05

83 8 0
                                    

kamis, ya?

hanbin harus memberitahu zhang hao bahwa dia akan mengambil cuti pertamanya.

tapi apakah pemuda itu masih menjadi muridnya setelah dia melewatkan pembelajaran hari ini? hanbin meragu.

tunggu, untuk apa juga hanbin memperdulikannya? zhang hao hanya orang aneh.

malam kian larut saat hanbin pulang sendirian dengan langkah pelan. orang-orang mungkin sudah pergi tidur dan bergelung di dalam selimut, sedang dirinya menahan dingin sambil berharap matahari muncul tiba-tiba. tapi langkahnya berhenti setelah matanya tak sengaja menemukan seorang pemuda dengan wajah pucat melintas di sebelahnya.

hanbin kenal siapa itu, tapi kenapa dia malah diabaikan? apakah wajahnya tertutupi oleh sesuatu yang tak kasat mata?

ia berbalik, mempercepat langkahnya untuk menghampiri zhang hao yang dibalut oleh jaket tebal, kedua tangannya tersimpan apik di dalam kantung jaket itu, bahunya terangkat sebab kedinginan.

"hei!"

pemuda itu berhenti, dan dia mendapati hanbin berdiri dengan semua kata-katanya yang hilang begitu saja. betapa zhang hao terkejut mendapati pria sung di belakangnya, bukankah kebetulan ini agak memalukan?

"a-apa yang kamu lakukan di sini?" tanya zhang hao sambil memperhatikan sekeliling yang sepi.

"ada urusan."

"begitu ya...?" zhang hao terdiam kaku. dia tak tahu mengapa hanbin memanggilnya, dan hanbin juga tidak tahu mengapa dia menyusul zhang hao dan membuang waktunya.

sekepul asap menguap lewat bibir zhang hao yang bergetar, dia tersenyum ketika hanbin tertangkap sedang memandanginya.

"kamu buru-buru?" tanya hanbin setelah berpikir keras untuk mencari topik. namun pertanyaannya justru terdengar ambigu.

"tidak, tapi aku tidak bisa lama-lama di sini karena dingin sekali."

begitulah hanbin tahu bahwa zhang hao ingin segera pergi, dan dia merasa bersalah sudah menahannya.

"kamu benar, kalau begitu, sampai jumpa."

hanbin berbalik, dia malu bukan main dan berharap zhang hao melupakan kekonyolannya barusan. dia hanya berusaha ramah, tapi ternyata malah berakhir kikuk.

"hanbin!" teriak zhang hao memanggil, membuat hanbin terpaksa berhenti demi melihatnya.

"kamis depan aku akan datang!"

lalu dia pergi, sedikit berlari kecil hingga hanbin tak sempat menyahut. tubuhnya menghilang dibalik gelap malam. hanbin ingat jelas bagaimana rambutnya yang halus memantul, punggungnya yang sempit dan langkahnya yang terkesan buru-buru.

hanbin mengingatnya.

to be continued

forever young [binhao/binneul]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang