O2.insanus deam

1K 145 6
                                    

Kedua alis (name) bertaut,perasaan heran dan kesal menjalar hingga bercampur menjadi satu.

(Name) Heran kenapa 'sang dewi' mengirimnya ke universe lain,di tambah dia malah memberikan uang yang nominalnya besar.

Apakah 'sang dewi' memiliki maksud terselubung di dalamnya? Atau dia hanya menjadikan (name) sebagai pion di dalam permainannya?.

Kini Banyak pertanyaan yang memasuki otak sang gadis,namun dia seolah menyingkirkan semua pertanyaan itu dan berfokus ke pada tulisan 'jangan menjadi orang bodoh'

(name) malah terpancing dan merasa kesal karna ia di panggil bodoh.

(Name) Menggerutu sembari mengambil kertas di lantai itu dan membaca password yang 'katanya' adalah password kartu bewarna hitam di sana.

Kembali mengerutkan kening pasal passwordnya ternyata adalah tanggal lahirnya sendiri,ingin merasa heran namun sepertinya sia sia.

Begitulah isi pikiran (name) saat ini,sembari memerhatikan kertas (name) mengambil kartu dan mengantonginya.

Entah apa yang di benaknya sekarang sehingga ia menganggap bahwa kartu itu akan sampai kepadanya di dunia nyata.

Membalikkan kertas tadi,kini di kertas itu muncul tulisan seperti mantra.

(Name) Pun mengantungi kertas itu,kini kantuk melandanya.

Kini (name) memutuskan untuk tidur sebentar di ruangan ini.

✧◍🍷🎭☄️◍✧

Mengerjapkan matanya merasa terusik oleh suara 4 pria yang ia kenali.

(Name) Pun menutup mulutnya menggunakan telapak tangan dan menguap sembari mendengarkan percakapan mereka ber 4.

"Kalian pusing kah?" Tanya (name) sembari merapikan anak rambutnya.

Mendengar suara (name) sontak ke 4 pria itu kaget karna (name) yang tiba tiba bicara.

"Iya nih aku pusing bngt burem gitu,souta,caine sama gin juga katanya mual" ucap rion sembari menahan pusing yang ia rasakan.

"Kok aku engga ya? " Tanya (name) heran karna ia sendiri yang tak merasakan gejala sakit.

"Mungkin karna kamu tadi tidur" ucap souta sembari memegang perutnya.

Mengganguk mengerti lalu memperhatikan keadaan di dalam mobil.

Rion yang tengah menahan pusing dan tetap mengemudi,caine dengan wajah pucatnya,gin yang sedari tadi berusaha menutup matanya,serta souta yang memegang perut dan menutup mulutnya.

Mengerutkan kening lalu menghela nafas.

"Udah gantian rion,aku aja yang nyetir sini" ucap (name) sembari menepuk pundak rion pelan.

"Beneran gapapa kamu yang nyetir?" Tanya rion yang mendapat anggukan dari sang empu.

"Yaa gapapa,dari pada kita kecelakaan" ucap (name) yang membuat rion mau tak mau menghentikan mobilnya di pinggir jalan.

(Name) Pun keluar dari seat belakang dan langsung membuka pintu pengemudi.

Disisi lain souta menjadi tambah tersiksa karna dia berada di tengah tengah,2 pria matang yang tubuhnya cukup besar seperti menggencet tubuh souta.

vivica | tokyo Versexharem readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang