08

1.4K 91 1
                                    

Makasih yang udah mampir☺ tapi~ minimal vote, komen dan follow.

Kalo banyak yang komen dan vote up deh!

*happy reading*

Pagi pagi sekali Evan sudah bangun dan melihat sekitar mansion yng udah sepi

"Mereka benar benar pergi"

Batin Evan dan mulai berkaca kaca, dengan langkah pelan kembali ke kamarnya.

Evan melangkah kakinya ke sofa kamarnya dan tidur lagi di sana

Entah mengapa dirinya sangat tidak nyaman jika mereka pe4gi jauh dari sisi-Nya akhir akhir ini.

Siang harinya Evan bangun dan berjalan ke bawah menuruni tangga dengan wajah bantalnya.

"Aku sangat lapar, dari tadi malam tidak jadi makan"

Sampai di dapur tanpa memperhatikan sekitar dirinya melangkah ke arah maid yang sedang entah apa yang penting dia sedang melakukan sesuatu.

"Bi, Evan lapar" ucapnya sambil memandang maid itu.

"Oh, tuan kecil ingin makan apa" ucap maid itu sedikit menunduk agar tuan kecilnya tidak sakit leher.

"Em, aku ingin seafood bi" ucap Evan sedikit berbinar.

"Emm, baiklah tuan kecil, anda bisa menunggu di ruang keluarga dengan yang lain" ucap maid dan di angguki oleh Evan.

Saat ingin berjalan ke arah ruang tamu tidak sengaja dia berpapasan dengan Ky.

Mereka saling pandang Ky dengan wajah datarnya dan Evan dengan raut sedikit trauma.

Tanpa aba aba Evan lari menuju ruang keluarga membuat Ky memandang heran pada adik bungsunya itu.

"Ada apa dengan anak itu" gumam Ky dan berjalan ke arah kulkas untuk mengambil air dingin.

Selesai makan siang bersama yang lain dengan suasana hening  dan deg degan. Sebenarnya hanya dia yang makan yang lain hanya melakukan kegiatan masing masing di ruang keluarga

Dan disinilah Evan bermain ayunan di halaman depan sendirian, memandangi tukang kebun yang sedang menyiram dan merapikan tanaman mansion.

Secara tidak sadar Evan menggaruk lengannya yang entah kenapa terasa gatal.

"Hah"

"Hah"

"Ada apa ini" ucapnya setelah menyadari tubuhnya yang gatal dan nafasnya memberat.

Kalian pasti tau kan?

"Gila anak ini alergi seafood"

Batin Evan dan pandangan nya mulai kabur dan dadanya mulai sesak menghirup oksigen.

"Tuan muda? Anda kenapa?" tanya tukang kebun yang sedari tadi Evan lihat.

"P-paman tolong aku"

Duk!

"Tuan muda!" ucap tukang kebun itu khawatir dan mengangkat tubuh Evan menuju ke dalam mansion dan untung saja ada Lio dan Xarta di sana.

Sepertinya mereka sedang bekerja tanpa pikir panjang dia berdiri di depan Xarta namun sedikit jauh.

"Tuan sepertinya tuan muda sakit, saya melihat tuan muda tiba tiba saja pingsan di halaman depan" ucap tukang kebun itu sedikit gugup.

Xarta dan Lio menatap dirinya dan berdiri dari duduk mereka dan terlihat jelas wajah khawatir mereka walau tertutup wajah datar andalan mereka.

Transmigrasi |my identity and theirs|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang