09. Compass

38 8 3
                                    

Hanni serta Chan memasuki ruangan laboratorium membuat Wonwoo yang tengah berada di dalam sana menoleh lalu berjalan menghampiri keduanya, "Ada apa?"

"Kami butuh termometer" Ucap Chan

"Dan laser infra merah" Lanjut Hanni

Wonwoo mengangkat alisnya, sedikit timbul rasa curiga dalam dirinya setelah apa yang dilakukan para siswa kelas 12C beberapa hari yang lalu. 

"Kali ini Pak Hong yang menugaskan kami, benar-benar Pak Hong!" Kini Hanni mencoba meyakinkan siswa di hadapannya yang masih terdiam mematung.

"Benar-benar Pak Hong! kami tidak bohong!" Ujar Chan membuat keduanya tertawa namun Wonwoo masih menatap keduanya penuh rasa curiga.

Ia memutar matanya menyerah lalu meraih termometer dari dalam sebuah rak lalu memberikannya pada dua siswa tersebut, "Kalian yang bertanggung jawab penuh"

"Berisik sekali." Umpat Hanni lalu berjalan pergi bersama dengan Chan.

Wonwoo menatap kepergian keduanya, mereka berlari sembari melompat bahagia disertai dengan tawa. Entah apa gebrakan Pak Hong selanjutnya untuk kelas tersebut.





Seokmin berlari memasuki ruang olahraga, ia mengetuk pintu ruangan itu. Pintu itu terbuka dan menampilkan beberapa siswa yang tengah berlatih permainan catur.

"Maaf menganggu waktu latihannya tapi aku butuh bola basket."

Siswa di hadapannya hanya tersenyum manis lalu sedikit meningkir, "Silahkan ambil saja..."

"Terimakasih..."





Minghao juga Mingyu memasuki ruangan kesehatan lalu mulai mencari sesuatu, "Kau melihatnya tidak?" Tanya Minghao

Mingyu mengangkat bahunya. Keduanya mulai membuka sebuah rak dalam ruangan tersebut, "Timbangan ini kan?"

"Iya, ayo!" Minghao meraih timbangan tersebut lalu berlari pergi, Mingyu segera berlari mengejar kepergian temannya itu setelah menutup kembali pintu ruangan kesehatan.





Kelimanya berpapasan di area koridor sekolah, mereka membawa barang-barang tersebut seraya menuruni tangga bersamaan.

Seungcheol berjalan tepat di belakang kelima siswanya yang tengah membawa satu buah proyek untuk disajikan sebagai permohonan untuk mengikuti olimpiade sains menyaingi kelas unggulan.

Hansol yang menatap lima siswa kelas C itu mulai terkekeh pelan, "Termometer? siapa yang sakit? Pak Hong?" Ejeknya.

Kelimanya hanya saling melemparkan tatapan tak suka, "Bola basket! mungkin jadi demam gara-gara terlalu banyak mendengar omong kosong di sini" Jawab Minghao, lalu berjalan pergi diikuti empat temannya yang tertawa bersamaan.

Hansol mendecih pelan.

"Jaga perilaku kalian." Tegur Seungcheol

"Delapan samudera dan ribuan bintang harus dilihat dengan mata kepala sendiri. Periksa ke bawah setiap batu, jangan biarkan satupun terlewat. Rentangkan sayap, lihat seberapa tinggi terbangnya"

"Jam rusak, masih bisa berbunyi. Biarlah kalian terus bersuara, jangan diam, jangan tertahan."

Jisoo membuka matanya lalu memutar tubuhnya, kelima siswanya tengah berdiri dengan beberapa alat yang dibutuhkannya. Ia meraih salah satu bola basket lalu memantulkannya di area lapangan, ia menghentikan kegiatannya lalu mengukur suhu bola basket tersebut. Selesai dengan hal itu ia segera menimbangnya dan melemparnya ke atas.

Wild Flower [SVT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang