08. Johnny (2) 🔞

17.5K 135 3
                                    

Tak terasa, waktunya magang di perusahaan itu selesai. Ia dan ketiga kawan lainnya menyampaikan salam perpisahan mereka kepada para pegawai tetap di sana.

"Masih ada urusanmu yang belum selesai! Hari ini selesaikan."

Begitu isi pesan teks pak Johnny padanya. Renjun juga ingin menyampaikan salam perpisahan secara pribadi pada Johnny.

"Ayo masuk," ucap Johnny sempat-sempatnya mencubit perut Renjun.

"Pak John, maaf ya kalau aku ada kekurangan selama ini. Baik selama di perusahaan atau di ...." Renjun duduk manis di sofa pak Johnny, melemparkan senyum menggoda. "Ini terakhir kali bapak pakai saya lho."

Johnny terkekeh. "Kalau begitu aku mau pakai semaksimal mungkin," ujar Johnny sambil melucutkan celananya.

Sebagai ucapan perpisahan, Renjun melebarkan pantatnya lebar agar tangan pak Johnny dapat masuk dengan bebas.

"Ahhhhh!" Jerit Renjun saat Johnny mendorong masuk. Yang biasanya hanya sampai kepalan tangan, Johnny memberi hadiah lebih dengan memasukkan tangannya sampai setengah lagi kena siku.

"Pak sakit pak!" Renjun menahan tangan Johnny agar tak masuk lagi. Jari-jari Johnny bermain di dalam lubangnya, membuat Renjun lemas tak bertenaga.

"Renjun, aku akan selalu merindukanmu. Jika kau mau, kapan-kapan main ke sini ya," pinta Johnny sepenuh hati.

"Lah kan bapak bisa punya mainan baru."

"Tapi selama ini, tak ada yang seenak kamu Renjun."

"Masa 4 bulan ini bapak tak puas sih?"

"Ya puas, Renjun-ku sayang. Tapi kan bapak masih pengen. Ayo berdiri!"

Renjun menurut, mendekap tubuh Johnny sementara pria berbadan lebih besar memasukkan tangannya dengan sangat kasar.

"Paakkk enghhmm pelaannn..."

Johnny tak mengindahkan permintaan Renjun, tangannya tetap bermain kasar di lubang Renjun.

"Mmmmm ennggg ahhhh" Tubuh Renjun meliuk-liuk dengan indah.

"Sekarang nungging." Johnny mendorong Renju ke sofa.

Pantat Renjun terangkat. Ia menggoyangkan pinggulnya dan memamerkan lubangnya yang kemerah-merahan karena diacak-acak Johnny tadi.

Slurppp!

Johnny menjilati lubangnya yang berkedut sakit. Sesekali memasukkan jarinya ke sana.

"Sebentar." Johnny masuk ke kamar dan keluar dengan sebuah permen lolipop.

Ia memasukkan paksa lolipop itu ke dalam mulut Renjun. Manis dan rasa strawberry. Renjun awalnya bingung untuk apa ia membawa permen sampai akhirnya permen yang sama masuk ke lubangnya.

"Biar makin enak," ujar Johnny yang kembali sibuk dengan agendanya.

Renjun memilih tak memusingkan itu. Hanya saja, pak Johnny belum berhenti dari tadi.

Di bawah perutnya diletakkan tiga bantal agar pantatnya tetap terangkat. Kakinya tak mampu bertahan lama untuk menumpu tubuhnya.

"Pak, masih lama ya?" Tanya Renjun kesal dan kecapean. Ia sempat-sempatnya bermain handphone sementara Johnny asyik dengan lubangnya.

"Permennya belum habis."

Shit!

Renjun tak mengerti jalan pikiran Johnny. Bahkan di mulut saja permen butuh waktu lama sampai habis.

Renjun yang kelelahan pun tertidur.

"Renjun kamu tidur ya?" Telisik Johnny. Ia menengok ke Renjun yang tak memberi jawaban. Benar saja, pria cantik itu terlelap.

Saat itulah ia mengeluarkan pusakanya dari dalam celana. Benda itu berbentuk mini, hampir sama seperti milik Renjun.

Ia selalu merasa insecure karena ukurannya ini. Johnny tak memikirkan banyak hal, ia hanya ingin menikmati Renjun untuk terakhir kalinya.

Permen lollipop-nya tinggal setengah. Ia mau menyelesaikan semuanya sampai permen itu benar-benar habis.

Rasa lubang Renjun sangat manis karena permen tadi. Ia mengubek dan menjilat lubang berwarna merah itu. Kadang ia melihatnya saja saat lubang itu kembang kempis.

Sampai permen itu tinggal stiknya saja, barulah Johnny berhenti. Renjun beberapa kali terbangun tadi dan mengomel karena kegiatan Johnny masih belum selesai. Tidak ada bagian tubuhnya yang tidak diolesi permen.

Johnny memang menuntaskan semua keinginannya pada lubang Renjun sepuasnya. Setelah ini, ia berjanji akan setia pada istrinya dan tak akan tergoda dengan orang lain.

Renjun salah besar bahwa dirinya adalah salah satu simpanannya. Yang benarnya adalah dirinya satu-satunya selain istrinya yang ia nikmati. Saat pertama kali bertemu, Johnny sudah mengunci targetnya pada pria berbadan mungil dan berwajah cantik itu.

Johnny mengangkat Renjun ke kamarnya, menidurkannya di atas kasur. Ia memeriksa jam di handphonenya dan mendapati sudah hampir jam 5 pagi. Ia benar-benar menikmati Renjun semalaman. Sudah habis 4 lollipop berbeda rasa di lubang Renjun. Ia mendekap tubuh pria berbadan mungil itu.

"Aku pulang ya Pak." Ujar Renjun saat mereka sama-sama terbangun. Tangan Johnny menahan Renjun.

"Kalau aku kangen bagaimana?"

"Astaga pak! Kan bapak bisa cari yang baru. Lagipula kan ada istri bapak."

"Kalau kamu kan beda orang." Setelah menikmati lubangnya semalaman Johnny masih tak puas juga.

Renjun tak ambil pusing, ia langsung memblokir nomor Johnny.

BINAL 🔞 // Renjun HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang