjun hendak protes tapi mengurungkan niatnya. Taksi online yang dipesannya sudah sampai.

Jisung ikut masuk dan mengantarnya. Renjun tak melarang takut ia keceplosan didepan sopir taksi.

Saat keluar dari taksi, kaki Renjun terasa sangat lemah. Ia hampir terjatuh. Bahkan sopir  taksi menyuruh Jisung mengantarnya sampai kamar.

"Aku baik-baik aja. Kamu pulang sana!" Perintah Renjun.

"Aku antar sampai kamar kak."

Satu hal tentang Jisung. Ia agak keras kepala. Ia tak mau mendengarkan ucapan apa pun kalau tidak sesuai dengan isi hatinya. Istilah singkatnya, ngeyel.

"Nah sudah kamu pu..." Belum sempat perkataan Renjun habis, hujan turun sangat deras.

"Yah, hujan kak."

"Ck. Buruan masuk."

Kamar kosan Renjun lumayan baik. Ia juga rapi dan bersih. Meski jauh dari kampusnya, tempat ini cukup nyaman.

"Kamu tunggu di sini, aku mau mandi."

Renjun masuk ke dalam kamar mandi dan membasuh tubuhnya, terutama lubangnya yang terisi sperma dua orang.

Ia lupa bahwa ada tamu di kosannya. Ia keluar hanya dengan kimono tipis yang biasanya ia pakai.

Ia terkejut saat melihat Jisung yang tengah menonton handphone sambil memegang batangnya. Tampak tak sadar ada Renjun yang memergokinya.

Melihat batang yang tadi mengisinya, lubangnya berkedut lagi.

"Kak... Aku lagi belajar," anak itu berkata dengan sangat polos. Renjun sampai takut kalau ada yang memberinya permen ia langsung menerimanya.

"Udah paham?" Renjun duduk di sampingnya. Dengan sengaja memamerkan pahanya.

"Lumayan."

Renjun menengok handphone yang dipegang anak itu. Ini seperti mereka menonton tutorial memasak di youtube.

"Kak, boleh cium nggak?" Jisung bertanya dengan tatapan anak kecil.

"Jangan bilang ini juga ciuman pertamamu."

"Memang iya kak."

Walaupun protes dalam hatinya, Renjun memajukan tubuhnya untuk mencium bibir anak itu. Lengkap sudah dosa Renjun dalam merenggut kesucian Jisung.

"Kak, boleh lagi nggak? Dede-nya pengen." Tangan Jisung masih mengocok batangnya yang tegang.

Tanpa banyak kata, Renjun membelakangi dan bongkahan gempal miliknya langsung terbuka karena ia memang masih memakai kimono.

Kali ini Jisung melakukanya dengan lebih baik. Meski terasa seperti berhubungan dengan robot, Renjun cukup menikmati.

BINAL 🔞 // Renjun HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang