06

1.5K 97 1
                                    

*happy reading*


"hei Van? ayo bangun kau nanti sakit jika tidak sarapan" ucap Zer pada Evan yang masih lelap dalam tidurnya.

"engh" Evan meregangkan tubuh tubuhnya yang kaku itu dan membuka matanya secara perlahan.

"iya bang, Evan udah bangun" ucapnya namun matanya kembali tertutup lagi.

karna tidak tahan dengan kegemasan sepupu kecilnya itu Zer mencium brutal wajah Evan membuat sang Empu kesal dan menampar wajah Zer.

"ih ganggu" ucapnya kesal namun matanya masih tertutup rapat.

Zer menghela nafas pelan karna tidak sabaran dia mengangkat Evan ke kamar mandi dan memandikan Evan menggosok gigi dan memakai pakaian Evan.

kali ini Evan memakai baju kodok dan rambut kuncir satu yang membuat Zer gemas.

memakai bedak dan parfum untuk bayi Zer menggendong Evan menuju ruang makan.

seluruh penghuni sudah berkumpul di ruang makan sambil mengobrol singkat, biasa keluarga kulkas.

"selamat Pagi" ucap mereka berdua serentak

"pagi juga"ucap mereka sebagian.

"ck, cepatlah duduk kami sudah menunggu sedari tadi"ucap Ky dengan nada kesal pada Zer dan Evan.

"kenapa lo sawot banget sih? heran deh daddy punya anak kayak lo" bakas Zer setelah duduk di bangku meja makan bersama Evan di pangkuannya.

"sudah, ayo makan" ucap kepala keluarga dan mereka dengan diam mengambil dan memakan makanan yang berada di hadapan mereka.

Zer dengan teletan menyuap Evan sup ayam dan sesekali menyuapi dirinya sendiri.

aktivitas mereka berdua di perhatikan oleh orang orang di meja makan itu walaupun tidak secara langsung memandang Evan, hanya sesekali melirik.

"anak papa agak beleponan makanya" ucap Fier memanas manasi.

pas sekali Fier duduk di sebelah kanan Zer dan Rion di sebelah yang lainya.

mereka dengan senang hati membantu Evan minum dan membersihkan mulut Evan yang sedikit belepotan.

"hah lelah rasanya tidak bisa melakukan apapun secara bebas" batin Evan.

setelah selesai acara makam mereka sekarang sedang berkumpul di ruang tengah dengan Evan di pangkuan Asta.

Asta meminjamkan ponselnya pada Evan untuk menonton mukbang kan tidak mungkin seorang FARENTA GYAN ARIMA menonton kartun anak kecil.

"apa kamu suka makan makan Van" tanya Arya pada Evan yang sedari tadi menonton acara makan makan orang korea yang pedas dan menggoda itu.

Evan menganguk semangat dan kembali pada tontonanya, seseorang yang makan dengan nikmat dengan seefood pedas.

"Evan juga ingin makan gurita dan cumi pedas" ucapnya dengan mata berbinar.

mereka yang melihat itu ingin rasanya mengigit pipi tembem dan cubby itu tadi mereka merasa kasihan karna nanti pasti akan menangis dan menjauh dari mereka.

"tidak boleh, makanan pedas tidak baik untuk baby nanti perutnya sakit hm?" ucap Fier lembut agar Evan mengerti.

"kenapa? bang Zer aja bisa makan pedas. mie lagi kan Evan pengen" ucapnya dengan nada sedih.

Transmigrasi |my identity and theirs|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang