" Wah, sama! Gue juga suka sama Bruno Major! Kapan-kapan kita harus nonton bareng!"
Seorang wanita dengan dress biru menimpali dengan semangat. Matanya berseri-seri saat berbicara dengan lelaki super tampan di depannya.
Terlihat sekali wanita itu tengah berbahagia karena bisa berbicara dengan match dari dating app-nya. Ternyata, lelaki di hadapannya melebihi ekspektasinya!
Pria itu tinggi sekali, tampan sekali, wangi sekali, rapi sekali, kulitnya juga terawat sekali. Rachel merasa sangat beruntung bisa bertemu dengan pria di hadapannya ini. Ya! Wanita itu bernama Rachel.
" Oh iya? Uhm... Sejujurnya itu dulu. Gue sekarang lebih suka sama Emotional Oranges" Ucap pria itu ragu-ragu sembari meletakkan cangkir kopinya.
Mereka sedang berada di salah satu coffee shop setelah berjanji untuk bertemu melalui aplikasi dating tersebut.
" Wah, sama lagi! Emang Emotional Oranges itu terbaik! Kayanya bener deh kita harus ngonser bareng, haha"
Shit. Kenapa sama lagi? Gue gak mau ngonser sama lo!
Berbanding terbalik, lelaki di hadapannya terlihat sekali memaksakan diri untuk mengobrol dengan wanita di depannya. Dari gelagatnya saja terlihat dia sedang tidak nyaman!
Bagaimana tidak? Pertama, Steve merasa ditipu! Foto wanita itu dan wujud aslinya sangat tidak mirip. Satu-satunya kemiripannya adalah mereka punya hidung, mulut, dan mata! Wanita bernama Rachel ini sangat jauh dari standarnya.
Kedua, cara berpakaian wanita itu sangat... tidak rapi. Bahkan rambutnya yang diwarnai blonde itu rusak dan mencuat sana-sini. Dan make upnya... warna wajah dan lehernya sangat berbeda! Satunlagi, Steve itu sangat gila kebersihan, jadi saat melihat sepatu wanita itu agak kotor membuatnya....tidak nyaman.
" Jujur nih ya, Steve. Gue seneng banget ketemu lo. Ternyata lo baik banget!"
Steve hanya mampu membalasnya dengan senyuman kaku.
Sialan! Bima Hartono harus membayar semua ini!
Ya, Bima, sepupunya yang prihatin melihat Steve menderita akibat putus dengan pacarnya, menyarankan Steve untuk mendownload aplikasi dating dan mencari pelarian. Bima berkata bahwa aplikasi tersebut penuh dengan wanita cantik. Steve yang saat itu sedang sakit hati setelah melihat berita sang mantan tengah jadian dengan seorang aktor, akhirnya menuruti kemauan Bima.
Dan inilah hasilnya.
Steve yang tidak paham cara kerja aplikasi itu tanpa sengaja melakukan match dengan akun Rachel.
Sederhananya, akun Rachel adalah akun yang pertama muncul saat Steve membuka aplikasi tersebut. Jadi Steve mengirim dm 'Hi' dengan iseng karena jujur, dia sangat clueless. Pria itu juga mengajak bertemu dengan wanita ini karena foto Rachel terlihat cantik, dia juga nyaman mengobrol dengan Rachel via chat karena menurutnya wanita itu menyenangkan dan sepertinya pekerja keras.
Steve sempat bertanya kepada Rachel soal pekerjaannya, dan Rachel bilang dia adalah pengusaha di bidang food and beverages. Hm, terdengar seperti independent woman dan Steve suka dengan fakta itu.
" Stev, kok diem aja?" Tanya Rachel membuat Steve sadar dari lamunannya.
Lelaki itu mengusap tengkuknya. Tidak, dia tidak sanggup lagi. Terlebih melihat sudut bibir wanita itu terdapat sisa cream dari minumannya.
" Uhm, Rachel, gue ke toilet bentar ya" Steve tersenyum tipis sembari bangkit dari duduknya.
" Oh, iya Steve. Gak apa-apa. Gue tungguin" Jawab Rachel dengan senyum tulusnya tanpa rasa curiga sedikitpun.
KAMU SEDANG MEMBACA
the unexpected
RomanceSteve merasa dirinya adalah korban catfishing oleh Rachel Pradipta, seseorang yang ia kenal melalui aplikasi kencan. Rachel amat sangat tahu pria tampan yang izin pergi ke toilet itu tidak akan kembali lagi setelah melihat wujudnya yang jauh dari ek...