13. Final Exam

38 7 6
                                    

Seokmin mulai bersenandung pelan seraya membaca materi-materi di dalam buku pemberian sang guru. Ia tersenyum tipis ketika menyadari bahwa pelajaran tersebut tak sesulit yang ia bayangkan.

Di sisinya pun, Chan terus membaca buku tersebut seraya menggaruk tengkuknya pelan. Ia meringis pelan lalu menepuk bahu Minghao yang segera menghembuskan nafasnya kasar lalu menarik bahan ajar tersebut. Ia menjelaskan beberapa hal yang tidak dimengerti oleh temannya itu.

"Kau bisa mengulangnya?" Tanya Mingyu yang langsung mendapatkan hadiah lemparan buku dari temannya itu.

Hanni hanya tertawa pelan lalu meletakan beberapa kotak makan teruntuk mereka.






Di hari lainnya, terkadang Jisoo mendatangi kediaman mereka lalu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sulit dijawab oleh kelima siswanya. Ia mulai menerangkan beberapa materi yang dirasa sangat sulit untuk dimengerti oleh kelimanya.

"Saat kilat muncul, kita melihat cahayanya terlebih dahulu lalu selanjutnya kita dapat mendengar suaranya. Itu karena kecepatan cahaya lebih tinggi dibandingkan suara..."






Mingyu menatap Minghao yang masih terfokus menulis sesuatu di dalam buku catatannya. Merasa diperhatikan pemuda itu menghentikan kegiatannya lalu menoleh menatap temannya, "Apa?!"

Mingyu menampilkan deret giginya lalu menggeleng pelan, materi tersebut terlalu sulit untuknya. Minghao memutar matanya malas lalu mulai menutupi kedua telinganya membuat Mingyu segera memukul kepalanya keras.






Di hari libur kerja, Jisoo bahkan mengundang kelimanya untuk mendatangi kediamannya. Ia melemparkan botol minuman untuk mengecek kehadiran para siswanya. Ia mendongak ketika menyadari bahwa terdapat salah satu siswanya yang tak hadir disana.

"Minghao?" Ucapnya sekaligus bertanya kepada keempat siswanya yang hanya mengangkat bahu mereka seakan tidak tahu menahu kemana perginya pemilik nama tersebut.

"Pak! sebaiknya kau menyediakan dua botol susu lagi!" Teriak seseorang dari kejauhan membuat yang lainnya segera menoleh menatap kedatangan Minghao bersamaan dengan dua orang siswa yang tersenyum tipis lalu membungkuk hormat pada sang pengajar.

Jisoo tersenyum menyadari kedatangan siswa lainnya, "Kalian tidak belajar untuk ujian akhir?" Tanya Jisoo pada sosok Wonwoo serta Ayra yang hadir disana.

"Kami disini untuk belajar, atau justru kehadiran kami mungkin menganggu?" Tanya Wonwoo begitu sopan.

"Tentu tidak, silahkan bergabung" Jisoo mempersilahkan ketiganya untuk terduduk di area lantai sama seperti yang lainnya. Mereka pun mendapatkan sebotol susu sebagai tanda kehadiran.

Mereka mulai memperhatikan sang guru yang menjelaskan rumus-rumus serta cara penggunaannya dalam soal cerita. Setelah beberapa waktu berlalu, kini saatnya untuk mengerjakan beberapa latihan soal. Mereka terlihat terfokus pada soal-soal dalam lembaran kertas yang Jisoo berikan.

Minghao memperlihatkan kertas miliknya pada Ayra yang sudah meletakan beberapa alat tulisnya, "benar kan?"

Gadis itu menatap lembaran tersebut secara rinci lalu menganga takjub, ia segera mengangguk membuat pemuda itu tersenyum bangga pada dirinya sendiri.

Wild Flower [SVT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang