Chapter 3

1.1K 146 14
                                    

"Christy, kamu bawa barang yang aku minta hari Selasa lalu?" tanya Flora sambil mengambil barang-barang dari dalam tasnya untuk eksperimen mereka. Namun, Flora tidak mendapat jawaban dari Christy. "Chris..." suaranya terhenti sejenak saat dia melihat ke samping, di mana Christy berdiri. "Ty...."

Flora melihat Christy menatapnya dengan tatapan dalam, membuat Flora memalingkan pandangannya ke dalam tas yang sedang ia obrak-abrik. Ia menahan senyumnya, menghela nafas panjang, lalu menatap kembali Christy. "Christy, hey!" Flora melambaikan tangannya di depan wajah Christy.

Christy tersentak. "Eh, iya Flo? Apa tadi?" tanyanya, sambil mengorek isi tasnya dengan tidak jelas. Flora tersenyum, lalu mengalihkan pandangannya ke dalam tas lagi. "Kamu bawa barang yang aku minta kemarin?" tanyanya dengan tegas.

Christy mengangguk pelan. "Bawa, kok. Bawa," jawab Christy sambil mengeluarkan semua bahan yang telah dibawanya.

"Tadi kenapa, sih? Kamu bengong gitu?" celetuk Flora tiba-tiba, bertanya. "Kamu terlalu cantik, sih ... jadi aku-eh!" Christy langsung menutup mulutnya, ucapan itu keluar begitu saja tanpa dipikirkannya. Flora terkejut dan sedikit malu mendengar komentar spontan dari Christy. Wajahnya memerah, ia terdiam sejenak.

Christy melihat reaksi Flora. Dia segera menutup wajahnya dengan tangan, wajahnya sedikit memerah juga. "Maaf, Flo," ucap Christy dengan suara yang sedikit terbata-bata. Flora yang masih terkejut hanya mengangguk, ia juga menahan senyumannya. "Hey kalian! Ayo keruang Lab!" teriak ketua kelas mereka, Olla.

Teriakan itu membuyarkan suasana mereka yang sedang tegang. Mereka berdua langsung mengalihkan perhatian ke arah Olla yang memanggil mereka untuk masuk ke dalam ruang laboratorium.

"A-ayo, Christy," ajak Flora sedikit terbata-bata sambil tersenyum pada Christy, mencoba mengalihkan perhatian dari momen canggung sebelumnya.

Christy mengangguk cepat, "Iya, ayo kita masuk."

Mereka berdua kemudian bergerak menuju ruang laboratorium dengan langkah yang mantap, bersemangat untuk memulai eksperimen mereka. Suasana tegang sebelumnya perlahan-lahan menghilang dengan adanya distraksi dari Olla dan fokus mereka pada tugas yang harus diselesaikan di lab.

***

"Oke, kita lakukan eksperimen yang telah ibu infokan kemarin. Duduk dengan kelompok masing-masing," titah bu Nina, beberapa murid bergerak, berjalan ke arah meja kelompok masing-masing. "Untuk bahan-bahannya, apakah  sudah kalian bawa?"

"Sudah, Bu!" jawab kompak semua murid,

Bu Nina menjelaskan lagi langkah- langkah yang perlu para murid lakukan, semuanya fokus melihat bu Nina yang tengah menjelaskan. Berbeda dengan Christy yang sekali-kali mengalihkan pandangannya kepada Flora yang fokus melihat ke depan. Padahal ia belum terlalu paham dengan apa yang akan ia peraktekkan.

Selesainya menjelaskan, bu Nina mencoba mempraktekan hal itu, bu Nina mencampurkan semua bahan dan urutannya. Saat terjadi reaksi membuat para murid bersorak dan bertepuk tangan, Christy yang tidak tahu apa-apa hanya ikut bertepuk tangan.

Ini saatnya murid-murid yang mempraktekan. Christy memberi Flora sarung tangan dan langsung memakainya. Mereka mulai menyiapakan bahan bahannya di atas meja, dan merapihkan bahan untuk melihat apa yang kurang. Di atas meja ada tabung, Hydrogen peroksida 30%, Pewarna makanan, sabun cair, dan ragi yang sudah dicampur oleh air.

"Siap Christy?"

"Siap!"

Mereka sangat bersemangat dengan eksperimen ini, Suasana di dalam ruangan terasa penuh antusiasme ketika murid-murid bersiap-siap untuk melakukan eksperimen yang telah dijelaskan oleh Bu Nina. Meskipun Christy awalnya tidak begitu mengerti akan eksperimen ini, ia tetap antusias dan siap untuk mencoba.

ChrisFlo - FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang