"kok sepi?"
-vellitulah hal yang pertama kali vell ucapkan ketika ia memasukan dan menginjakkan kakinya kedalam rumah tersebut. sepi, sunyi, dingin, tidak ada sesiapapun didalam sana.
"wah, ini si lunara bohong apa gimana?"
-vellvell memperhatikan kesekitaran. rumah itu walaupun sepi, sunyi dan terlihat seperti tidak berpenghuni, perlengkapan rumahnya terlihat tersusun rapi dan masih bagus serta layak untuk dipakai. namun yang mengherankan, kenapa tidak ada satupun orang disana?
"ini orangnya mana dah.. oi, ada orang?"
-vellsenyap, tidak ada balasan.
vell memutar badannya, ia berniat untuk keluar dari sana namun pintu itu seketika tertutup. ia mencoba membukanya, namun terkunci.
"sial, main mainnya ga lucu banget."
-vellia mengeluarkan sin of wrath nya untuk berjaga jaga lalu ia berniat untuk menelusuri rumah itu lebih dalam lagi. setiap langkahnya ia perhatikan, karena ia tau ada yang tidak beres.
"rumahnya.. masih bagus, kenapa sepi? ini si ennui itu mana dah? yang bener aja, masa ketua sangar kayak gw diginiin? fuck, gabisa nih gw nih diginiin. gabisa nih, sialan. terus ini gw keluarnya gimana? apa gw robohin aja ya"
-velldia berkata sembari melihat lihat isi rumah tersebut, bahkan ia menyempatkan untuk melihat ke lantai dua.
"bagus jir, penghuninya mana si?"
-vellhei, halo?
acara 'penelusuran' nya seketika terhenti ketika ia mendengar ada suara yang memanggilnya.
"keknya gw pernah denger suara itu, dimana tapi? siapa yang ngomong? tunjukkin diri lu!"
-vellaku disini, aku berbicara melalui telepathy.
"jirlah, siapa ni?"
-vellisorropía, jika kau mengingatku.
"oalah, si naga putih ngeselin itu ternyata. gw kira siapa.. lah, bukannya tadi lu bilang gabisa telepathy ama gw? ini bisa"
-vellaku baru saja diberi izin, hehe. berterimakasih lah kepada sang dewi.
"lah? salah server, ngapain gw makasih ama dewi"
-vellmungkin karena dialah aku diperbolehkan? oh iya, vell, kau sekarang sedang berada dimana?
"rumahnya ennui, lantai dua"
-vellaku ingin kau cari sebuah kamar, kamarnya terletak di ujung sebelah kiri, berdekatan dengan kamar mandi dan tangga menuju lantai satu.
"oke?"
-vellvell melakukan apa yang diperintahkan. ia berjalan kearah sebuah kiri, diujung, didekat kamar mandi dan tangga menuju lantai satu, berarti.. arah dimana ia pertama kali menaiki lantai dua. dan ya, ketemu. ia membuka kamar itu, kemudian masuk ke dalamnya. setelah ia masuk, pintu kamar itu tertutup seketika.
"serius? lagi? ini ennui nya mana si"
-vellkau akan bertemu dengannya nanti. apakah kau sudah didalam?
"udah, ga tanggung tanggung, dikunciin juga. kayaknya suka dia nih ama gw, dia gamau gw pergi kayaknya."
-vellpercaya diri sekali.. aku ingin kau mengucapkan apa yang aku ucapkan, turuti aku. mengerti?
"oke"
-vellennui, ennui, ennui. aku mempercayai kehadiranmu.
"ennui, ennui, ennui. aku mempercayai kehadiranmu."
-vell
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Universe [BLG]
FantasyCandramawa [Ubi and Noya] Ubi dan Noya terpaksa harus terjebak di dunia lain demi mencari sebuah batu yang bernama Eillian Stone. Akankah mereka mendapatkan batunya dan kembali dengan selamat?