Epilog: Effergrin

46 6 11
                                    

Disarankan untuk membaca prolog terlebih dahulu ^^

[WILD FLOWER]

"Sama seperti yang aku katakan sebelumnya Effergrin tetaplah sama. Berubah? Apa yang berubah. Semuanya sama. sebagai siswa kelas 12c dan pengajar kelas 12c, semuannya sama sejak sepuluh tahun yang lalu."

Jisoo menoleh menatap Jeonghan serta Seungcheol yang terduduk di sampingnya, ketiganya segera berdiri lalu bersorak gembira ketika Wonwoo, Hanni, Minghao, juga Ayra mengangkat tinggi penghargaan olimpiade yang mereka dapatkan.

Keempatnya tersenyum di atas sana menatap ketiga pembimbingnya yang mengapresiasi kemenangan Effergrin dalam olimpiade sains tersebut. Jisoo mengangkat jempolnya seraya tersenyum lebar.

"Tapi persamaan itu tidak terdapat dalam kehidupan sosial Effergrin. Terdapat persamaan-persamaan baru di wilayah ini. Sama sepertiku yang diterima baik oleh Seungcheol juga Jeonghan. Kini semua orang mau berteman dengan siapapun beserta kekurangan dalam diri mereka"

Jihoon terlihat terduduk sendirian di ruang perpustakaan, Ia menoleh terkejut ketika seseorang terduduk di sampingnya secara tiba-tiba.

"Kau mempersiapkan untuk melanjutkan studi? aku tidak mengerti jenis soal seperti ini" Tanya Mingyu lalu menatap halaman buku yang tengah dibaca oleh sosok di sampingnya.

Jihoon tentu sedikit dikejutkan dengan hal itu namun ia tersenyum tipis lalu mulai menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan oleh Mingyu.

"Lee Jihoon kan? Aku berniat untuk melanjutkan studi di universitas yang sama..." Ujar Junhui membuat keduanya menoleh bersamaan. Ketiganya kini terduduk di meja yang sama sembari membahas beberapa soal tes masuk perguruan tinggi.

"Terkadang aku bertanya-tanya, apakah perbedaan itu? Sesuatu yang aneh? atau kesalahan cara pandang kita pada kehidupan orang lain?" 

Para siswa berlarian di tengah lapangan Effergrin dengan pakaian formal terbaik mereka. Sebuah medali terkalung menandakan bahwa mereka resmi terbebas dari lingkungan Effergrin. Jeonghan menepuk kotoran pada pakaian milik Hansol lalu berjalan mundur untuk memotret para siswa kelas A bersama dengan Seungcheol selaku wali kelas mereka.

Jisoo merapihkan pakaian milik Chan juga Seokmin yang langsung memukul tangannya pelan seakan memintanya untuk menatap ke arah lain. Ia segera menoleh menatap arah pandang keduanya lalu tersenyum ketika menyadari bahwa sosok sang juara paralel tengah menggandeng sosok kekasihnya(?).

"Oh, aku rasa selain menuju jenjang pendidikan yang baru, Wonwoo mendapat hubungan baru dengan kekasih baru, hm?" Ejek Mingyu yang langsung mendapatkan sautan tawa dari yang lainnya.

"Shua, kau bilang Hanni mendapat peringkat berapa?" Tanya Jeonghan

"Peringkat lima?" Jawab Jisoo mencoba meladeni Jeonghan yang sudah memasang wajah usil miliknya.

Kini giliran Seungcheol menanggapi guyonan keduanya, "Itu salah kan? Buktinya saat ini dia mendapatkan peringkat pertama"

"Si peringkat pertama, Pak!"

Yang lainnya tertawa bersama membuat pasangan baru itu hanya memasang wajah memerah semu. 

Hansol berlari membawa sebuah bola basket, "Bukankah lebih baik untuk mempelajari energi potensial untuk terakhir kalinya Pak Hong?" ucapnya lalu melempar bola tersebut yang segera ditangkap oleh Jisoo.

Mereka semua berkumpul untuk membagi sebuah tim, sementara Seungcheol berjalan mundur. Seungkwan yang melihat hal tersebut segera menarik lengan sang guru, "Ayo pak!"

Wild Flower [SVT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang