The Reverse Jump

8 3 0
                                    

Gue sekarang lagi ada di lab, ngatur alat-alat buat eksperimen.

By the way, nama gue Lucas Maheswara, dan hari ini seharusnya jadi hari besar gue. Gue udah lama banget kerja keras buat eksperimen ini, berharap bisa bikin terobosan yang berarti. Gue jaga diri gue tetap sibuk, mengatur kabel-kabel yang kusut dan menyesuaikan beberapa peralatan terakhir. Lab ini berantakan, kayak kapal pecah, tapi gue tahu persis di mana semuanya berada.

Komputer-komputer dengan monitor berkedip-kedip, meja penuh dengan buku catatan, alat ukur, dan berbagai komponen elektronik yang tersebar di mana-mana. Ada aroma khas lab—campuran antara bahan kimia, logam, dan sedikit bau kopi basi dari cangkir yang tertinggal di pojokan. Gue bisa dengar suara dengung mesin yang lagi bekerja, bikin suasana jadi hidup meskipun nggak ada orang lain di sini.

Gue ngelirik jam di dinding, ngerasa waktu berjalan lebih cepat dari biasanya. Setiap menit yang berlalu bikin jantung gue berdebar lebih kencang. Gue nggak bisa membiarkan satu pun kesalahan terjadi, karena eksperimen ini adalah puncak dari semua kerja keras dan dedikasi gue selama bertahun-tahun.

"Gila, ini bakal keren banget," gumam gue sambil merapikan alat-alat.

Pikiran gue melayang ke hasil yang mungkin gue dapetin. Bayangin aja, bisa mengubah sejarah ilmiah dengan satu eksperimen ini.

Sambil beres-beres, gue ketawa sendiri. "Kalau ini berhasil, gue bisa jadi seleb ilmuwan. Nanti gue muncul di TV, terus ibu gue bisa bilang, 'Itu anakku! Yang bikin mesin waktu, bukan yang bikin lab kebakar.'"

Gue ngerapihin kabel yang kusut dan berpikir, "Kabel-kabel ini kayak rambut gue pagi-pagi. Kusut dan butuh perawatan ekstra."

Lalu gue mikir, "Semoga eksperimen ini nggak bikin lab meledak. Kalau iya, paling nggak, gue bisa bilang gue bikin kembang api ilmiah pertama di dunia."

Gue liat peralatan yang terakhir dan tertawa kecil. "Kalau alat ini mulai ngomong sendiri, gue mungkin perlu pertimbangkan jadi penulis skenario film horor."

Dengan semangat dan sedikit cemas, gue siap untuk memulai eksperimen yang mungkin akan mengubah hidup gue... atau minimal, bikin cerita lucu buat di kafe nanti.

Tiba-tiba, ada suara ledakan kecil dari ujung ruangan. Gue kaget dan secara reflek terbelalak. Gue nggak tahu apa yang terjadi, tapi sepertinya ada yang salah dengan salah satu peralatan.

"Gila, apa yang terjadi?" gumam gue, mata masih terbelalak karena kilatan cahaya yang memenuhi ruangan. 

Tangan gue yang gemetar berusaha menggapai tombol darurat, tapi entah gimana, gue malah terpeleset dan jatuh ke arah meja. Gue merasakan lutut gue menghantam lantai dengan keras, membuat rasa sakit menjalar ke seluruh tubuh. Tangan gue berusaha mencari pegangan, tapi malangnya, gue malah menyentuh tombol besar yang nggak seharusnya disentuh. Seketika, ruangan dipenuhi suara dengungan mesin yang semakin keras, diikuti oleh getaran yang merambat di lantai dan dinding.

Cahaya dari peralatan mulai berkedip-kedip dengan intens, bikin gue setengah buta. Gue bisa merasakan adrenalin membanjiri tubuh gue, jantung berdetak kencang. Pikiran gue berpacu, mencari cara untuk memperbaiki keadaan, tapi semuanya terasa kacau dan di luar kendali. Ruangan yang biasanya terasa familiar sekarang berubah jadi tempat yang asing dan menakutkan.

Sensasi aneh langsung menyelimuti gue. Seolah-olah gravitasi mendadak berubah, dan gue merasa seperti ditarik mundur. Ruangan di sekitar gue mulai berputar, semua peralatan dan cairan dalam tabung-tabung bergerak balik ke arah mereka berasal. Rasanya seperti ada kekuatan besar yang menghisap segala sesuatu, memutarbalikkan arah waktu.


Gue berusaha berdiri, tapi kaki gue nggak kuat menopang berat badan gue. Gue merasa tubuh gue kehilangan kendali, seolah-olah gue melayang tanpa arah. Semua warna di ruangan mulai memudar, digantikan dengan bayangan-bayangan gelap yang menyelimuti pandangan gue. Suara mesin yang tadinya berisik sekarang terdengar jauh dan teredam, seperti dari dunia lain.

TIME : Viagem ao ContrárioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang