Riski sudah melipir dikantin setelah selesai dengan urusan pelajaran dikelas. Karena memang perutnya sudah keroncongan minta diisi dengan tak sabarnya jadi Riski langsung saja berniat mau makan bersama dua sejolinya.
"Mumpung gw baik Lo pada mau pesen apa biar gw pesenin tapi bayar sendiri" ujar Riski. Entahlah harinya tengah bersinar dengan terang sekarang.
"Kenapa ga sekalian traktir? Lumayan dapet pahala kalo nraktir temen" ujar Heru menaik turunkan alisnya.
"Dihhh udah baik gw mau mesenin kalian malah protes" ujar Riski dengan wajah datar.
"Ya kan sekalian bro"
"Gak, cepet mumpung mood gw lagi bagus" ujar Riski. Kalo udah berbuah jadi buruk udahlah dia ga Sudi mau jadi babunya duo curut itu.
"Gw mie ayamnya sama es teh"
"Gw samain aja sama sicakra".
Riski mengangguk lalu melenggang pergi mengantri diantara banyaknya murid tengah mengantri pesanan mereka yang tengah dibuatkan.
pukkk
Riski menoleh kearah samping. dilihatnya Alexa yang berdiri dibelakangnya dengan wajah sombong itu menatap riski dengan tatapan yang sulit diartikan.
melihat bibir riski yang terluka dan sedikit berdarah mendapatkan tatapan bertanya dari Alexa.
"gw kirain Lo udah mati" ucapnya.
riski merotasi matanya malas "udah baik gw ga bunuh Lo juga" ujarnya.
Alexa menaikkan sebelah alisnya "bunuh gw juga? juga? Lo pernah bunuh orang?" tanyanya.
riski menggigit pipi dalamnya "mampuss, keceplosan".
"ya kali, Lo kira gw sekejam itu hah" sedikit menetralkan ekspresinya yang cukup gelagapan.
"cihhh" Alexa berdecih.
"ck, Lo ganggu gw aja. minggat aja Lo Sono, ga penting banget gw ngobrol sama cewek kek lu" dia membalikkan badannya dan siap untuk memesan makanan.
"awas aja gw bakal ngerebut pak seno dari lu" bisiknya dan berlangsung pergi dari situ.
Riski mengedikkan bahunya tak peduli "kalo bisa sih" lirihnya.
bell pulang udah bunyi, dia hendak masuk kedalam ruangan seno namun tangannya malah ditahan oleh seseorang.
dia menoleh kebelakang. melepas tangannya yang ada digagang pintu.
"apaan sih lu?" tanyanya.
Alexa melepas tangan riski "udah bikin emosi pak seno masih punya nyali buat masuk?" tanyanya dengan ketus.
Riski merotasi matanya malas "harusnya Lo yang masih punya nyali, malu maluin banget manja sama punya orang. situ masih punya urat malu?" tanyanya.
Alexa terkekeh "gw kan dah bilang, apapun yang gw lakukan itu semua untuk merebut pak seno"ujarnya.
"cihhh ga punya malu" dia ingin membuka pintu ruangan seno namun pintu sudah terbuka lebar dan terlihat pria muncul membuat mereka berdua terdiam.
seno menaikkan sebelah alisnya, lalu menatap Alexa "kamu kenapa ga pulang?" tanyanya.
Riski menaikkan sebelah alisnya "kan gw pulangnya sama Lo om" ujarnya.
"bukan kamu tapi Alexa"
"pftttt" Alexa menahan tawanya.
Alexa menggeser Riski kesamping"saya ga punya barengannya pak, jadi saya tadi ga sengaja ngeliat Riski. niatnya saya cuma pengen nebeng Riski soalnya kan Riski biasanya bawa montor pak tapi saya lupa kalo Riski kan barang pak seno" ujarnya dengan senyum malu malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
obsession with teachers | sunric
Novela Juvenilapakah boleh seorang murid obsesi dengan gurunya sendiri??