Dipagi hari yang cerah bagi Riski,iya Riski lagi bahagia entah kenapa gitu hari ini kayak lebih semangat
Apalagi kalo lihat muka kusemnya Janu duhh,nambah nambahin aja
"Morning bro" ujar Riski sambil duduk disamping Janu
Janu menatap aneh kearah Riski "tumben ceria biasanya juga ngedumel sendiri" ujar Janu
"Ck,gw ceria salah gw ngetoxic salah" ujar Riski merotasi bola matanya malas
Janu mengedikkan bahunya tak peduli dan kembali fokus dengan roti isinya
"Mamah sama ayah mana?!" Tanya Riski yang tidak melihat keduanya
"Udah berangkat sebelum Lo turun" ujar Janu
"Ouh" Riski pun memakan sarapannya dengan antusias layaknya anak TK baru pertama kali merasakan yang namanya sekolah
"Oiya Lo nanti dijemput" ujar Janu
Riski menatap Janu sampai ada kerutan dikeningnya "maksut Lo?! Kalo ngomong tu yang komplit gausah kayak kehabisan kata kata deh" ujarnya
Janu merotasi matanya malas "Lo nanti dijemput sama pujaan hati Lo" ujar Janu sambil menekan kata 'pujaan hati' yang dimana membuat Riski tersenyum riang
Tambah cerita lah dia pagi pagi gini mau ketemu ayam bebek
"Nyengir dah lu Sampek kering tu gigi" ujar jeno,ia telah menyelesaikan sarapannya dan pergi meninggalkan Riski
"Dihh sirik amat" ujar Riski,ia menikmati acara sarapannya dan setelahnya ia pun menyusul Janu yang sedang memakai sepatu
"Yaelah dari tadi makek sepatu baru satu" ujar Riski
Janu menatap kemusuhan kearah Riski "ck,kaos kaki gw ngilang makanya baru satu yang gw pasang" ujar Janu,ia berdiri karena memang ia sudah selesai memakai sepatunya
Sekarang giliran Riski,sedangkan Janu sudah melangkah keluar untuk mengambil mobilnya yang berada digarasi
"RISKI INI YANG LL TUNGGU TUNGGU UDAH DATENG" teriak janj dari luar
"IYA BENTAR GW LAGI MAKEK SEPATU" ujar Riski,ia terburu buru memakai sepatu putihnya itu
Ia lalu berlari menuju dimana seseorang yang berdiri didekat mobil BMW M4 itu
"Pagi pak"sapanya dengan wajah yang ceria beda lagi dengan seno yang sudah menekuk wajahnya dipagi hari begini
"Pagi" ujar ketus,lalu meninggalkan Riski yang sedang berdiri
Riski berlari menuju bangku tepat disebelah seno
Setelahnya mobil seno melaju dengan kecepatan sedang
Didalam mobil terlihat hening karena Riski yang sedang menatap layar ponsel sambil tersenyum senyum gajelas sedangkan seno fokus menyetir
"Ah iya pak nanti berhentiin dideket halte aja" ujar Riski tiba tiba
"Why?!" Tanya seno
"Saya tau pak kalo bapak itu gamau kan satu sekolah itu tau kalo kita bareng berangkatnya" ujar Riski
Seno menatap Riski lalu ia mengangguk,setelahnya Riski kembali menatap layar ponsel dan membiarkan keheningan ini menyerang mereka berdua
"Tugas sejarah sudah selesai?!" Tanya seno
Riski melototkan matanya 'mampus Riski Lo belum ngerjain' batinnya
seno menatap Riski yang hanya diam saja tak berniat menjawab pertanyaan
"Kenapa?! Belum selesai?!" Tanya seno
Riski menyengir karena dirinya belum mengerjakannya sama sekali,karena tadi malam mereka pulang larut jadi Riski langsung tidur
Seno merotasi matanya ketika melihat Riski yang hanya menyengir saja
"Ya gimana ya pak soalnya tadi malem saya langsung tidur" ujar Riski
"Hmm"
Sampai dimana mobil seno berhenti tepat didepan halte bis dan Riski pun turun dari mobil seno
Seno menjalankan mobilnya tanpa sepatah katapun,Riski menghela nafas jengah
"Gini amat hidup" ia pun berlari menuju sekolahnya yang sedikit agak jauh dari jarak halte
Ia berlari sampai dimana ia berhenti didekat gerbang,nafasnya tersengal senggal karena dia berlari
Pak Jamal mendekati Riski yang nampak ngos ngossan "kenapa den?! Kok lari lari gitu tumben ga naik montor?! Nebeng Janu lagi?!"tanya pak Jamal
Riski mengatur nafasnya dahulu baru menjawab pertanyaan pak Jamal "iya,tadi Riski nebeng Janu tapi Janu berhentiinnya Deket halte sana" ujar Riski berbohong
"Kasian sekali,pasti sangat capek,yaudah den langsung masuk aja beli minum dulu biar capeknya hilang" ujar pak Jamal
Riski tersenyum kearahnya "makasih pak,yaudah Riski masuk dulu " ujar Riski
"Semangat belajarnya den" ujar pak Jamal,kata kata yang tak pernah tertinggal ketika dirinya bertemu dengan Riski
Riski berjalan gontai menuju arah kantin untuk membeli minuman,karena tadi dirinya benar benar capek
Dia mengambil dua susu kotak coklat favoritnya,setelah bayar dia langsung pergi kekelasnya sambil meminum satu kotak susu
Yang satu buat nanti dikelas aja sekalian
Ketika dirinya sedang enak enak minum susunya tiba tiba ada seseorang berlari berlawan arah dengan Riski lalu ia menabrak tubuh Riski membuat badan Riski terhuyung kebelakang
Namun dia merasakan bahwa lantai sekarang berubah menjadi empuk
Ketika dirinya sadar barulah dirinya langsung bangun dari acara jatuhnya
"Pak seno,aduhh maap pak" ujar Riski lalu menolong seno yang sempat tertindih badannya
Seno bangun lalu merapikan pakaiannya dia melihat ada noda susu coklat di bajunya
Riski melototkan matanya ketika melihat noda dibaju seno "duhh maap pak pakaiannya kenak susu saya" ia mengelap baju pak seno dengan seragamnya
"Jangan pakek seragam nanti kotor,biarkan aja ini" ujar pak seno dengan wajah datarnya
Ia mengambil susunya yang tergeletak dilantai, untung ga terlalu banyak tumpahnya dilantai
"Maap ya pak" ujarnya
"Hmm"
Seno pun melenggang pergi ketika Riski meminta maaf dengannya,dengan wajah datarnya ia tidak memperdulikan Riski yang hanya diam mematung menatap kepergian seno
"Dasar bocah udah gede minumnya susu" gumam seno,ia melangkahkan kaki panjangnya menuju ruangannya
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
obsession with teachers | sunric
Teen Fictionapakah boleh seorang murid obsesi dengan gurunya sendiri??