𖤈 17. sembuh? 𖤈

369 64 21
                                    

noya dan vell saat ini baru saja sampai dirumah, rumahnya alathic. masalah perkataan isorropía.. noya dan vell tidak terlalu memikirkan itu, namun tentu saja kewaspadaan mereka tidak turun.

"alaa, kami pulangg!"
-noya

alathic keluar dari kamarnya,

"oh, hai? sore juga ya kalian pulangnya, hm.. kalo belum ketemu hari ini, besok hari terakhir.. mungkin kalian bisa temuin-"
-alathic

"liat"
-noya

noya menunjukkan bunga allerasse digenggamannya.

"itu.. allerasse?"
-alathic

"iya, cantik kan?"
-noya

"sebentar- kok kalian bisa- hah? ini gimana ceritanya?! kalian dalam satu hari, dalam jangka beberapa jam doang, tiba tiba langsung ketemu bunga allerasse? setau ku bunga allerasse itu susah lho didapetin? bahkan banyak yang masuk ke hutan azura tapi hampir semuanya ga pulang pulang. dan kalaupun pulang, ga mungkin pulang selamat. kok kalian?.. sehat sehat aja? gaada luka dan segala macamnya??"
-alathic

mendengar itu, noya terkekeh. vell duduk di sofa lalu kemudian diiringi oleh noya dan alathic.

"hehe, keren kan?"
-noya

"ga, kalian sebenernya siapa?"
-alathic

"manusia."
-vell

"ga mungkin kalian manusia biasa, karena apa yang kalian lakuin di desa ini itu belum tentu bisa dilakuin orang orang desa. kalian pendatang lho??"
-alathic

"ya hoki kali"
-vell

"gausah ngaco deh"
-alathic

"mending lu kasih tau noya cara bikin teh, ntar dijelasin deh ama noya, gw males ngomong panjang lebar."
-vell

"cara bikin teh?"
-alathic

"iya"
-vell

". . ."
-alathic

"ala?"
-noya

"ada kok resep nya di buku yang pernah gw kasih waktu itu, apa mau gw buatin?"
-alathic

"bikin sendiri aja deh, sekalian belajar"
-noya

alathic bangkit dari duduknya,

"gausah, gw aja deh. lu ga paham, kan? ntar lu malah kenapa napa, yaudah, gw tinggal. vell, lu mau teh juga?"
-alathic

"ga doyan"
-vell

"oke? yaudah, mana sini bunganya"
-alathic

noya memberikan allerasse itu kepada alathic, lalu kemudian alathic pergi dari sana dan beranjak menuju kearah dapur.

"lu beneran mau dibiarin gitu aja? ntar kalo dia macem macem gimana?"
-vell

"ya.. yaudahlah, untuk sekarang percayain aja dulu deh, aman kayaknya"
-noya

"yakin?"
-vell

"iyaa"
-noya

vell memukul kepala noya sekali lalu kemudian menarik narik pipi noya dengan gemas. saking gemasnya, ia rasa ia akan menusuk pipi itu menggunakan jarum namun ia tidak akan melakukannya, yang pastinya.

"aduhh- apasii?! sakit, sakitt- jangan ditarik tarikk, anjingg."
-noya

vell tertawa,

"kalo putus tinggal balikan"
-vell

"apasii, ga jelass"
-noya

"gemes gw ama lu noy. kalo bisa, gw bunuh lu sekarang juga saking gemesnya."
-vell

"tapi gabisa, kan? ahayy, mampuss"
-noya

"balik dari sini, gw bunuh lu ya"
-vell

"iyain biar senengg"
-noya

vell melemparkan sebuah bantal kepada noya yang dengan tepat mengenai wajahnya. dengan kesal, noya melemparkan bantal itu pula kepada vell. melihat itu, vell tertawa. membuat noya kesal adalah hal favorite nya, dari dulu, dari masa masa valhalla, sampai sekarang.

"apasih, orang gaada salah kok dilempar! itu namanya kdrt, kamu mau aku bilangin ngawi?!"
-noya

"sana, sana ngadu sama ngawi! emang disini ada ngawi?"
-vell

"ya- ya.. ya gaada si.. tapikan aku masih bisa ngadu sama mami? ehe~"
-noya

"yeuu, dasar anak mami! lu pikir gw gabisa ngadu ama papi?!"
-vell

"dasar anak papi! tapikan papi nya di segel? ciee"
-noya

"bacot, anjingg"
-vell

sialan si utusan cahaya itu.

"iya, emang sialan dia"
-vell

noya tertawa puas. vell tidak bisa berkutik sekarang, dan noya memenangkan perdebatan unfaedah tadi.

"nih, tehnya"
-alathic

alathic datang kembali ke ruang tamu sembari membawakan teh, tentunya untuk noya.

"lumayan cepet ternyata, makasih yaa?"
-noya

alathic mengangguk sebagai respond.

"itu allerasse nya udah dicampurin?"
-vell

"udah kok, tinggal di minum aja"
-alathic

noya menyicipinya sedikit,

"pahit anjing, gamau ah."
-noya

"dih? minum ga lu?!"
-vell

"pait, vell!"
-noya

"lu mau minum sendiri apa gw paksa?"
-vell

"pait, bodoh! coba kamu minum!"
-noya

"ogah, orang gw ga sakit."
-vell

"TUHKAN, PAS DISURUH GAMAU?! pahit cok!"
-noya

"gw ga sakit, anjing! kan yang sakit itu lu, kenapa gw yang minum?!"
-vell

"pait, gamau!"
-noya

"kalo lu minum itu ntar gw janji gw ga gangguin aliansi selama sehari"
-vell

"seminggu"
-noya

"fine, seminggu"
-vell

"sebulan"
-noya

"the fuck sebulan- ga, seminggu."
-vell

"oke, deal."
-noya

dengan terpaksa, noya meneguk teh itu hingga habis tak tersisa.

"eww.. pait, gamau lagi deh. teh apaan si itu?"
-noya

"justru karena dia pahit, khasiatnya lebih banyak lagi dari teh biasanya"
-alathic

"emang iya?"
-noya

"iyaa"
-alathic

"tuh, dengerin tuh!"
-vell

"ck, yaudah. sesuai janji, kamu gaboleh gangguin aliansi dalam waktu seminggu."
-noya

"gw emang engga, tapi ragnarok kayaknya iya"
-vell

"DIH GITU? katanya ga gangguin?!"
-noya

"kan kata gw itu "gw" bukannya "kami", jadi otomatis ya gw doang yang ga ganggu. lagipula.. lu lupa kalo kita lagi ga didunia kita?"
-vell

"MANA BISA GITUUU"
-noya

vell tertawa, tapi ia tidak salah, kan? ia sudah mengatakan sejujurnya. ya.. lupakan itu, yang terpenting, noya sudah meminum tehnya, kan? kalau begitu.. artinya racun itu akan menghilang, dan noya aman.

ya, seharusnya begitu.






















































































-jangan disangkutpautkan dengan rp maupun rl karena ini hanyalah wp.

Different Universe [BLG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang